Cutest Cupid

34.7K 1.8K 38
                                    

CHAPTER 25

Ali terlihat sibuk mengemas pakaiannya ke dalam koper saat mama Ully masuk ke dalam kamarnya. Sejak pulang dari menjemput Prilly kemarin, ia hanya diam dan tiba-tiba memutuskan untuk mempercepat keberangkatannya ke London. Ia tahu pasti terjadi sesuatu dengan Ali dan Prilly, karena Prilly pun memutuskan untuk kembali ke rumahnya malam itu.

Ali bahkan tak keluar kamar dan mengantarkan Prilly, meski gadis itu sudah mengetuk kamarnya untuk berpamitan. Entah kesalahan apa yang telah diperbuat Prilly hingga Ali tak ingin bicara lagi padanya. Tapi Ully yakin, ini hanya sebuah kesalahpahaman yang sebenarnya dapat diselesaikan secara baik-baik.

"Li? Kamu yakin mau berangkat nanti malam? Ga mau ketemu Prilly dulu?" Tanya mamanya lembut.

"Mr. Willmort minta Ali datang lebih cepat, ada yang mau dia bahas katanya" ucap Ali cepat masih tetap mengemas pakaiannya.

"Apa Prilly tau, kamu berangkat malam ini?"

Ali menghentikan aktivitasnya dan terdiam termenung hingga akhirnya ia memutuskan untuk duduk di tepi ranjangnya dengan menopangkan kedua lengannya di lututnya.

"Apa yang mama lakukan kalau tau orang yang mama cintai tidak boleh untuk mama cintai?" Tanya Ali membuat mamanya mengerutkan keningnya.

"Maksud kamu?cinta terlarang?ya sebisa mungkin mama akan hindari dan berusaha melupakannya" jawab mamanya.

Ali memandang ke arah mamanya, "Itu yang saat ini Ali lakukan." Ucap Ali.

Ully semakin dibuat berpikir keras, ia masih bingung dengan ucapan Ali yang secara tidak langsung mengatakan bahwa cintanya dan Prilly terlarang. Apakah Prilly sudah memiliki kekasih?atau suami? Batin Ully tidak mempercayainya, Prilly terlihat masih single dan belum bersuami, dan terlihat jelas ia sangat ingin bersama Ali.

"Li, maksud kamu apa?Prilly sudah punya pacar?atau sudah menikah?kayanya mama ga percaya kalau kamu bilang dia udah nikah" tanya Ully ingin tahu.

"Engga ma, Prilly masih belum menikah, memang ada satu hal yang bikin Ali sama Prilly ga boleh bersama, tapi Ali ga bisa jelasin" jawabnya jujur.

"Li, mama emang ga tau apa permasalahan kalian, tapi mama yakin kalau kalian itu saling cinta, cukup dengar apa kata hati kamu Li, jangan ego kamu, logika hanya diperlukan sebagai pagar, jadi mama harap kamu ga salah ambil keputusan, karena itu semua bukan hanya menyangkut masa depan kamu, tapi juga Prilly" ucap mamanya tersenyum sambil mengusap punggung Ali dan akhirnya beranjak meninggalkan Ali di kamarnya sendirian.

Ali termenung merenungkan ucapan mamanya, jujur saja ia tidak memungkiri cintanya pada Prilly. Gadis itu terlalu mudah mendapatkan hatinya, bahkan saat ia datang kembali, meskipun Ali tak mengenalinya, tapi hatinya mampu menuntun Ali kembali padanya.

Ali tertawa sambil menangis mengingat semua hal yang ia lakukan dengan gadis itu. Mulai dari menjahilinya, membuatnya menangis, hingga menciumnya mesra. Terlalu nyaman, Ali tak yakin ia bisa mendapatkannya dari wanita lain.

-----

"Prill, kamu dimana?" Tanya Boim melalui telepon.

"Aku di rumah im, kenapa?"

"Prill, kamu ga ke bandara?"

"Bandara?ngapain ya im?" Tanya Prilly bingung.

"Lho, kamu ga tau, Ali berangkat ke London malam ini" seru Boim yang sontak membuat Prilly berdiri dan hampir menjatuhkan HP nya.

"A, a, apa Im?Ali berangkat hari ini?"

"Iya Prill, ini gue sama Arya udah nungguin dia di bandara" ucap Boim.

Cutest CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang