15. Marahan

920 43 13
                                    

"Tuhkan apa aku bilang. Aku udah bener-bener pulih. Kamu sih gak percaya." Ucap Cindy saat ia sudah selesai diperiksa dan dinyatakan sudah benar-benar pulih.

"Cie aku-kamu. Hahahaha."

"Eh.. emang aku bilang aku-kamu?" Tanya Cindy yang tak sadar akan perkataannya.

"Iya hahahha. Masa lo gak sadar sih."

"Ck. Paan sih."
"Eh, tolong ambilin hp gue dong di tas."

"Loh, ga mau langsung pulang?" Tanya Nathan.

"Bentar lagi deh. Hehe."

"Yaudah iya." Ucap Nathan lalu mengambil handphone Cindy di tas nya.

"Nih."

"Makasihhh.."

'Ting ting ting ting ting.............'

"Dah lah males. Pulang yok."

"Loh, kok cepet amat ngecek hp nya?"

"Baru juga nyalain data seluler nya, notip udah segudang. Jadi males ngebukanya. Tar aja deh di rumah."

"Cih! Sombong lo!" Seru Nathan mencubit hidung Cindy gemas.

"Ish! Paan sih lo! Dah ah cepet, ayo pulang."

Lalu mereka berdua pun pergi menuju parkiran motor lalu pulang ke rumah Cindy.

***

"Eh, non Cindy.. udah pulih non?" Tanya bi Asih saat membukakan pagar rumah.

"Udah kok bi. Hehe." Jawab Cindy sopan.

"Non, bibi bikinin teh manis hangat buat non Cindy sama temennya ya.."

"Ohh iya bi."

Cindy pun kembali membuka hp nya saat bi Asih pergi ke dapur membuatkan teh untuk mereka berdua.

'Ting ting ting ting ting ting.........'

+62XXXXXXXXXXX
Cin? Kok ga masuk?                                    13

+62XXXXXXXXXXX
Lo sakit? Share alamat rumah lo....        5

+62XXXXXXXXXXX
Kok lo gak masuk sih Cin?                        27

+62XXXXXXXXXXX
Cin, bales napa. Gue khawatir........      79

Dyandraaa♡
Cin, kenapa lo sama Nathan ga......      37

Cassandra.
Kok lo berdua bisa barengan ga.....        5

(Dan masih banyak lagi)
.
.
Tak lama kemudian, bi Asih mengantarkan teh yang sudah dibuatnya tadi.

"Makasih bi." Ucap Cindy dan Nathan berbarengan.

"Sama-sama non, den. Bibi ke dapur lagi ya." Cindy mengangguk.

"Bi!! Makan siangnya udah siap belum? Revan lap---" Seru Revan pada bi Asih saat menuruni tangga, namun terpotong karena ia melihat Cindy.

"Cindy?!"

"Dek! Dek, maafin kakak ya. Kakak tadi emosi banget." Ucap Nathan penuh sesal dan matanya berkaca-kaca.

My Protective BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang