12

508 94 10
                                    

{14 Februari 2018}

Hai, diary ingatanku! Haha, geli astaga.

Aku memimpikan lagi.

Serpihan puzzle yang hilang datang lagi.

Ingatanku dan pria albino itu, aku menyebutnya begitu karena wajahnya lagi-lagi blur!

Selalu blur!

Tapi ada kemajuan, yaitu aku tahu kalau...senyumnya itu sangat hangat.

Setiap gambar pria albino yang tidak berwajah aku beri senyumnya.

Hari ini valentine, pas sekali ketika serpihan puzzle acak itu juga muncul.

Di setiap valentine, aku memberinya honmei choco.

Ya, memberi choconitu pada pria albino.

Pertama kali aku beri dan aku mengecup pipinya di rumah sakit, dia pingsan.

Lucu sekali, hahaha.

Penampilannya selalu seperti berandalan.

Apa dia yakuza?

Ketika dewasa, dirinya muncul dengan asap rokok di mulutnya.

Tipe pria merokok.

Bahkan kami berpacaran dan sudah berciuman.

Bahkan tinggal bersama!

Aku tidak tahu jelas pria ini siapa.

Kali ini aku terbangun dengan menangis tanpa sebab.

Aku kenapa?

🔫🔫🔫

{Musim semi 2020}

"Ikan kecil! Kau kenapa!?"

Eh, hagase panik?

Kenapa?

Aku meraba mukaku yang ternyata basah.

Aku menangis? Apa karena mimpi tadi?

"Kau berteriak membuatku panik, ingatan buruk? Atau mimpi buruk?"

"A-aku...tidak tahu"

Mana mimpi dan memori ingatanku, aku tidak tahu yang mana.

Kepalaku pusing rasanya.

Ah, benar juga!

"Chipnya di mana?"

"Chip? Oh, chip itu? Ini, aku selalu membawanya ag--"

Aku menyambar plastik berisi chip itu dan melemparnya ke perapian.

"Hah...hah...uhh"

Air mataku mengalir lagi.

Chip biadab yang merenggut ayah dan ibu.

MissingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang