Cutest Cupid

31.5K 1.8K 35
                                    

CHAPTER 12

Hujan November semalam membuat pagi ini cukup berembun dan dingin, dengan malas Ali bangun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi di luar kamarnya. Disaat yang bersamaan, Prilly yang juga baru bangun keluar dari kamarnya bergegas untuk mandi. Terlibat saling pandang beberapa detik, tiba-tiba mereka bersamaan berlari ke arah kamar mandi.

"Gue duluan, wlee" seru Ali masuk ke kamar mandi lebih cepat dari Prilly.

"Aahh Alii, sekali-kali ngalah kek" rengek Prilly manja lalu turun ke lantai bawah.

Prilly melihat tante Ully yang sedang menyiapkan sarapan dengan sudah menggunakan pakaian kerjanya. Meskipun Ali selalu ketus dan dingin padanya, tetapi tante Ully selalu bersikap sabar dan lembut. Entah kenapa Ali sulit sekali membuka hatinya untuk tante Ully. "Pagi tantee" seru Prilly menghampiri sambil memeluknya manja. "Hallo sayang, kamu udah bangun?" Tanya Ully. "Iya, aku mau mandi di kamar tante ya" ucapnya.

"Ya udah silakan, tante udah buatin sarapan nih buat kamu sama Ali"

"Oke tante, wah keliatannya enak, ga sabar pengen nyicipin, aku mandi dulu ya tante"

Ucap Prilly lalu bergegas mandi.

1 jam kemudian mereka bertiga sudah berkumpul di meja makan.

"Li, sabtu kamu ga kuliah kan? Mama mau minta tolong, mau ada tukang yang ngecat rumah, karna kayanya cat depan rumah ini udah harus diganti kata Prilly, tolong awasin mereka ya Li" ucap tante Ully.

"Kenapa harus pake tukang tante?kita aja yang ngecat sendiri" seru Prilly semangat.

Ali terkejut dan memandang ke arah Prilly dengan heran. "Ya kan Li?mending kita aja yang ngecat" tanya Prilly. Ali menghela nafasnya lalu menggelengkan kepalanya tanda tak setuju. "Ya udah kalau kamu ga mau, aku aja, aku bisa ko" ucap Prilly terdengar seperti ngambek. "Rempong lo, iya gue bantuin" ucap Ali yang memang malas melihat Prilly ngambek. Tante Ully tersenyum geli, baru kali ini ia melihat Ali begitu penurut, Prilly benar-benar sudah merubahnya.

"Makasih ya anak-anak mama, nanti mama cancel deh tukangnya, mama juga mau bantuin ngecat" sahut tante Ully yang menndapat sambutan meriah dari Prilly. "Yyeeeaaayyyy, asik asik mau ngecat" seru Prilly kegirangan membuat Ali menahan senyumnya gengsi.

----------------------

Ali membuka tabung gambar miliknya, sketch book berukuran A5 miliknya dikeluarkannya dengan menggunakan pensil, drawing pen dan penggaris berbentuk segitiga sebagai senjatanya, Ali mulai membuat sebuah gambar perspektif dengan metode real drawing. Matanya fokus membentuk garis-garis yang merupakan bagian penting dari tugasnya itu. Kali ini Ali mengambil model taman kampus miliknya, dari lantai 2 fakultas teknik arsitektur pemandangan taman kampus sangatlah pantas dijadikan sebuah objek desain.

Sebenarnya desainnya sudah selesai, tetapi entah mengapa Ali merasa ada yangvkurang dari gambar hasil karyanya, Ali berhenti menggambar dan mencoba memperhatikan dengan seksama objek yang menjadi modelnya, tanpa sengaja Ali melihat sosok Prilly yang sedang duduk sambil membaca di taman, tak berapa lama, datang seorang pria yang Ali tau ia adalah mahasiswa teknik arsitektur. Dimas, teman seangkatan Ali, yang selalu menjadi saingannya, baik dalam urusan mata kuliah, maupu dalam utusan perempuan.

Vanya yang saat ini mengejar-ngejar Ali adalah mantan pacar Dimas. Dan hal itu membuat Dimas makin tak suka dengan Ali yang selalu dipuji oleh dosen-dosen. Pernah juga mereka hampir terlibat adu jotos karena Dimas melabrak Ali hanya karena Vanya mendekatinya.

Dan kali ini, Ali melihat dengan jelas, sosok Dimas sedang berbincang dengan Prilly, tanpa sadar Ali bergegas dari ruangan itu hingga tak menghiraukan Arya dan Boim yang baru datang hendak menghampirinya, melihat sikap Ali yang terlihat sedang marah, Arya dan Boim mengikuti Ali dari belakang.

Cutest CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang