Alana sedang berada di luar kelas pagi ini, tiba tiba matanya tertuju pada laki laki bejaket denim yang baru saja memarkirkan motor nya di parkiran depan. Namun alih alih sedang memperhatikan cowo itu ia terkejut saat ada perempuan yang datang menghampirinya sambil membawa kotak bekal. Alana yang merasa hatinya patah mencoba tenang dan sabar saat melihat kejadian itu.
"Lan, liat apaan si lu? Sstt jangan diliatin" tiba tiba Dani menghampiri Alana dan langsung menutup mata Alana dengan tangannya, agar gadis itu tidak bisa melihat keserasian eh ralat kejadian yang ada di depannya dimana Andra mengusap lembut kepala Bella.
"Dani.." isaknya.
"Cowok kayak gitu udah gapantes dapet tuan putri kayak lu Lan.." kata Dani melepaskan tangannya yang menutup mata Alana.
"Andra berubah jadi jahat sama Alana.." lirihnya, tidak lama kemudian Alana memeluk Dani tanpa sengaja dan menangis di dalam dekapan Dani, Ia menangis sejadi jadinya ia tidak perduli banyak mata yang melihat kearahnya, Dani kemudian membawa Alana ke dalam kelas, karena tidak enak jika dilihat banyak orang, cewek ceria yang sekarang sedang menangis.
"Lan.. Udah jangan nangis dong mungkin ada alasannya Andra kayak gitu sama lu.. " kata Dani menenangkan Alana.
"Dan.. Gua kurang apa si?" kata Alana yang masih terisak dengan tangisannya.
"Lu tuh gadis yang sabar,sabar banget malah, gadis yang kuat, yang gak takut patah hati, lu gak ada kurangnya Lan, lu banyak lebihnya deh.."
"Tapi.. Kenapa Andra gitu sama gua? "
"Cuman Andra yang tau alasannya."
"Lan.. Jangan nangis lagi oke? Cewek kayak lo gapantes nangis tau, lu tuh pantesnya marah marah sama bawelin kita yang susah diatur.." kata Reno lalu mendapatkan tatapan sinis dari Alana.
"Gua rela deh di sinisin di jutekin dan di marahin sama lu, asal gua gamau liat tatapan kesedihan di muka lu kayak gini.."
"Gua kehilangan sequad gua, dan sekarang gua bakal kehilangan Andra juga? Gak mauuuu!!!" Kata Alana memasang muka cemberut.
"Jangan ngomong gitu Lan, sequad lu bakal balik lagi kok nanti, dan Andra.. Lo ga bakal kehilangannya,Ya semoga aja." kata Dika.
"Ayoo dongg senyummm sekretaris cantikkkk!!"
"Iya dongg, kangen nih sama senyumnya sekretaris cantik."
"Ih apasi kalian." kata Alana kemudian tersenyum.
"Nah gitu dong senyum kan nambah nilai plus bagi sekretaris cantikk.."
"Jangan masang muka sedih mulu."
"Gausah nangis, lu masih punya kita yang masih perlu lu marah marahin.."
"Diem deh kaliann itu---" omongan Alana terpotong saat melihat Andra masuk ke dalam kelas sambil membawa kotak bekal yang diberikan Bella di parkiran tadi.
"Sekretaris cantik ayo kita ke kantin!!!!!" Seru Reno yang mengerti keadaan Alana sedang menatap Andra dengan sorotan rasa Sakit hati.
"Ayoo kita traktir!!" belum mendapatkan persetujuan dari Alana, Reno dan teman temannya menarik Alana untuk keluar dari dalam kelas.
Setiba nya mereka dikantin, Alana kembali tertawa lagi dengan lelucon mereka, Apalagi Reno yang menirukan gaya nangis Alana tadi.
"Udah deh kalian, ketawa kan cape.." kata Alana memegang perutnya yang masih menahan tawanya.
"Daripada nangis mulu, emang gak cape?" Sambar Dika.
"iiihh apasi gua tuh gak nangis, cuman tadi kelilipan bawang merah aja." Elak Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANDRA [TAMAT✓]
Teen Fiction⚠️BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ ~Kisah rumit mereka pun dimulai saat mereka saling menyukai ~ kata orang, pacaran sama sahabat sendiri itu menyenangkan tapi bagi mereka itu hal yang rumit, apalagi bila disandingkan dengan kedua pilihan yan...