CHAPTER 13
"Ali,, Aliii, Aliiii" teriak Prilly mengetuk pintu kamar Ali. Perlahan Prilly mendengar kenop pintu terbuka, Ali berdiri malas dengan wajah yang masih mengantuk. "Kenapa?" Tanyanya mencoba membuka matanya lebar-lebar.
Prilly tak menjawab dan hanya membatu dengan mulut menganga, "Omaigat Aliii" seru Prilly menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ali yang bingung melihat tingkah Prilly memperhatikan penampilannya, takut ada yang salah dengan pakaiannya, Ali menepuk jidatnya malu saat menyadari ia hanya mengenakan boxer ketat yang memperlihatkan siluet kebanggaannya yang sedang on. Ali segera menutup pintu kamarnya, tak berapa lama ia keluar lagi dengan berpakaian normal.
"Sori, kebiasaan pagi cowo kalau baru bangun, adenya juga ikut bangun" ucap Ali yang membuat Prilly tertawa terbahak-bahak. "Hahaahahhahahaa" tawa Prilly pecah hingga wajahnya bersemu memerah.
"Woy, seneng banget, doyan ya?" Canda Ali.
Prilly berhenti tertawa dan memukul pelan dada Ali. "Ayo dong turun, kan kita mau ngecat" ucap Prilly mengajak Ali dengan memainkan baju kodok celana pendek berwarna kuning miliknya yang dipadukan dengan kaos berwarna pink membuat Ali melihatnya gemas seperti anak kecil.
Ali mencubit gemas kedua pipi Prilly dan menariknya ke kanan dan ke kiri dengan gemas. "Lucu banget sih kamu, kaya permen, pengen aku emut" ucap Ali. "Alii sakittt" rengek Prilly manja.
"Hmm, manja bangett"
"Aliii, sakitttt"
"Iya, iya, ya udah ayo turun" ucap Ali menarik tangan Prilly untuk turun ke bawah.
Saat melihat tante Ully keluar dari kamarnya, Prilly sontak melepaskan genggaman Ali.
"Halo sayang, udah bangun?maaf ya jadi harus bangun pagi-pagi gini, sarapan dulu yuk" ucap tante Ully sambil menuju dapur.
Ali dan Prilly mengikuti dan duduk di meja makan. Meskipun tante Ully sudah bersikap ramah dan penuh perhatian, namun Ali tetap saja dingin dan tak mau bicara.
Prilly sangat sedih melihat sikapnya seperti itu, "Tante, pancake nya enak banget, makasih ya" ucap Prilly mencairkan suasana. "Iya sama-sama sayang, itung-itung bayar waktu kamu yang harusnya jalan sama pacar kamu eh malah harus ngecat rumah" ucap Ully polos. Ali tiba-tiba tersedak dan batuk-batuk, Prilly segera menyodorkan minum untuk Ali. "Pelan-pelan makannya sayang, lagian ko bisa sampe keselek gini sih?" Ucap Ully panik mengelus-ngelus punggung Ali.
Prilly malah tertawa dan akhirnya membuat Ali menarik pipinya gemas, " siapa suruh ketawa" ucap Ali pura-pura marah. Tante Ully hanya tertawa melihat tingkah kedua anak itu.
-----
Prilly membantu Ali yang sedang mengaduk cat berwarna kuning untuk dibagi ke beberapa wadah.
"Nih, buat lo, lo ngecat bagian ujung sana, gue bagian ujung sini oke?"
"Oke"
"Eh, tapi lo ngerti cara ngecat ga?"
"Ee, cuma di poles-poles gini aja kan?" Ucap Prilly polos.
Ali menyentil kening Prilly pelan.
"Makanya jangan sok-sok an, gini nih caranya, poles dari bawah trus balik lagi ke atas tapi searah, harus rapi ya" ucap Ali memberi contoh.
"Oke" jawab Prilly mantap.
Tak berapa lama, Ali sudah melihat Prilly yang asik mengecat dengan hati-hati.
"Heh, kalau lo ngecatnya kaya gitu, baru bisa selesai tahun depan tau ga, hati-hati sih boleh, tapi bukan berarti lambat" ucap Ali yang mendapat anggukan dari Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cutest Cupid
Fanfictionenjadi anak seorang dewa cinta ternyata tak seenak yang dibayangkan manusia, Phirily satu-satunya putri dari dewa cinta Eros (Amor) dan istrinya Phsike harus mendapatkan hukuman karena sudah membuat ayahnya salah menembakkan anak panah pada salah sa...