16. Jahil

716 36 21
                                    

"Si nathan ngomong apa Cin?"

"Ga ngomong apa-apa Nas."

"Heh!" Teriak Nanas.

"Ga usah teriak nyet."

"Abisnya lo pelit amat sih ngasih tau nya."

"Gue kan cuman bercandaaa. Lagian apa sih yang gue sembunyiin dari Nanas cayangggg.. hehe."

"Aaaaaaa.. terhura deh..." ucap Nanas lalu memeluk Cindy. Mereka pun berpelukan sesaat.

"Jadi, Nathan ngomong apa?" Tanya Nanas.

"Nathan ngomong.. tar." Ucap Cindy menggantung. Sebelum ia menceritakan perkataan Nathan kepada Nanas, ia harus mengecek keadaan di luar kamarnya terlebih dulu. Siapa tau ada Revan, wkwk.

"Hufttt, aman. Jadi, Nathan ngomong kalo kak Revan ga bakal ngelarang lagi gue sama Nathan!! Aaaaa, gue seneng banget. Awokwokwowk."

"Gitu doang?"

"Terus Nathan bilang, gue gak usah marahan lagi sama kak Revan.."

"Terus kenapa tadi lo ngomong kalo lo seneng banget? Jangan-jangan......"

"Hah? Hmm.. hmm.. E-emang tadi gue ngomong seneng banget  ya?"

"Iyaaaa Cindyyyy. Jelas banget malah lo ngomongnya."

"Enggak ah. Gu-gue gak ngomong gitu."

"Idih! Ngaku aja lah, awokwokwowk."

"Hah? Hmm.. dah lah lupakan saja."

"Hilihhh." Seru Nanas.

°°°°°

'Pagi Cindy cantik..'

'Cin, kenapa kemaren ga masuk?'

'Cin, kok lo kemaren gak masuk sih? Jadinya kan gue kangen. Tanggung jawab nih, lo bisanya bikin rindu mulu.'

'Cin, makin cantik aja.'

'Sayanggg, kok kamu kemaren gak masuk sih? Abang jadinya rindu nihh.'

'Kamu sehari ga masuk aja bikin aku rindu, apalagi kalo aku hidup tanpa kamu. Mungkin aku udah mati karena rindu sama kamu. Awokwowk.'

Begitulah omongan para laki-laki di sekolah Cindy selama Cindy dalam perjalanan menuju kelasnya.

Cindy hanya tersenyum, dan tak berniat untuk menjawab mereka semua.

Bukannya sombong, tapi masa harus dijawab satu-satu(?) Hehe.

"Eh Cindy, kemaren kenapa lo gak masuk?" Tanya Aca.

"Gu-gue kemaren sakit.."

"Ohh.. tapi, kok bisa samaan gak masuk kek Nathan?" Ucap Aca lagi.

"Hah? Oh ya? Ke-kebetulan doang kali.. Hehe." Tanya Cindy berbohong.

"Kebetulan? Kok ngomong kebetulan doang pake gugup sih? Haha." Jawab Aca curiga.

"Hah? A-apaan sih lo?! Jangan asal nuduh gitu dong!!"

"Apa lo hah?! Gue gak nyolot loh nanya-nya! Gue nanya baik-baik, lo malah ngegas!" Seru Aca mendorong bahu Cindy hingga Cindy agak tersungkur.

My Protective BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang