Four

8.9K 523 35
                                    

Happy Reading🖤

..........................................

Yang baik hati jangan lupa VOTE dan follow akun aku yak🙂

------------------

"Yaudah lah terserah lo, untuk kali ini lo boleh meluk gue. Tapi next time, no."

-Galexter Karenio Pratama-

##::::::::::::::::::::::::::::##

Galexter mendribble bola basketnya ke lantai. Pandangan matanya terpusat pada ring yang tak jauh darinya. Beberapa detik kemudian ia melemparkan bola itu ke dalam ring dan yap bola itu berhasil masuk dengan sempurna.

Prok prok prok

Seseorang gadis datang sambil bertepuk tangan.

"Kerja yang bagus!" puji seorang gadis membuat Galexter menatapnya sinis. Ia sangat tidak suka jika ada yang mengganggunya ketika dirinya sedang fokus bermain basket.

"Ngapain lo disini?" tanya Galexter sembari mengambil bola nya dan memantulkannya lagi ke lantai lapangan berkali kali. Sedangkan Lexa, cewek itu selalu saja menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan Galexter.

"Mau nemenin kamu main basket lah," jawab Lexa sambil menyengir tak jelas.

"Gue paling nggak suka kalau ada yang ganggu gue."

"Etdah, kan aku nggak ganggu kamu Gal."

Galexter mengedihkan bahunya acuh lalu kembali melemparkan bola nya ke dalam ring. Tak usah di tanya bola itu masuk atau tidak karena jawabannya sudah pasti masuk.

Dan sebuah ide muncul tiba tiba di pikiran Lexa. Ia melihat Galexter yang sedang berjalan ingin mengambil bola. Dengan gerak cepat dan kilat Lexa lebih dulu mengambil bolanya tepat saat Galexter ingin menyentuh bola itu. Cowok itu menatap tajam Lexa sebagai peringatan bahwasanya ia tidak suka di ganggu seperti ini.

"Siniin bolanya." titah Galexter seraya menyodorkan tangannya.

"Nggak mau," tolak Lexa seraya tersenyum penuh kemenangan.

"Jangan mancing emosi gue Xa."

"Siapa yang mau mancing emosi kamu?"

Galexter menghela napasnya seraya berkacak pinggang dan matanya melihat ke sekeliling.

"Siniin nggak bolanya!" kata Galexter mulai meninggikan nada suaranya.

"Nggak mau Galexterku sayang." ucap Lexa sambil tersenyum kearah cowok itu.

Galexter berdecak sebal, "Cepet siniin bolanya atau mau gue ambil paksa?"

Lexa menggeleng gelengkan kepalanya, "Nggak dua-duanya."

Galexter mulai malas meladeni tingkah laku menyebalkan dari Lexa.

"Siniin bolanya atau....." kata Galexter sembari melangkahkan kakinya mendekat ke arah cewek yang ada di depannya. Lexa sontak mundur sembari menatap Galexter penuh keheranan.

"Atau apa?" tanya Lexa tak kenal takut.

Galexter menyunggingkan sudut bibir kirinya keatas. Matanya sudah berubah tajam dan terfokus pada mata Lexa. Cewek itupun semakin bingung. Entah mengapa tatapan tajam dari cowok itu tak mempan untuk membuat Lexa takut yang ada malah membuat cewek itu ketagihan menatap manik mata Galexter. Namun saat Galexter terfokus menatap Lexa, tiba tiba saja matanya memincing kearah bola yang datang terlempar dari arah belakang cewek itu. Dengan sigap tangan kiri Galexter menarik tubuh Lexa ke dekapannya dan tangan kanannya menghalau bola yang datang entah dari mana itu.

GALEXTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang