12. COWO SELALU SALAH

895 52 23
                                    

Cindy pun menceritakan tentang semua kejadian di mall tadi.

"Nah.. menurut lo, gue salah gak sih bersikap keras ke Nathan tadi?"

"Dah lah, gak usah dipikirin Cin. Ngga kok, lo gak salah."

"Tapi Nas.. kayaknya gue salah deh."

"Ngga Cin! Udah gak usah dipikirin."
"Lagian dimana-mana, teorinya itu.. COWO SELALU SALAH. Awokawokwowk." Lanjut Nanas.

"Apaan nih? Pake bawa-bawa cowok segala." Ucap Rava yang langsung masuk ke kamar Cindy tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Hah? Enggak kok kak." Ucap Cindy.

"Ngomongin apaan Nas? Capek ngomong sama nih anak. Gak bakal dikasih tau." Ucap Rava yang kelihatannya menyindir Cindy.

"Itu kak, si Cindy merasa-------"

Belum selesai berbicara, Cindy langsung membekap mulut Nanas agar tidak berbicara lagi.

"Aaaaa!! Cin lwepwasin!! Kwak Rwavwa twolongwinn!!" Teriak Nanas berusaha melepaskan tangan Cindy yang membekap mulutnya.

"Lwepaswin iwhwhhwh."

"Hah? Lo ngomong paan Nas?" Tanya Cindy lalu tertawa. Rava pun ikut tertawa.

"Nas!! Nanass! Dimana lo ah elah." Teriak orang asing.

"Bwanggg! Twolowngwin gwuee!!" Teriak Nanas kencang.

"Nas?! Lo dimana??"

"Cin, lepasin Cin. Dia masih mau idup kali. Hahahha."

"Eh iya yak. Astaga awokawokwowk."

Cindy pun melepaskan bekapannya.

"Jahad lo ih!"

"Hehe, maap Nas. Pengen nyoba jadi psikopat."

"Heh! Lo kalo mau nyoba jadi psikopat, jangan gue yang jadi korban percobaan lo, nyet!"

"Ya santai dong. Gak usah ngegas. Gue kan cuman canda."

"Ketemu juga lo Nas! Daritadi dicariin sampe nyasar gue jadinya." Ucap seseorang yang tadi mencari Nanas.

"Lebay amat lo ah! Ini rumah bukan hutan oy!" Ucap Rava menjitak kepala Reggy.

"Yeuuuu! Tau ndiri kan rumah lo seluas Samudera Pasifik."

"Sa ae lu bang, hahahha." Ucap Cindy.

"Eh iya pada ngomongin apaan nih sampe ngumpul-ngumpul begini?" Tanya Reggy.

"Itu bang. Si Cindy--------"

"Nas....." ucap Cindy memotong pembicaraan Nanas.

"Apaan?"

"Tangan gue nganggur nih..."

"Serius minta digandeng?"

"Ihh! Minta digandeng your head!" Ucap Cindy menjentikkan jari di dahi Nanas.

"Awwhh! Sakit tau!"

"Bodo amat."

"Jadi... Cindy tuh...."

Cindy pun kembali membekap mulut Nanas agar tak berbicara.

"Ada apaan nih?"
"Anjir pemerkosaan!" Ucap Ryan saat melihat adegan Cindy membekap mulut Nanas.

"Pala lo pemerkosaan! Penculikan anjir namanya." Ucap Revan menjitak kepala Ryan.

"Heh! Sembarangan ngomong lo berdua!" Seru Cindy. Lalu melepaskan tangannya dari mulut Nanas.

My Protective BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang