17

489 80 8
                                    

"[Y/n]? Doushita?"

{Kau...ada waktu?}

"Maaf aku sibuk, bisa jangan ganggu aku dulu sementara?"

{Gomen...sore ja}

........................................................................

"[Y/n], kau kenapa?"

{Tidak kok, aku mengganggu ya? Aku pulang dulu}

"Hm, aku akan lembur malam ini sepertinya tidak bisa pulang"

{Jaga dirimu, ********}

........................................................................

[READER POV]

Yume?

Apa ingatanku?

Sekarang aku tahu kalau "pria albino" di ingatanku ini yakuza dan sangat sibuk.

Dia mencampakkanku, bukan lebih tepat mengabaikanku.

Dia tidak bermain dengan perempuan lain.

"Plester demam dan...kompres es?"

Aku pingsan dan demam lagi ya?

Tubuhku sepertinya sangat lemah.

"Bau enak..."

Hidungku mengendus bau masakan enak, perutku mulai berontak.

Hagase sudah pulang?

"Ah, tulis dulu"

Aku meraih buku harianku di nakas samping tempat tidurku.

Menulis apa yang aku mimpikan semalam yang berkaitan dengan ingatanku.

Aku gambar juga setelah selesai menulis.

Suasana yang aku lihat seperti kantor begitu.

Pria itu duduk di kursi kebesarannya dengan tumpukan dokumen di sana.

Sambil merokok mengecek semua dokumen.

"Kau sudah bangun rupanya"

"Aohitsugi-san? Kau menginap semalam?"

"Samatoki-sama! Ck, mana bisa aku membiarkanmu sendirian dalam keadaan sakit! Aku buatkan sarapan untukmu"

Omurice itu terlihat menggiurkan.

Tapi malah diletakan di meja kerjaku!

Kan jauh!

"Hm...syukurlah demamnya turun"

Terlalu dekat! Jidatnya menempel di jidatku!

Mulutnya bau rokok!

Nyut!

"Ukh..."

Kenapa malah kumat lagi?

"Kepalamu masih sakit? Berbaring saja dulu!"

"Tidak usah...cukup bersandar saja"

Pusing sekali rasanya.

[AUTHOR POV]

Set.

Kepalamu disandarkan Samatoki ke pundaknya.

"Begini? Merasa lebih baik?", tanyanya padamu.

Pipimu mulai berwarna pink dan memanas.

Na-nani? Jantungku berdegup kencang! Apa aku sakit?, pikirmu.

MissingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang