CHAPTER 2
Hari pertama Prilly mengalami malam di bumi, berdiri di balkon rumah Ali memandangi langit yang malam itu mendung, bulan november di Indonesia sudah masuk ke dalam musim penghujan. Prilly menoleh ke sekelilingnya memastikan warga rumah itu sudah tidur dan kemudian mengeluarkan sayapnya, seketika itu juga tingkap langit terbuka, Prilly bisa melihat bayangan kedua orangtuanya, "Ayahh, ibu, kalian apa kabar?aku rindu sekali" ucapnya pada mereka. "Hai anakku, apa kau baik-baik saja?bagaiamana keadaanmu disana?"tanya ayahnya balik. "Ayah, pria yang menjadi targetku itu seperti monster, seperti tidak punya hati, masakan ia tidak mencintai wanita yang selama ini sudah merawatnya selama bertahun-tahun?apalagi buat orang yang baru dikenalnya, seharian ini aku sama sekali belum mendengar ia bicara apalagi tersenyum" ucap Prilly mengingat kejadian seharian ini, apalagi saat makan malam tadi, terasa dingin dan kaku, ia hanya fokus pada makanannya tanpa peduli sekelilingnya, mrskipun mamanya sudah berusaha mengajaknya ngobrol, tapi ia tetap diam dan bahkan tak memandang ke arah mamanya.
"Itulah mengapa aku memilih ia sebagai targetmu, kau harus membuatnya bisa mengenal cinta anakku, dan waktumu hanya 30 hari waktu manusia" ucap ayahnya yang langsung menghilang dari pandangannya karena Prilly mendadak menyembunyikan sayapnya saat mendengar suara pintu kamar dibuka. Ia memandang ke belakang, Ali baru saja keluar dari kamarnya dan ia pun sempat melihat keberadaan Prilly di balkon, namun ia seakan tak peduli dan akhirnya melengos ke bawah tanpa bicara sepatah katapun padanya. Prilly bingung dengan sikapnya yang begitu dingin, apa ia bisa membuatnya jatuh cinta pada wanita, dengan sikapnya yang seperti itu saja membuat semua wanita malas mendekatinya. Prilly memutar otaknya, mencari cara agar ia bisa mempertemukan Ali dengan gadis yang berbenang merah dengannya. Tiba-tiba ia tersenyum licik dan akhirnya berangsur ke kamarnya untuk beristirahat.
Pagi itu Prilly sudah di dapur membantu tante Ully membuat kue, kebiasaan yang belum pernah ia lakukan sebelumnya, tapi ia cukup tertarik, "ternyata kamu berbakat ya Prill bikin kue, tante mah ga bisa, cuma bisa masak makanan biasa aja" ucap tante Ully memuji Prilly setelah mencicipi masakannya. Prilly mengambil beberapa kue itu lalu meletakkanya di piring di atas nampan dan beranjak ke atas, ia memberanikan diri mengetuk pintu kamar yang ada di hadapannya saat ini, kamar Ali. Cukup lama ia menunggu hingga harus mengetuk berkali-kali. Akhirnya sang empunya kamar membuka pintunya, alangkah terkejutnya ia saat melihat Ali yanh sepertinya baru bangun tidur dengan shirtless, "Omaigat" serunya menutup matanya kaget. Ali yang heran melihatnya langsung menutup pintu kamarnya tapi sempat dicegah oleh Prilly. "Ali, tunggu, tunggu" ucapnya menahan pintu kamar Ali agar tidak ditutup. Akhirnya Ali mengalah dan membiarkan ia bicara. "Ini, aku buatin kamu kue, kamu harus cobain" ucapnya sembari memasuki kamar Ali. Ali menatap kue yang dibawa Prilly dengan malas, lalu menatap ke arah gadis itu yang takjub melihat kamar Ali yang terlihat keren dengan design motif spiderman yang dominan hitam dan abu-abu. "Kenapa menurut lo gue mau makan kue lo?" Tanyanya ketus menyadarkan Prilly dan langsung menatap ke arahnya, "Baru kali ini aku denger suaranya" ucapnya dalam hati. "Karena aku buat kue ini khusus untuk kamu" ucap Prilly meyakinkannya. "Gue ha suka makan kue, dan gue ga suka ada orang lain di kamar ini, apalagi cewe, jadi mending lo kluar sekarang" ucapnya menunjuk pintu keluar. Prilly meletakkan kue itu di meja belajar Ali dan menghempaskan tubuhnya di tempat tidur Ali sambil menjulurkan lidahnya ke Ali. "Kalau aku mau disini emang kenapa?wleee" ledek Prilly.
Ali geram melihatnya lalu menghampiri Prilly hendak menarik tangannya tapi Prilly keburu menghindar dan berlari menjauhi Ali yang sekarang mengejarnya. "Aaarrgghhh" teriaknya sesekali saat Ali hampir mendapatkannya, hingga akhirnya tersudut ke pojok kamar Ali dan tidak bisa menghindari Ali yang sudah berkacak pinggang di hadapannya, "lo udah berani masuk ke kamar cowo, jadi lo harus tanggung akibatnya" ucap Ali dengan tampang seperti pria genit. Prilly menelan ludahnya ketakutan, jantungnya berdebar, apa yang akan dilakukan Ali, apa dia akan berani macam-macam padanya. Saat Ali sudah semakin dekat padanya ia langsung meniup pluit yang digunakannya sebagai kalung, seketika itu juga bola basket Ali jatuh ke kapala Ali hingga membuatnya menjauh dari Prilly, kessmpatan itu langsung dimanfaatkan Prilly untuk keluar dari kamar Ali segera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cutest Cupid
Fanfictionenjadi anak seorang dewa cinta ternyata tak seenak yang dibayangkan manusia, Phirily satu-satunya putri dari dewa cinta Eros (Amor) dan istrinya Phsike harus mendapatkan hukuman karena sudah membuat ayahnya salah menembakkan anak panah pada salah sa...