Cutest Cupid

37.3K 1.8K 47
                                    

CHAPTER 15

Prilly terbangun saat tangannya menabrak tangan lain di pinggangnya, perlahan ia membuka matanya, meskipun dalam keadaan gelap, ia masih bisa tahu itu bukanlah kamarnya, Prilly membalikkan tubuhnya dan mendapatkan Ali sedang tidur di sampingnya sambil memeluknya.

Prilly baru ingat, semalam ia menunggu Ali pulang di kamarnya, mungkin karena pengaruh obat yang ia minum Prilly merasa mengantuk sekali dan akhirnya tertidur di kamar Ali. Dan kali ini ia melihat Ali sudah terlelap di sampingnya dengan nyaman memeluk Prilly.

Ia memperhatikan wajah pria yang saat ini membuatnya dilema, wajah tampan yang terlihat keras itu kini berubah menjadi wajah innocent, bulu matanya yang lentik, alisnya yang tebal dan juga hidungnya yang mancung membuat Ali menjadi pria yang sangat diingini oleh setiap wanita di bumi.

Prilly memegang wajah Ali dengan lembut takut membangunkannya, "Aku sayang banget sama kamu Li, sayang banget" bisiknya nyaris tak terdengar, Ali bergerak mengeratkan pelukkannya. Prilly tersenyum, "anak ini, tidur aja masih nyadar sama keberadaan aku" batinnya sambil mengusap wajah Ali.

"Aku mau kamu jadi pacar aku Prill" ucap Ali tiba-tiba Saat Prilly memejamkan matanya kembali untu tidur.

Sontak Prilly membuka matanya dan saling beradu pandang dengan Ali yang mentapnya memelas. Jantungnya berdebar tak karuan, bibirnya kelu tak mampu berucap, dan bisa dilihat dari matanya kalau Prilly sangat terkejut dengan pernyataan Ali barusan.

"Kenapa?kamu mau nolak aku lagi?mau cari alasan lagi?" Prilly menutup mulut Ali dengan satu tangannya.

"Aku bukannya ga sayang sama kamu, tapi aku sama kamu itu ga boleh, aku ga bisa jelasin, aku ga bisa jelasin" ucap Prilly menyerah hampir menangis.

"Trus kamu maunya kita gimana?berteman tapi saling menginginkan?" Tanya Ali serius.

"Aku juga bingung Li, aku dalam keadaan terjepit, seandainya aku bisa cerita ke kamu, tapi aku ga bisa"

"Aku ga ngerti sumpah, mending kamu cerita ke aku walaupun itu sangat menyakitkan, daripada kamu harus nyiksa aku dalam ketidakpastian kaya gini"

"Tolong aku Li, cuma kamu yang bisa nolongin aku"

"Apa yang aku bisa bantu buat kamu?"

"Aku mau kamu mencintai Vanya dan jadikan dia pacar kamu" ucap Prilly dengan suara melemah dan terdengar sedikit isakkannya.

Ali tak percaya pada apa yang baru saja didengarnya, menatap lurus ke arah Prilly yang tak mampu memandangnya, Ali menarik wajah Prilly dan menciumnya dengan kuat, Prilly sempat menolak, tapi Ali menahannya, tak membiarkan Prilly menjauh darinya sedikitpun. Baru kali ini Ali jatuh cinta pada seorang wanita, dan baru kali ini juga ia merasa takut kehilangannya. Dihujani ciuman mesra seperti itu akhirnya Prilly menyerah dan jujur saja, ada perasaan tak rela dihatinya jika disuruh melepaskan ciuman Ali.

Ali menarik tubuh Prilly lebih mendekat, membuatnya semakin lemas dan semakin menginginkan Ali. Kenapa selalu seperti ini, setiap kali ia mencoba menjauhkan Ali darinya, tapi Ali kembali menariknya, Prilly tak habis pikir. Perlahan Ali melepaskan ciumannya, kali ini Ali sudah berada di atas tubuh Prilly, memandangnya dengan memelas. "Aku ga sanggup bantu kamu" ucapnya lirih lalu merebahkan kepalanya di dada Prilly, memeluknya erat. "Aku cuma mau sama kamu" ucapnya lagi dengan sedikit manja.

Prilly menyeka air mata di ujung matanya, ia tak mau Ali melihatnya menangis lagi.

"Jadi kamu ga mau bantu aku?"

"Ga"

"Kalau gitu kamu udah kalah dari tantangan aku, kamu masih ingetkan hukumannya apa?"

"Hmmm, tapi kamu harus jadi pacar aku dulu"

Cutest CupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang