24. Ancaman

667 32 18
                                    

'Kalo emang itu yang buat
lo bahagia, gue relain dia buat lo.
Walau itu sakit bagi gue,
terlebih hati gue.'

-Cindy Valencia

Aca POV

"Makasih banget ya Ca. Udah bela-belain kasih surprise buat gue. Terhura gue. Sayang Acaaa.." ucap salah satu sahabat gue di SMP.

Yap. Hari ini adalah hari yang spesial bagi sahabat SMP gue yang satu ini. Karena hari ini pulang sekolah lebih cepat dari biasanya karena ada rapat guru, jadi gue sempatin ngasih surprise ke sahabat gue ini.

"Sama sa----"

'Itu bukannya si Cindy sama Nathan ya?'  Ucap gue dalam hati karena baru saja melihat Cindy dan Nathan yang sedang berada di taman.

"Kenapa Ca?"

"Ehh, enggak kok enggak. Kalo gitu, gue pulang dulu ya. Happy birthday. Intinya, semoga lo panjang umur dan sehat selalu yaa!"

"Aminnnn. Sekali lagi, makasih banyak ya Ca."

Gue mengangguk. "Bye!"

Lalu pergi mendekati taman itu, untuk memastikan apa benar itu Cindy dan Nathan.

"Gue suka sama lo, Cindy Valencia. Gue juga gak tau darimana, sejak kapan dan gimana perasaan ini bisa muncul. Yang jelas, gue cinta dan sayang sama lo."

"Lo.. mau gak jadi pacar gue?"

Gue pun terkejut. "Nathan nembak Cindy?! Gak bisa dibiarin nih."

Gue pun segera mengeluarkan handphone dari saku lalu memotret Cindy dan Nathan.

"Jadi gimana? Kamu mau kan?"

Cindy mengangguk. Nathan pun segera berdiri dan langsung memeluk Cindy saking bahagianya.

'Cekrek'

"Gue harus bilang ini ke Celine nih."

Celineailaa

Temuin gue di cafe deket komplek.
Ada yang mau gue omongin.

Tentang apa Ca?

Dateng aja dulu.

Ck. Iya iya. Gue otw
.
.
.
"Sorry ya gue telat."

"No problem. Lo mau ngomong apaan?" Tanya Celine.

"Eitsss. Selow dong Lin ah. Gue juga mau mesen minum dulu kali."

"Oh iya, lupa gue. Yaudah pesen noh."

"Mbak!" Panggil gue pada pelayan.

"Pesen matcha green tea lattenya 1 ya."

"Baik. Ada lagi?"

Gue menggeleng.

"Baik. Silahkan ditunggu."

"Tentang apa sih emangnya?" Tanya Celine penasaran.

"Ck. Keknya lo gak sabaran banget ya pengen tau."

Gue terkekeh. "Liat aja ntar."

"Ini minumannya." Ucap pelayan itu.

My Protective BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang