"Gue tunggu perubahan keputusan lo!"
Kata-kata Gio itu terus terngiang-ngiang di otak Celine. Ia bingung, terima atau tidak?
"Ck. Arghhh! Terima gak ya?"
"Lo mau banget kan dapetin si Nathan?" Tanya Aca. Celine mengangguk.
"Yaudah, terima aja. Ambil ribet mulu lo." Ucap Aca santai lalu menyeruput minumannya.
"Tapi.." Celine berpikir sejenak.
"Iya kali ya.. terima aja, apa susahnya kerja sama doang." Lanjut Celine lalu tersenyum smirk.***
"Cin! Kamu gapapa?!" Ucap Nathan yang baru saja datang. Terlihat dari sorot matanya yang memperlihatkan rasa khawatir.
"A-aku gapapa kok Nat.."
"Huft.. syukurlah. Maafin aku ya gak bisa jagain kamu. Tadi aku ada urusan, Cin."
"Gapapa Nat, santai. Ini kan bukan kesalahan kamu juga."
"Tapi.. Aku merasa bersalah----"
Omongan Nathan terpotong karena tiba-tiba saja Revan menarik Nathan paksa keluar UKS.
Yap, mereka sedang ada di UKS sekarang, supaya Cindy bisa merilekskan tubuhnya di kasur UKS.
Dan..
Bugh!
Satu tonjokan keras mendarat di pipi Nathan. Nathan pun meringis kesakitan sambil memegangi pipi nya itu.
"Gak bener lo jaga adik gue!" Ucap Revan lalu mendaratkan lagi tonjokan di pipi Nathan.
Cindy yang melihat kejadian itupun tak mau tinggal diam. Dia langsung berdiri dari posisi tidurnya lalu menghampiri Revan dan Nathan.
"Kak! Apaan sih?! Ini bukan salah Nathan!" Ucap Cindy mencoba menghentikan kakaknya itu.
Tetapi bagaikan angin yang berhembus, omongan Cindy tak digubris oleh Revan. Revan malah semakin 'membabak-beluri' Nathan, kekasihnya.
"Woy! Kak Rava! Kak Ryan! Bantuin dong! Kok malah diem?!" Tegas Cindy yang melihat kedua kakaknya itu masih bersantai ria di dalam ruang UKS sambil menonton pertengkaran Revan dan Nathan bak menonton film action.
"Ck. Biarin aja kali Cin. Dia pantes dapetin itu semua." Ucap Rava santai. Ryan pun mengangguk.
"Ck. Kalian bertiga sama-sama aja!" Seru Cindy lalu mengalihkan pandangannya lagi ke arah Revan dan Nathan.
"Kak! Stop!" Seru Cindy sambil sekuat tenaga menahan tangan Revan agar tidak mendaratkan tonjokannya lagi pada Nathan.
Merasa terusik karena mengganggu kegiatan Revan, Revan pun secara reflek melepas kasar tangannya dari Cindy yang menahannya. Akibatnya, Cindy menjadi tersungkur ke lantai.
"Eh Cin!"
Itu bukan suara Nathan, Revan atau yang lainnya.
Cindy mendongak.
"Lo gakpapa?" Ucap Gio sambil membantu Cindy berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Brothers
Romance"Ihh!! Kakak-kakak tercintaaa, yang paling Cindy sayang, plis jangan protective bangett. Masa aku deket sama cowo lain aja kalian halangin." "Bukannya gaboleh Cindy sayangg. Kita cuman waspada aja sama cowo lain yang deketin kamu.." ucap Revan "Iya...