Part II [Telefon]

3K 192 3
                                    

***
Prilly memutar kepalanya malas, yah dia benar-benar malas mengikuti pelajaran geografi--adalah pelajaran yang menurutnya tak ada gunanya, hey! Kau salah Prilly "Niki, si Ecca kemana sih? Gak percaya gue kalau dia sakit, karena pas beberapa menit yang lalu dia masih main IG kok"

Niki yang duduk di samping hanya memajukan bibirnya, Prilly sudah terlalu sering bertanya dengan pertanyaan yang sama "Ya dia itu emang gak sakit, dia kan pola hidupnya dijaga banget"

"Ya trus dia kemana?"

"Jalan sama cowok"

Prilly membelalak. Pasalnya Ecca sudah terlalu sering begini, tak masalah jika mereka masih duduk di bangku kelas 1 atau 2 tapi kini sudah kelas 3, banyak sekali materi ringkasan yang diberikan guru untuk menghadapi ujian local dan nasional nanti, apa Ecca tidak takut tidak lulus?

"Prill entar pulang sekolah temenin gue ke dokter gigi dulu yah"

"Gak ah, ke dokter gigi gak asyik dan ngebosenin" sebenarnya bukan 'bosan' yang menjadi alasan tapi memang gadis bungsu dari 4 bersaudara itu sangat takut pada yang namanya rumah sakit dan semua elementnya termasuk dokter.

"Please, entar sehabis dari dokter gue traktir deh. Terserah mau ke mana" aha! Sebuah tawaran yang menarik Niki.

"Kalau ke caffe Kingston gimana?"

Niki tersenyum "Ciee yang udah mulai kangen Kingston, yah deh entar kita ke sana"

"Gue gak kangen sama dia tapi gue kangen sama kopinya" Prilly berusaha mengelak.

"Yakin bukan sama pemilik caffenya?"

***
"Eh Prill, Nik lo berdua mau kemana?" Pemuda ini berhenti tepat di depan kedua sahabatnya sambil mengatur nafasnya.

"Mau ke caffe, kenapa?"

"Ketemu sama cowok lo?"

"Bukan. Gebetannya Prilly"

Fero membulatkan matanya menatap Prilly dan gadis ini pun melakukan hal yang sama namun ini terarah pada Niki.

"Lo udah punya gebetan Prill? Ganteng gak?" Julio yang baru bergabung menimpali mereka dengan pertanyaannya.

"Ya gantenglah, cool lagi"

"Kalau Prilly mau yah kita setuju aja"

Siapapun yang bersekolah bersama mereka tau kalau Fero dan Julio adalah penjaga mereka atau mereka bag prajurit setia yang selalu siap siaga menjaga para putri raja.

Mereka berempat pun menuju tempat tujuan. Fero dan Julio menyeritkan dahi ketika tau Kingston's Caffe adalah tempat tujuan mereka.

"Kenapa lo berdua enggak bilang sih kalau kita bakal ke sini?" Julio memberikan mimik datarnya.

"Emang kenapa? Lo berdua juga sering nongkron di sini?" Melihat tak ada jawaban dari Julio maupun Fero, Niki langsung menarik tangan Prilly keluar dari dalam taksi.

"Prill jangan bilang gebetan lo itu si Kingston?" Julio mencegah langkah kedua gadis ini, raut wajahnya menunjukkan kewas-wasan.

"Emang kenapa?" Prilly menaikkan sebelah alisnya bingung, kenapa kedua pemuda ini terlihat was-was?

"Aduhhhh Prill lo tau kan kalau si Ecca juga pengen gaet si Kingston? Kan gak lucu lo berdua pacarin satu orang" Julio mengakhiri ucapannya dengan bentuk mulut huruf O, dia tak menyangka dua bidadari ini akan jatuh pada orang yang sama.

"Kan si Ecca baru mau gaet, kita lihat aja siapa yang menang" Niki membawa Prilly masuk duluan ke dalam caffe. Niki memang sangat mendukung jika Prilly bersama Kingston namun jangan anggap ini dilakukan Niki karena dia punya masalah dengan Ecca, dia hanya ingin Prilly merasakan indahnya berpacaran. Soal Ecca? Bukankah dia bisa mencari pria lain?

SURGA DINI [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang