"Kakak pada ngapain sih di sini?" Tanya gue.
"Kita pengen mastiin keadaan lo aja, Cin.." jawab kak Rava. Kak Revan dan kak Ryan pun mengangguk.
"Duh, Cindy nyesel minta izin ke kakak!" Tegas gue lalu pergi dari hadapan mereka.
"Eh eh!" Pekik kak Revan
"Cin! Lo mau kemana?!" Teriak kak Ryan lalu mengejar gue diikuti oleh kak Revan dan Rava
"Cin, dengerin kita dulu dong!" Pinta kak Ryan sambil memegang tangan gue.
"Gak!" Seru gue dan menepis tangan kak Ryan lalu kabur dari hadapan mereka.
"Cin!!" Teriak mereka bertiga.
Mereka teriak-teriak kek gitu gak malu apa ya? Gue aja yang diteriakin malu, kok mereka yang neriakin gak ada malunya sih? Aneh.
"Cin, cinnnn!!" Teriak kak Revan lebih keras yang sontak seisi mall melihat ke arah kak Revan.
"Eh.. maaf.." ucap kak Revan lalu segera berlari mengejar gue lagi.
"Nah! Ketangkep kan adek gue yang paling cantik sedunia, se-alam semesta, dan se-galaksi!" Ucap Kak Rava yang berhasil nangkep gue.
Duh. Ketangkep nya pake acara meluk gini lagi si kak Rava. Kan gue gak bisa kabur jadinya. Mana kak Revan sama kak Ryan megang tangan gue lagi pas liat gue ketangkep. Kan makin gak bisa kemana-mana..
"Udah deh. Gak usah sok-sokan marah. Kita traktir makan deh yuk!" Ajak kak Rava.
"G."
"Terus kamu mau di traktir apa?" Tanya kak Revan
"G."
"Yaudah pulang." Ujar kak Ryan.
"Aaaa.. gak mauuuu! Pengen jalan-jalan!" Rengek gue.
"Ya udah yuk!" Ujar Kak Rava.
"Gak mau sama kalian!"
"Terus sama siapa dong, Cin? Sama setan?" Ucap kak Revan.
"Emang lo mau jalan-jalan diawasin setan?" Canda Kak Ryan
"Ihhh, gue mah gak mau." ucap kak Rava.
"Ihh, kok jadi setan sih?" Ucap gue cemberut.
"Tapi kalo Cindy sama kakak-kakak, yang ada setan nya itu kakak trio R tau ga!"
"Ih kok gitu?" Tanya kak Rava.
"Tau tuh. Orang ganteng kek kita gini dibilang setan. Mata lo harus diperiksa ih!" Ucap kak Revan. Kak Ryan mengangguk.
"Au ah! Bodo!" Ucap gue lalu pergi meninggalkan mereka.
"Eh Cin!" Seru kak Revan.
"Tungguin kita Cin!" Seru kak Rava menyusul gue.
Kami pun keliling-keliling mall itu. Ih, males banget sebenernya gue keliling mall diikutin sama kakak trio R itu.
"Eh Cin!" Ucap seseorang yang suaranya familiar di telinga gue. Gue pun sontak menoleh. Ternyata itu suara Celine yang sedang bersama Nathan.
"Lo kemana aja? Kita dari tadi nyariin lo tau gak!" Ucap Nathan. Celine pun mengangguk.
"Nih! Ngurusin kakak-kakak resek gue!" Ucap gue menunjuk ke arah mereka.
"Yeuuuu! Gak boleh gitu Cin! Bagaimana pun mereka kakak lo." Lerai Celine. Kak Ryan pun berkata, "tuh denger kata temen lo!"
"Apa sih?!" Jawab gue.
"Ya udah, lo mau jalan sama kita atau sama protective brother lo itu?" Tanya Nathan yang terdengar menyindir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Brothers
Romance"Ihh!! Kakak-kakak tercintaaa, yang paling Cindy sayang, plis jangan protective bangett. Masa aku deket sama cowo lain aja kalian halangin." "Bukannya gaboleh Cindy sayangg. Kita cuman waspada aja sama cowo lain yang deketin kamu.." ucap Revan "Iya...