Seminggu kemudian, di sekolah Alana sudah tidak disamperin lagi sama Farel, cowok itu entah mengapa sekarang cuek dan acuh sama dirinya, Alana selalu mikir apa kesalahan dia sama Farel? Padahal terakhir dia jalan sama cowok itu dia tidak berbuat kesalahan apa pun, Alana selalu memikirkan apa alasan Farel menjauh?
Gadis itu sekarang berada di parkiran sekolah menunggu jemputan dari abangnya, tidak sengaja Alana melihat sosok laki laki yang ia kenal, yaps itu Farel, tapi kenapa pulang bareng rita? Apa. Bener yang diomongin Ghita? Kalo Rita dekat lagi sama Farel dan mungkin mereka kembali pacaran lagi. Rasanya alana tuh mau nangis kalau bukan di sekolah, Alana sudah nangis sekejer kejernya, gimana si liat gebetan dan udah deket sama kita, ngebonceng cewek lain yang tidak lain itu mantannya? Apalagi mepet banget.
"Bang Attal lama banget si.." gumam Alana.
Alana tak kuat melihat itu, sekarang gadis itu menangis pelan agar tidak ketauan jika dirinya sedang menangis.
"hey hey dek? Kamu kenapa?" Tanya Alaskha panik yang melihat adiknya di parkiran sedang nangis.
"abang ayo pulang.." rengek Alana.
"hei kenapa dulu cerita." kata Attalah yang ikutan panik.
"ayoo pulang..." rengek Alana sambil mengengam tangan kedua abangnya.
"oke oke kita pulang yah, tunggu disini gua ambil mobil dulu." kata Alaskha lalu menuju parkiran khusus mobil.
Alana dan Attalah kemudian langsung naik, dan Alaskha menancap gas menuju rumahnya.
Sesampai dirumah, Alana masih tetap nangis, Alaskha dan Attalah bingung apa yang terjadi sama adik kesayangannya.
"dek cerita dongg lu kenapa? Gue bukan peramal yang tau lu ada apa?!" kata Attalah frustasi yang pusing melihat adiknya nangis terus dari pulang sekolah.
"kenapa dek kenapa, ayo cerita" kata Alaskha yang duduk samping Alana sambil mengusap ngusap bahu Alana.
Alana kemudian memeluk Alaskha.
"bang, Farel jahat sama Lana" kata gadis itu sambil tetap sesegukan menangis.
"Farel? Kenapa?" tanya Alaskha.
"Farel hiks hiks deket lagi sama Rita mantannya, tadi hiks hiks aku liat di parkiran farel pulang bareng sama Rita, dia gak lirik hiks Alana padahal jarak aku sama dia deket hiks hiks" jelas alana, gadis itu kejer lagi di dalam pelukan Alaskha dan terbayang semua perlakuan manis Farel terhadapnya.
"kamu udah gak deket lagi sama dia? " tanya Attalah yang berjongkok di depan alana dan Alaskha, sambil memegang tangan Alana.
"dia yang ngejauhin aku duluan.." kata Alana yang masih menangis.
"padahal aku gatau alasan di ngejauh tuh apa." lanjut Alana.
"yaudah yaudah sekarang kamu jangan nangis lagi ya, cowok banyak, ga satu dia doang oke?" kata Alaskha membelai rambut Adik kesayangan nya.
"sekarang kamu ganti baju, istirahat dulu baru kita keluar cari makan" kata Attalah yang bangun dari jongkok nya.
"yaudah aku ke atas dulu, aku cape hatii." kata Alana beranjak dari sofa dan menuju tangga.
Belum sampai tangga, Alana kembali menangis dan lari ke arah Attalah dan Alaskha.
"abang!! aku sayang abang!! walaupun kalian ngeselin tiap hari, tapi hari ini kalian bikin aku sayang!!" Alana memeluk kedua abang kembarnya dengan erat.
"kita juga sayang Lana kok, tapi hari ini doang." kata Attalah.
"kok hari ini doang?" tanya Alana melepaskan pelukannya.
"kan tadi lu bilang sayang kita nya hari ini doang juga" kata Attalah.
"yaudah deh selamanya aku sayang bang Alas bang Atal mwah!!" teriak Alana seperti anak kecil.
"abang juga selamanya!!" kata mereka berdua kompak.
*dasar kembar*
"yaudah sana ganti baju, istirahat." suruh Alaskha.
"bang jangan ngadu ke Andra ya kalo tadi nangis
Gara gara Farel, aku gamau dia berantem.""iyaa bawell, udah sana." kata Alaskha mengusap rambut Alana.
Alana pun naik ke atas, di kamarnya setelah bersih bersih ia bercemin melihat matanya yang sangat amat sipit, udah sipit tambah sipit, dan melihat muka lelah di wajahnya, untuk saat ini alana tidak mau memikirkan apapun, ia hanya ingin tidur, untuk menginstirahatkan hatinya dan dia menonaktifkan handponenya agar tidak ada yang ganggu istirahat nya.
17:00 Alana tertidur selama tiga jam, akhirnya gadis itu bangun dari tidurnya.
"mimpi apa lagi si? Jadi kebawa mimpi terus" gumam Alana.
Tok tok tok...
"dek?udah bangun belum?" tanya Alaskha dari luar.
"masuk bang, gua dah bangun." kata Alana dari dalem.
"udah jangan dipikirin." kata Alaskha yang membuka pintu kamar Alana dan masuk menghampiri gadis itu yang masih duduk sambil senderan di kepala kasur.
"bang tadi aku mimpiin Farel, aku bingung hubungan mereka berdua bener deket lagi atau enggak, jadi dimimpi ,aku lagi ada disebuah taman terus liat Farel sama Rita jalan di depan aku sambil gandengan, disitu posisinya aku diem liatin mereka shock gitu dan aku merasa ada yang liatin aku terus dari belakang seakan akan cowok itu bilang gini "cowok kayak dia gapantes buat lu, gak dia doang cowok tuh banyak" terus dia senyum padahal dia gak ngomong ke aku cuman senyum doang, aku noleh lagi kedepan tapi cowok dibelakang aku seakan akan liatin aku dan seperti jagain aku dari sana dari jauh, dan aku juga diberitahu kalau Rita sama Farel balikan lalu ada seseorang yang udah lama merhatiin aku dari jauh,tapi siapa? jelas Alana bertanya tanya.
"mimpi adalah bunga tidur, makanya jangan dipikirin lagi, udah sana mandi,katanya mau keluar." kata Attalah yang tiba tiba masuk.
"yaudah iya iya." kata Alana beranjak dari tempat tidurnya.
"moveon dong!!" kata Attalah.
"lu dong cari cewek jangan kebanyakan main Ps." kata Alana.
"jatuh cinta mah gampang, moveon nya yang susah." ledek Attalah.
"hilih bacot." kata Alana menuju kamar mandi.
.
.
.
.
.
.
Heyy!! Nah loh gimana nih kalo andra tau sahabat kesayangannya di gituin? Hmm responnya gimana ya? Stay tune😊
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANDRA [TAMAT✓]
Roman pour Adolescents⚠️BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ ~Kisah rumit mereka pun dimulai saat mereka saling menyukai ~ kata orang, pacaran sama sahabat sendiri itu menyenangkan tapi bagi mereka itu hal yang rumit, apalagi bila disandingkan dengan kedua pilihan yan...