Saat Nathan dan Celine maju untuk menampilkan sesuatu, ketiga kakak Cindy mengerutkan dahi. Mereka bertanya-tanya, 'dimana Cindy?'. Karena sepengetahuan trio R, Nathan menampilkan lagu bersama dengan Cindy adiknya.
"Bang, kok bukan adek yang tampil?" Tanya Rava yang berada di sebelah Revan.
"Gue juga gatau sayang."
"Najis bang. Bukan waktunya bercanda nih. Gue punya feeling gak enak."
"Feeling gue juga sih sebenernya gak enak. Apa ya yang terjadi sama adek."
"Sssh! Sembarangan, palingan juga adek sama temen-temennya." Ucap Ryan.
"Yaudah lo cek sana Yan." Perintah Rava.
Lalu Ryan pun menjalankan perintah Rava untuk menghampiri teman satu tenda Cindy.
"Weh! Cindy mana Cindy? Kok gak sama kalian keliatannya?" Ryan berbicara pelan.
'Ahh, mantap. Eh mampus!' -batin mereka bertiga.
Mereka bertiga pun saling menatap satu sama lain.
"A-anu kak..." ucap Dyandra.
"Apa nganu-nganu? Minta dianu?"
"Heh! Berdosa lu kak."
"Ya terus apa atuh? Cindy dimana? Jawab cepet elah, kalo lama itu abang gue yang dua lagi pasti bakal kesini terus menggal pala gue gegara lama kalo diperintah."
"Waduh." Ucap mereka bertiga serempak.
"I-itu loh kak.. hmm.."
"Ada yang gak beres inimah euy. Cepet bilang sebelum bang Revan yang kesini nanya perihal tentang ini."
"I-itu.. Cindynya lagi haid t-terus perutnya sakit banget. Jadi dia milih tidur aja di tenda kak. Hehe." Jawab Alya.
"Gak ada di tenda." Ucap Rava yang baru saja menghampiri mereka.
'Ma-mampus...'
"Jangan coba-coba boong kalian. Cepet bilang dimana Cindy!" Seru Revan.
"Nah kan, si pawang protective nya dateng." Ucap Ryan.
"Diem lo nying. Daritadi ditungguin tapi gak balik-balik lo. Bikin khawatir aja." Ucap Rava.
"Hehe. Itu mereka jawabnya lama bener."
"Kalian jangan berani boong ke kita! Cepet bilang dimana Cindy?!" Ucap Revan.
"I-itu kak---"
"APA?! Jawab aja lah! Lama banget." Ucap Rava.
"C-cindy masuk ke hutan buat nyari...." Rossa meneguk ludahnya takut melanjutkan kalimatnya.
Trio R menaikkan alisnya bingung.
"Bu-buat nyari Nathan." Sambung Alya.
"Hah?! Kok bisa? Jelas-jelas itu si Nathan ada kok."
"Nah itu makanya kak. Gue curiga ada yang ngejebak Cindy." Jelas Dyandra.
"Ngejebak? Motifnya apa?" Ucap Rava.
"Bunga-bunga bang."
Rava menoyor kepala Ryan, "Goblok! Dalam situasi gini lo masih sempet-sempetnya becanda. Gak waras lo!"
"Jadi, kita harus gimana bang?" Tanya Ryan pada Revan. Semua pandangan pun tertuju ke Revan.
"Mau gak mau kita harus bubarin ini acara camp. Biar kita bisa leluasa nyari Cindy di dalem sana." Jelas Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Brothers
Romantizm"Ihh!! Kakak-kakak tercintaaa, yang paling Cindy sayang, plis jangan protective bangett. Masa aku deket sama cowo lain aja kalian halangin." "Bukannya gaboleh Cindy sayangg. Kita cuman waspada aja sama cowo lain yang deketin kamu.." ucap Revan "Iya...