3

944 127 29
                                    

{24 Desember 2013}


Besok natal.

Se-selama ini aku dekat terus dengan [y/n].

Nemu juga sepertinya tidak keberatan dekat dengannya.

"Sumimasen", aku menekan bel pintu.

Sekolah libur musim dingin.

Sore ini aku menjemputnya di rumahnya.

Jalan-jalan bertiga kok bertiga dengan Nemu.

"Ara, Samatoki-kun hayai desu ne", Kuroyami-sensei selalu menyambutku.

Dia tidak ada hubungan darah sama sekali dengan [y/n].

[Y/n] cerita, setelah kecelakaan itu dia dirawat dokter ini. Orang tuanya meninggal dalam kecelakaan itu.

Tapi dia tetap tersenyum seperti biasa.

"Chotto matte ne"

Bisa dikata [y/n] beruntung memiliki orang tua angkat yang baik.

"Nemu"

"Nani onii-chan?"

"Ba-bagaimana penampilanku?"

"Niichan kakkoi yo!"

Ehem! Bukan maksud apa-apa aku menanyakan itu!

"[Y/n]-chan sebentar lagi turun, diminum dulu cokelat panasnya. Pasti dingin ya kalian kemari, kan lumayan jauh"

"Ti-tidak perlu repot, sensei"

"Tidak kok, hehe...terima kasih ya, sudah mau berteman dengan [y/n]-chan juga antar jemput dia lalu menemaninya lalu--"

Ma-maunya sih sekarang lebih dari itu uhuk!

Tidak perlu dijelasin semua sensei! Aku malu ada adikku juga!

Aku akui...dia berbeda dan perasaanku yang aku rasakan beda dengan rasa sayangku pada adikku.

Iya, aku sayang Nemu itu karena dia adikku tapi [y/n] itu seorang perempuan...ah! Sudahlah!

Aku pun mulai belajar bahasa isyarat darinya.

Mudah tapi agak susah juga.

Setiap hari sepulang sekolah kami ke perpustakaan untuk belajar.

Iya, dia yang belajar sedang aku menulis permohonan maaf alias hukuman yang aku terima di sekolah.

Saat senggang aku belajar bahasa isyarat.

{Samatoki, osokunate gomen!}, ucapnya dengan bahasa isyarat.

"Osoi!"

{Gomen!}

"Ayo--"

"Ah, Nemu-chan biar main denganku saja"

Hah? Nggak! Ogah! Pokoknya jalan bertiga!

Kalau tidak begitu canggung oi!

"Ano sensei, sa-saya tidak mau--"

"Tidak kok, lagipula aku sepi kalau [y/n]-chan keluar. Lagipula Nemu mau main dengan Yuri neechan kan?"

"Uhn! Mau! Nemu mau main dengan Yurinee!"

Anjir terus nanti gua gimana?

"Sudah, sana, sana! Nanti keburu tambah dingin udaranya! Hati-hati di jalan!"

Kok ngusir sih!?

Tenang, Samatoki, tenang.

Nemu pasti baik-baik saja dengan sensei.

MissingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang