Cindy POV
Sekarang adalah hari pertama gue belajar di sekolah yang baru, setelah 1 minggu melaksanakan MOS. Ga kerasa, gue udah SMA aja..
Gue dianter ke sekolah sama 'my trio brother' itu. Huftt, tadinya gue udah bilang pengen berangkat sendiri aja, tapi mereka bertiga susah banget dibilangin, malah maksa harus di anter sama mereka.
'Heyy cewe!' Ucap salah seorang siswa laki-laki yang sedang berkumpul di lorong sekolah saat gue menuju kelas gue.
"Apaan sih lo?!" Tegas gue kepadanya.
'Eh buset, cantik-cantik tapi galak juga ye!' Ucapnya lagi, lalu tertawa bersama rombongannya itu.
"Jaga mulut lo, bajingan!"
Tiba-tiba saja Kak Rava datang, dan langsung menarik kerah baju laki-laki brengsek tadi.
"Ka-kakak?"
'Eh sorry bro, lo pacarnya cewe ini? Maap, gue gak maksud mau nikung lo, gue cuman pengen kenalan sama cewe cantik itu doang kok!' Ucapnya sambil tersenyum miring. Sepertinya dia menantang.
Bug.
Satu tonjokan keras mendarat tepat di pipi kiri laki-laki brengsek tadi.
"Jaga omongan lu ya, kalo gak mau mati!" Timbrung Kak Revan
Tidak. Ternyata Kak Rava tidak sendiri, dia juga bersama Kak Revan dan Kak Ryan. Ngapain sih mereka?
Tak lama kemudian, teman-teman cowok brengsek itupun langsung menyuruh untuk pergi saja dari situ.
"Cabut!!"
"Cih! Dasar cowok berandalan!" Sindir Kak Ryan.
"Kakak semua pada ngapain sih masuk ke dalem sekolah kek gini?"
"Ya... emm.. ki-kita.." ucap Kak Revan
"Hah?"
"Ki-kita mau mastiin kalo lo selamat sampe kelas lo, Cin.." jelas kak Ryan. Sontak gue pun menepuk jidat gue karena sifat protective mereka ke gue.
"Tuh liat, banyak yang nontonin kakak, gara-gara bikin keributan!" Lanjut gue, merekapun seketika sadar dan melihat kemana arah yang gue maksud.
'Wahh, ganteng sekalii'
'Ganteng banget gila! Serasa mau pingsan gue. Anyone help me!'
'Itu pacar cewek itu ya?'
'Ah masa sih pacar? Masa tiga-tiganya di gebet?''Kalo misalkan emang bener pacar cewek itu, bagi-bagi dong.. gue juga mau satu!!'
'Gue juga mau lah!'
'Gue aja dah!'
Begitulah kira-kira omongan orang-orang yang menonton aksi 'super protective my brothers' ke gue, apalagi yang ciwi-ciwi. Mereka histeris banget.
Cih. Suka orang kok cuman dari fisik doang.
"Udah deh! Mendingan, kakak-kakak tercintah yang paling Cindy sayanggggg, pulang aja dehh!! Hushh hushh!!" Usir gue kepada mereka.
'Ohhhh, jadi kakaknya tohh.'
'Deketin cewe itu ah. Siapa tau, gue bisa jadi kakak iparnya.'
'Ah elah, cabe kriting! Dia mah keknya bakal susah dideketin. Galak soalnya.''Beruntung ya, punya kakak yang super baik gituu.'
Gue jadi muak ngedenger pembicaraan mereka. Are they seriously? Jadi kakak ipar gue katanya? No no no no!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Brothers
Любовные романы"Ihh!! Kakak-kakak tercintaaa, yang paling Cindy sayang, plis jangan protective bangett. Masa aku deket sama cowo lain aja kalian halangin." "Bukannya gaboleh Cindy sayangg. Kita cuman waspada aja sama cowo lain yang deketin kamu.." ucap Revan "Iya...