Menjauh

373 18 0
                                    

Alana sekarang sudah bertekad pada dirinya sendiri agar tidak lagi memikirkan tentang Andra, ia harus bangkit dan belajar melupakan semua yang berkaitan tentang Andra, walau itu sangat amatlah sulit bagi Alana.

"Kalau gua ketemu Andra, anggap aja gak pernah kenal dan lo jangan galau ataupun sedih kalau habis lihat dia..ALANAA YOU CAN DO IT.. FIGHTINGG!!!" kata Alana bermonolog sendiri di depan cermin hias kamarnya.

Gadis itu pun turun dari kamarnya dan menemui Rani sama Fahri yang sudah berada di meja makan.

"Pagi Alana...." sapa rani sambil tersenyum.

"Pagi mah, pah" Alana tersenyum ke mereka berdua, kemudian dia duduk di hadapan Rani dan Fahri lalu mengoleskan selai coklat di rotinya.

"Kamu berangkat bareng Andra kan?"  tanya Fahri tiba tiba yang membuat Alana tersedak.

"nih minum dulu, pelan pelan makanya" kata Rani memberikan Alana segelas air putih.

"Uhmm sama papa aja deh, kali ini kan papa belum berangkat, kapan lagi aku berangkat sama papa hehehe." kata Alana setelah menghabiskan satu gelas air putih yang tadi diberikan Rani karena ia tersedak dengan omongan Fahri.

"oke oke baiklah.. Cepat habiskan itu rotinya." kata Fahri.

"dibawa bekal gak?" tanya Rani.

"gausah mah..."

Setelah selesai sarapan, Alana dan papa nya berangkat bersamaan karena permintaan Alana untuk papa nya yang mengantar ke sekolah, itung itung irit ongkos dan ia akan belajar untuk mulai terbiasa tanpa sosok laki laki yang bernama Rafandra Ghio Garefa atau dipanggil dengan Andra.

🍃

Sesampai di sekolah, Alana langsung pamit sama Fahri kemudian berjalan menuju kelas. Kelas masih sepi hanya ada dirinya dan Andy yang baru saja datang.

"Pagi Andy!!" sapa Alana kepada laki laki yang sedang membereskan meja nya.

"Pagi juga Lana!  Tumben ceria biasa nya murung terus."

"Alana zheyrafa Azhura udah comeback ke sikap yang awal, lu bukannya seneng malah protes"

"Haha syukur deh, kelas sepi kayak kuburan kalau lu gak marah dan bawel."

"yailah kan ada si Shafi sama Rika tuh mereka juga berisik."

"ada yang kurang gitu."

"yaudah yang penting Alana yang dulu udah comeback."

"yaudah iya, kalau kata Reno, terserah sekretaris cantik aja deh." Alana hanya tersenyum.

Dan beberapa menit kemudian kelas 12Ips1 sudah ramai dengan anak anak kelas yang baru saja datang, ditambah bocah rusuh, kecuali Andra yang datang dengan keramaian mereka. Alana hanya tersenyum mengingat bocah rusuh selalu membuatnya tertawa apalagi disaat masa terpuruk nya, bocah rusuh selalu aja ada untuk nya, padahal mereka satu geng sama Andra, tetapi seakan akan bocah rusuh selalu ada di pihaknya.

"Alana.. Lu kenapa senyum senyum deh ngeliat kita? Kesabet lu ya?" nah yang ini nih siapa lagi yang otaknya  sengklek dan menyebarkan Happy virus ke semua orang kalau bukan Reno.

"Pala lo tuh yang kesabet." omel Alana sambil terkekeh.

"Kesambet woii bukan kesabet." protes Dika.

"Eh tunggu, ini lu Alana kan? Bukan penunggu kelas ini?" Kata Dani melihat Alana dari atas sampai bawah.

"Iyaaaa" kata Alana sambil memutar bola matanya malas.

ALANDRA [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang