***
Prilly's POVAdalah kali pertama aku bertandang ke sini, ke tempat yang mengurung orang-orang yang dinyatakan bersalah oleh hukum. Dengan ditemani ka Helen aku memberanikan diri untuk bertemu dengan dia, dia Ali.
Orang tua Julio telah melaporkan Ali ke polisi dan mantan kekasihku itu sudah ditahan selama tiga hari di sini."Hay Bie"
Aku yang menunduk langsung mengangkat kepala ketika mendengar suara yang sangat aku rindukan, yah jujur saja aku sangat merindukannya.
"Kamu apa kabar Bie?" Oh dia masih bisa memberikan senyum tampannya padaku.
"Harusnya aku yang nanya sama kamu, gimana kabar kamu disini? Aku khawatir sama kamu" aku tak bisa lagi menyembunyikan rasa cemasku.
Bukannya menjawab tapi dia malah menunjukkan ekspresi gemasnya.
"Li jawab dong!"
"Ternyata kamu khawatir juga yah sama aku? Itu tandanya kamu selalu mikirin aku" dia malah bertopang dagu menatapku.
"Prill, dia kok kelihatan fine aja sih masuk penjara?" Ka Helen berbisik padaku.
"Gue juga enggak tau ka"
"Tanya dong!"
"Kan udah gue tanya tapi lo denger kan jawaban dia tadi gimana"
"Jadi kapan nih gue boleh ngomong sama cewek gue?"
"Cewek lo? Bukannya Prilly udah putusin lo?"
"Tapi gue enggak putusin Prilly" dia menatapku serius.
Aku tidak tau harus berkata apa, sebenarnya aku masih ingin bersamanya namun mengingat apa yang sudah terjadi membuatku merasa berat hati, apa aku harus terus merasakan sakit hati jika terus bersamanya? Karena memang aku mulai jatuh hati padanya.
"Oh ya Bie, gimana sama sekolah kamu? Ecca dan Adriani enggak macam-macam lagi sama kamu kan?"
Jantungku berdegup kencang, aku mulai merasa jenuh "Mm semua baik-baik aja, Ecca kayak biasa dia tetap cuek sama aku dan Niki. Kamu sendiri gimana di sini?" Aku kembali mempertanyakan keadaannya.
"Syukurlah kalau gitu, aku juga disini baik-baik aja"
"Caffe kamu gimana?"
"Caffe di-handle sama Titon dan Martin, yah aman-aman ajalah semuanya. Oh ya aku mau ngomong sesuatu sama kamu tapi enggak sekarang"
"Kapan?"
"Dua hari lagi yah" kenapa harus menunggu sampai lusa? Tapi baiklah.
"Ok, lusa aku akan kesini lagi"
"Enggak usah Bie, biar aku yang jemput kamu aja"
Ka Helen kembali menatapku dengan tatapan heran, aku hanya tersenyum kikuk karena aku pun bingung dengan pria di hadapanku ini.
***
"Tumben lo belum pulang Prill? Udah sepi loh ini" Niki menggerakan kepalanya menatap sekeliling kami memperhatikan keadaan yang sudah sepi. Sudah pukul empat sore dan kami baru selesai membereskan ruangan cheers yang tadi dipakai untuk latihan."Tau nih supir gue telat"
"Lo mau nebeng enggak? Kebetulan supir gue udah datang tuh"
Entah kemana supir setiaku itu, biasanya kalau aku suruh menjemput maka dia akan datang 15 menit sebelum aku selesai kelas "Hmm __"
"Eh Prill itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SURGA DINI [Selesai]
Fiksi PenggemarKetika surga itu datang lebih awal karena pilihan mereka sendiri. #AliPrilly