24

457 65 6
                                    

{Ikebukuro}

🔫🔫🔫

[HITOYA POV]

Tiba-tiba bilang mau ikut aku ke Nagoya membuatku merinding saja.

Kurang lebihnya aku tahu dia kenapa.

Parah hati.

Hah, dasar dia ini.

Kenapa tidak jujur saja sih?

Dengan begitu tidak perlu berakhir begini.

"Ini yang mayonaisnya banyak kan?"

"Arigatou, ji-san"

Sebelum ke Nagoya dia ingin berkunjung ke beberapa tempat.

Aku cuma bawa motor dan dia hanya numpang duduk!

Sudahlah, dia lagi galau juga.

Aku bingung buat dia senang bagaimana.

Kami hanya berjarak 10 tahun, tapi kenapa rasanya dia seperti anak di bawah umur?!

Dia saja tidak terlalu pendek!

Wajahnya mirip neesan, tentu saja dia anaknya.

"Kau tidak mau bicara dengan siapa itu? Samatoki?", aku tanyakan saja.

"Bicara apa? Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan diantara kami"

"Hah, ayolah! Aku tahu ingatanmu sudah kembali dan masih mencintainya! Jujurlah padanya kenapa sih? Bicara empat mata saja apa susahnya"

"Huh"

Kesal rasanya kesal!

"Ah, Ichiro"

"Jangan mengalihkan pembicaraan, [y/n]"

"Kau itu yang tidak lihat ke depan"

Ck, dia benar ternyata.

Bocah-bocah ingusan macam Kuuko dan Jyuushi.

Bukan urusanku juga biarkan saja.

"Jangan sentuh niichan/Ichinii!"

"Eh, maaf"

"Jiro, Saburo, jangan begitu ini temanku"

Brocon akut kronis.

🔫🔫🔫

[READER POV]

Ini ya kedua adik Ichiro.

Kawaii~

Tapi mereka menatapku tajam :'

"Maafkan adik-adikku [y/n]-san"

"Tidak apa, jangan sampai pukul begitu dong kasihan"

MissingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang