30. Perwakilan

556 39 28
                                    

Budidayakan Vote+Comment. Follow jugaa😁

Hari ini siswa SMA STARHIGH kembali masuk setelah beberapa hari diliburkan untuk memberi waktu refreshing sejenak bagi murid-murid SMA STARHIGH.

Cindy dan teman-teman sekelasnya sedang berada di kelas mereka.

"Ya, anak-anak. Seperti ucapan kepala sekolah beberapa tempo hari yang lalu, bahwa akan diadakan camping hitung-hitung refreshing bagi kalian karena sudah melaksanakan Ujian Akhir Semester. Dalam camping ini, ada beberapa runtutan acara yang harus kalian ikuti. Dan ini berlaku bagi semua anak, tanpa terkecuali. Yang melanggar, akan kena sanksinya nanti!"

"Sanksinya apa bu? Dikasih uang?" Tanya Roni, murid yang suka cari masalah.

"Enak aja kamu! Mana ada sanksi berupa ngasih uang. Ngaco."

"Kali aja gitu bu. Hahaha." Jawab Roni diikuti tawa sekelas.

"Sudah-sudah. Oh ya, katanya tiap kelas harus mengirimkan perwakilan untuk mempersembahkan sesuatu di acara api unggun nanti. Ada yang mau menyalonkan diri?"

"Mempersembahkan apa bu?" Tanya Cindy.

"Ya.. apa saja. Bisa menyanyi, menari, drama musikal, stand up comedy, dan lain-lain. Tapi ibu sarankan jangan stand up comedy deh. Soalnya itu bahan lelucon yang misalnya kalian pilih menurut kalian itu lucu, belum tentu menurut orang lain lucu gitu. Kalo entar gak ada yang ketawa pas kalian tampil kan jadi malu. Tapi ya gapapa sih kalo emang menurut kalian bahan lelucon pilihan kalian itu pasti lucu di mata orang-orang. Ibu sih ngasih tau aja. Takut kejadian kan ibu juga yang malu sebagai wali kelas kalian. Ahahhahaa." Jelas Bu Heni diikuti tawa sekelas.

"Aku mau nampilin cara make-up dengan benar aja deh." Ucap Danny, orangnya suka nyeleneh emang.

"Oh boleh, mau ibu daftarin?"

"Becanda sayang. Baperan ih."

"Sayang sayang! Enak aja, laporin ke pacar ibu nanti kamu ya. Kamu berani macem-macem langsung ditembak."

Memang, Bu Heni wali kelas Cindy ini masih muda, cantik lagi. Pacarnya juga tentara. Sebentar lagi tunangan katanya.

"Aduhhh ampunn buu."

Jawaban Danny itu mengundang gelak tawa sekelas termasuk bu Heni.

"Sudah sudah. Jadi siapa ini yang mau jadi perwakilan kelas kita?"

"Ehm.. siapa ya bu?"

"Saya sama Nat-" ucapan Celine terpotong karena Nathan bersamaan dengannya mengatakan, "Saya sama Cindy bu!"

Celine mendengus mendengar perkataan Nathan. Lagi lagi, dia harus mundur.

"Lah kok gue?" Tanya Cindy.

"Yaiyalah sayang. Biar mereka pada tau kita tuh sepasang kekasih."

Mendengar perkataan Nathan itu, Celine mengepalkan tangannya. Amarah, kesal, cemburu, semua bercampur menjadi satu.

"Ekhem ekhem! Pacaran jangan disini dong. Banyak yang jomblo nih!" Seru Kevin.

"Tau tuh. Bentar lagi juga putus."

"Liat aja Nat. Gue tikung lo!"

"Percuma sih kalian pacaran kalo ujung-ujungnya Cindy jodoh gue. Sama aja lo jagain jodoh gue Nat."

"Bentar lagi gue ambil Cindy mampus lo."

"WOY ANJIM! OMONGAN KEMANA AJA! GUE TEGASIN NIH YA, CINDY SAMA GUE GAK BAKALAN PISAH! LO SEMUA GAK BAKAL BISA AMBIL CINDY DARI GUE! AWAS AJA YA LO SEMUA!" Teriak Nathan.

My Protective BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang