Part VII [Lebih Dekat]

1.7K 140 0
                                    

***
     Posisi sang mentari tepat berada di pertengahan langit yang tentunya membuat cuaca sangat terasa panas, dan itu sangat mempengaruhi mood gadis ini.

    "Prill mampir ke caffenya Ali yuk" kini Niki juga sudah mulai terbiasa memanggil seperti Prilly yakni Ali bukan Kingston.

    "Ogah. Malas jalan gue, lo tau kan sinar UVA dan UVB itu bisa merusak kulit apalagi sekarang mataharinya berada di tengah, itu berarti jaraknya dengan bumi sangat dekat" mungkin ini adalah alasan yang tepat untuk menghindar, karena Niki belum mengetahui bahwa kemarin dia gagal memperbaiki hubungannya dengan Ali.

    "Yeee yang lebih bahaya itu sinar UVC"

    "Tapi kan dia enggak bisa nembus poros bumi dan dia itu adanya sa'at matahari terbenam"

    "Ya kan sama aja"

    "Gak sama!"

    "Sama!"

    "Gak!"

    "Sama!"

    "Ga__"

    "Eh Prill ikut gue yuk"

    "Eh Fero kurang ajar! Tarik gue juga dong" Niki berlari dengan kesal menyusul Prilly yang sudah ditarik cepat oleh Fero menuju gerbang sekolah, ini memang sudah sa'atnya untuk pulang sekolah jadi wajar kalau gerbangnya sudah dibuka kembali.

    "Tuh lihat tuh pacar lo" Fero menunjuk ke arah luar dimana terdapat seorang pria yang terlihat cool tengah berdiri di bawah teriknya matahari.

    "Ya ampun kok dia di sana sih? Nanti kulitnya bisa rusak, sinar UVA dan UVB sangat kuat sa'at pukul 12 siang" Niki berpura-pura mendramatisir, niatnya adalah untuk menggoda Prilly.

    "Iiih apaan sih? Gue belum baikan sama dia keles" tapi Prilly malah membuang mukanya seakan acuh dengan sang kekasih yang sedang menahan panas.

    Sa'at menemukan kehadiran Prilly, Ali langsung berjalan ke arah gadisnya dengan bunga di sebelah tangannya "Bie, I'm so sorry for the things I did. But really I seriously with you, please forgive me" ucapnya lantang saat jarak mereka tinggal beberapa meter lagi dan ini juga disaksikan oleh ratusan murid.

    "Cie masih belum mau ma'afin? Gentle dan romantis loh dia, nyesel kalau nolak"

    "Ogah ah! Gue masih marah"

    "Yakin? Dia udah berusaha loh, ya asalkan lo jangan nyesel aja kalau ada siswi lain yang menghapus wajahnya yang penuh keringat ganteng itu"

    Prilly mengigit bibir bawahnya, tentu dia tak rela.

    "Dan gimana kalau cewek itu Ecca, Nik?"

    "Iiihhh" Prilly menghentakkan kakinya keras, dia tidak bisa terus dipanasi seperti ini. Membuka tasnya dan mengeluarkan payung berwarna biru langit.

    "Berhasil" Fero dan Niki bertos ria sa'at melihat Prilly melangkah ke arah Ali.

    "Kamu ngapain di sini?" Dia menggunakan payungnya untuk melindungi mereka dari teriknya matahari.

    "Aku mau minta ma'af sama kamu atas semuanya. Aku berani bersumpah bahwa kamulah yang terspecial sekarang, please forgive me"

    Walaupun masih sedikit ragu tapi ia memantapkan hatinya untuk mema'afkan, toh semua itu hanyalah masa lalu Ali, semua orang punya masa lalu bagaimanapun ceritanya. Dan mengenai gadis yang kemarin, dia tidak perduli, Ali adalah seorang playboy jadi ini adalah hal biasa.

SURGA DINI [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang