Six

8.2K 522 37
                                    

Happy Reading🖤

..........................................

Yang baik hati jangan lupa VOTE dan follow akun aku yak🙂

------------------

"Nggak ada yang menarik dari Lexa. Jadi apa yang perlu di bahas dari dia?"

-Galexter Karenio Pratama-

##::::::::::::::::::::::::::::##

JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DULU BIAR BISA DAPET NOTIP UPDATE YA😇

Galexter terus melajukan motornya tak peduli dengan teriakan dari Bu Cahaya. Sesampainya di parkiran sekolah, cowok itu langsung memakirkan motornya dan mematikan mesinnya. Ia melepas helmnya lalu mengacak rambutnya menggunakan tangan kanannya. Ia turun dari motor dan berjalan santai ke arah koridor, namun sebelumnya ia ingin pergi ke kantin terlebih dahulu.

Ia berjalan tanpa membawa tas, entah apa tujuannya ke sekolah kalau tidak membawa alat tulis. Tangannya dimasukan ke dalam saku celananya. Bola matanya yang semula hitam kini berubah menjadi warna coklat karena terkena sinar matahari.

Cowok itu terlihat lebih cool karena menggunakan jaket bomber berwarna abu abu hitam dipadukan dengan sepatu vans nya. Rambutnya pun terlihat klimis.

"Galexter!!" panggil seseorang dari belakang.

Galexter berdecak sebal kala mendengarnya. Telinganya hapal sekali siapa pemilik dari suara itu, siapa lagi kalau bukan Pak Nurohman.

"BERHENTI KAMU GALEXTER!!" teriaknya.

Galexter mengedihkan bahunya acuh lalu tetap berjalan santai lurus ke depan. Ia mengabaikan teriakan Pak Nurohman yang  terus menerus memintanya berhenti.

Saat di tengah tengah perjalanan menuju kantin, matanya menyipit melihat seorang laki laki seumurannya berjalan sembari membopong tubuh gadis mungil yang tak asing baginya.

"Brengsek!" maki Galexter.

Cowok itu mengepalkan tangannya kuat mencoba menahan amarah yang sepertinya harus di tahan. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk baku hantam. Lebih baik ia berusaha menenangkan emosinya. Dengan emosi yang belum stabil dirinya langsung berjalan cepat menuju ke kantin.

----------

Lexa berjalan dengan kaki yang lumayan pincang. Sekarang sudah jam istirahat pertama dan ketiga sahabatnya pergi ke kantin. Sebenarnya ia sudah di tawarkan ingin beli makanan apa, biar Venus yang membelikannya. Namun Lexa menolak, dirinya memang sedang tidak mood makan untuk kali ini. Dan malah berujung dengan perutnya yang terasa sakit. Dengan terpaksa ia harus pergi ke toilet. Dia berjalan di sepanjang koridor sendirian.

Brukkk

Tiba tiba ada seseorang yang dengan sengaja menubruk nya. Tentu saja gadis itu terjatuh.

Lexa mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang berani menabraknya. Seketika matanya mendelik sebal setengah mati, tangannya terkepal kuat. Dengan kemantapan seratus persen, ia bangkit mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan orang itu.

Plakkk

Lexa dengan emosi menampar pipi sebelah kanan orang itu.

"MAKSUD LO APA HAH NABRAK-NABRAK GUE?! NGAJAK RIBUT LO?!!" tegas Lexa dengan amarah yang memuncak.

GALEXTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang