7. Galak karena Sayang♡

1.7K 89 40
                                    

"A-aku dimana?" Tanya Cindy yang baru saja sadar dari pingsannya.

"Kamu di UKS, Cin." Jawab Nathan.

"Lah kok bisa?"

"Masa lo gak inget sih, Cin." Ucap Nathan.

"Tadi lo pingsan, Cin. Mungkin gara-gara lo kecapean ditambah sama cuaca yang lagi panas-panasnya." Jelas Celine.

"Cindy!! Cindyyy!!" Teriak 3 orang memasuki ruangan Cindy.

"Astaga." Gumam Cindy memutar bola matanya malas ketika tahu bahwa kakak-kakak nya lah yang datang.

"Cin! Lo gapapa kan?" Tanya Revan.

"Lo kenapa bisa disini?" Tanya Rava.

"Lo kenapa bisa pingsan?" Tanya Ryan.

"Sssstttttt!! Kalo nanya tuh satu-satu!"

"Untuk pertanyaan pertama, Cindy udah gapapa kok. Pertanyaan kedua, Cindy pingsan pas di lapang. Untuk pertanyaan ketiga......." ucapan Cindy terpotong karena Pa Adrian masuk.

"Ya ampun, Cindy! Kamu gapapa kan? Maafin bapak ya karena...." ucap pa Adrian.

"Eh pak, udah gapapa. Saya maafin kok." Ucap Cindy memotong pembicaraan pa Adrian dan mengode pa Adrian agar tidak membahas tentang masalah ini.

Cindy takut kalau kakak-kakak nya tahu bahwa hukuman dari Pa Adrian lah yang membuat Cindy jatuh pingsan. Dan itu berdampak buruk bagi Pa Adrian, bisa-bisa ia akan mendapatkan masalah karena aduan kakak-nya itu.

"Ohh.. ya-ya sudah.." ucap Pa Adrian.

"Cin! Jelasin semua ini!" Tegas Revan.

"Hah?" Ucap Cindy.
"A--apa yang harus dijelasin kak?" Tanya Cindy tertawa masam.

"Cepet. Jelasin. Ke. Kakak!!" Tegas Revan menekan setiap kata yang dikeluarkan mulutnya.

"Eh eh, udah udah. Jangan cari masalah di sini!" Ucap Ryan menenangkan Revan.

"Waduhh. Gimana nih? Kalo ka Revan marahnya udah gini, pasti dia bakal ngelakuin apa aja buat ngeluarin Pa Adrian dari sekolah."  Ucap Cindy dalam hati.

Melihat Cindy yang termenung di atas kasur UKS, Pa Adrian pun membuka suara, "Maaf, saya yang menyebabkan Cindy pingsan. Saya menghukum Cindy lari keliling lapangan karena dia tidur di jam pelajaran saya. Kalau anda mau menggugat saya kepada kepala sekolah, silahkan. Saya pasrah. Karena ini memang sepenuhnya salah saya."

"Pa--pak.." lirih Cindy, Celine dan Nathan.

"Berani-beraninya anda menghukum adik saya!!" Teriak Revan emosi menarik kerah baju pa Adrian.

"Tahan emosi lo, Van!" Tegas Rava berusaha melepaskan tangan Revan dari kerah baju Pa Adrian.

"Iya, Van! Tahan emosi lo! Ini sekolahan!" Ucap Ryan.

"Ka-kakak! Lepasin kak!" Ucap Cindy.

Akhirnya Revan pun melepas cengkeramannya.

"Kakak apa-apaan sih?!"

"Ma-maaf Cin.. kakak emosi."

"Tapi gak segitunya lah kak! Kan bisa diselese-in dengan cara baik-baik."

"Sekarang, ikut saya." Ucap Revan keluar UKS diikuti pa Adrian dan 2 kakak gue lainnya.

"Buset. Kakak lo ganteng-ganteng tapi galak juga yak." Ucap Celine.

"Yaa... gitu deh."

"Eh tapi mereka kek gitu karena sayang sama lo, Cin.."
"So.. lo beruntung!" Ucap Celine lagi.

My Protective BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang