"Mulai sekarang, jangan deket-deket sama dia lagi!" Tegas Revan, yang diangguki oleh kedua kakaknya yang lain.
"Iya, gue setuju sama bang Revan." Ucap Rava.
"He'em. Lebih baik, jangan terlalu deket sama cowo itu." Ucap Ryan.
"Ihh!! Kakak-kakak tercintaaa, yang paling Cindy sayang.. please, jangan protective banget. Masa aku deket sama cowo lain aja kalian halangin?!"
"Bukannya gak boleh Cindy sayang. Kita cuman waspada aja sama cowo lain yang deketin kamu.." jelas Revan.
"Iya sayang. Diluaran sana banyak banget cowo yang gak baik pergaulannya." Ucap Rava.
"Tapi kan Cindy bisa jaga diri sendiri kak."
"Udah deh, Cindy sayang. Kita kayak gini itu karena kita sayang sama kamu." Ucap Ryan.
Cindy menyerah, ia tidak akan menang dalam perdebatan ini.
"Ck. Tau ah!" Ucap Cindy yang langsung berlari ke kamarnya.
"Tuh anak kenapa yak?" Tanya Ryan.
"Emang tadi kita salah ngomong?" Tanya Rava.
"Enggak deh perasaan. Au ah, lupain aja." Jawab Revan.
Cih. Segampang itu Revan bilang lupakan saja? Kakak macam apa? Wkwkw
"Ish! Parah sih tuh kakak-kakak protective gue. Masa gue deket sama Nathan aja gak boleh? Padahal kan gue udah terlanjur nyaman.." Ucap Cindy kesal saat di kamarnya.
"Eh apaan nih? Mulut gue kenapa nih?!"
"Gue ngomong apa barusan?! Nyaman?! Hah?!! Gak salah nih?!" Ucap Cindy yang baru sadar akan perkataannya tadi.
'Tok tok tok'
"Apa sih? Orang lagi nyaman menyendiri juga." Gumam Cindy pelan dan tak menghiraukan pintu kamarnya yang diketok.
'Tok tok tok'
"Ck. Apaan sih?! Lagi nyaman menyendiri juga." Sentak Cindy.
'Tok tok tok'
Suara ketokan pintu itu semakin keras. Membuat Cindy terpaksa untuk membuka pintunya.
"Apa lagi sih ka---" ucap Cindy terpotong karena yang mengetok pintunya barusan bukan kakaknya.
"Astaga, elo!" Seru Cindy.
"Hai, Cindy sayang!" Ucap Reggy.
"Apaan sih bang?!"
"Ngapain kesini?" Tanya Cindy."Kangen."
"Kangen siapa? Kangen Bang Revan, Rava sama Ryan?"
"Kamar mereka tuh bu---" lanjut Cindy.Omongannya terpotong karena Reggy segera menaruh jari telunjuknya di depan bibir Cindy, yang membuat Cindy terdiam seketika.
"Banyak bacot amat pacar gue."
Cindy pun menjitak kepala Reggy. "Ngomong tuh yang bener! Jangan asal-asalan."
"Idih! Emang bener kok."
"Nggak!"
"Bener!"
"Gak!"
"Iya!"
"G."
"Y."
"Ck. Aishhh! Tau ah!"
"Bang Reggy ngapain sih kesini? Kalo cuman buat ngeganggu Cindy, abang pergi aja dah. Gabut amat kesini cuman buat ganggu Cindy." Celoteh Cindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Brothers
Romansa"Ihh!! Kakak-kakak tercintaaa, yang paling Cindy sayang, plis jangan protective bangett. Masa aku deket sama cowo lain aja kalian halangin." "Bukannya gaboleh Cindy sayangg. Kita cuman waspada aja sama cowo lain yang deketin kamu.." ucap Revan "Iya...