Happy Reading🖤
Yang baik hati jangan lupa VOTE dan follow akun aku yak🙂
JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DULU BIAR BISA DAPET NOTIP UPDATE YA😇
----------------------
Diam bukan berarti tak peduli bukan?
-------------------------
Lexa memantulkan bola basketnya ke arah ring, bola itu tidak masuk, tubuhnya sudah membaik karena setelah ia mendapati Galexter tidak kunjung datang ke sekolah, Jupiter memaksanya agar makan meski hanya beberapa suapan. Dan Lexa menerimanya dengan berat hati, ia tidak boleh manja kepada Galexter, lagipula Jupiter sudah sangat baik padanya.
Lexa terus mengambil bola dan berusaha memasukannya ke dalam ring, terkadang masuk terkadang tidak. Mungkin ia sedang tidak mood untuk sekarang.
"Lexa!" panggil seseorang membuat Lexa berhenti melakukan gaya shootingnya.
Jupiter, cowok berkaos hitam bergambar abstrak dan bercelana olahraga pendek itu datang menghampiri Lexa. Sepertinya cowok itu datang kemari setelah melakukan kegiatan rutinya setelah sekolah, latihan futsall.
Lexa memandang Jupiter dengan alis sebelah kiri yang naik keatas, "Kenapa? Lo udah selesai latihannya?"
Jupiter menggeleng sebagai jawaban, dan Lexa berdecak sebal, "Kenapa nggak di selesain dulu sih latihannya? Gue kan jadi nggak enak," kata Lexa seraya menatap Jupiter. Pasalnya tadi Lexa meminta Jupiter untuk membawanya ke rumahnya setelah cowok itu selesai latihan. Tujuannya Lexa ingin bertemu orang tua si kembar.
"Santai dong, mukanya gitu amat. Emang kenapa sih kalau gue datengnya sekarang? Emang nggak boleh? Nih ya Sa, gue jemput lo kesini karena barusan Galexter ngirim pesan ke gue katanya dia mau pulang ke rumah pengen mandi, badannya udah lengket, jadi gua disuruh gantian yang jaga Lunar," ujar Jupiter membuat Lexa yang sebelumnya cemberut menjadi sumringah.
"Serius lo?! Galexter udah pulang?" Jupiter kembali mengangguk sebagai jawaban, "yaudah ayok buruan ke rumah lo!" Lexa menarik Jupiter untuk segera mengambil motornya.
"Cielah, pas ngomongin Galexter aja langsung semangat, dasar."
Lexa yang mendengarnya hanya terkikik geli. Benar apa kata Jupiter, apapun yang berkaitan dengan Galexter pasti membuatnya semangat.
----------------------
Galexter masuk ke dalam rumahnya. Ia memutuskan untuk pulang karena badannya sudah sangat lengket, lagian juga tadi tantenya Lunar sudah datang ke RS. Dan mungkin setelah itu gantian Jupiter yang akan menjaga Lunar.
"Assalamuallaikum," ucap Galexter seraya menyampirkan jaketnya ke lengan. Ia pulang naik motornya. Mengapa bisa pulang naik motor padahal saat ke rumah sakit naik mobil? Tentu karena Galexter meminta ajudan khusunya untuk membawakan motornya ke RS. Naks sultan, beda.
"Wa'alaikumsallam, tumben baru pulang lo Gal?" tanya Sasa, gadis yang sedang menyetel album lagu khusus milik Shawn Mendes di layar televisinya. Tentu saja Sasa melakukan kegiatannya itu sambil memakan cemilan snacks yang baru saja ia beli di julimart.
"Bukan urusan lo," jawab Galexter lalu menyomot cemilan yang ada di tangan Sasa dan memasukannya ke dalam mulut.
Sasa mendelik, "Ih Galexter! Itu punya gueee!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GALEXTER
Teen FictionGalexter Karenio Pratama. Seorang siswa SMA Bintang, ia memiliki kepribadian yang tertutup dan tak tertebak. Hidupnya memang sangat sempurna, semua yang ia mau pasti terkabul. Hingga suatu ketika datang seorang gadis yang terus menganggu aktifitas...