[AUTHOR POV]
Chuoku.
Laboratorium misterius.
"Ck, semua prototypenya gagal! Kenapa bisa begin!?"
"Ma-maafkan kami!"
Anggota laboratorium mendapat kemarahan dari pemimpinnya.
"Tidak ada yang kembali...dan mereka semua mati!"
"Ichijuku-sama! Hanya subjek 201 yang masih bertahan!"
"Lupakan! Aku harus buat rencana!"
Tinju dilancarkan ke tabung yang disebut induk itu.
Kaca yang tebal membuatnya tidak gampang pecah.
"Apa yang kau tertawakan?"
Mungkin Ichijuku salah lihat "kelinci percobaan" miliknya itu tersenyum.
"Kau hanya alat untuk mengubah dunia ini"
"Ichijuku-sama, kami punya proyek lain"
Salah satu anak buahnya menyerahkan sebuah dokumen.
Dengan cepat ia baca setiap kalimat di dalamnya.
Seringainya muncul.
"Haha, menarik! Aku akan diskusikan ini dengan atasan, kalau dia setuju langsung lakukan!"
"Ha'i!"
Kinerja tabung lainnya dihentikan.
Kelopak mata dari si induk perlahan terbuka.
Namun disadari oleh Ichijuku.
"Aku masih membutuhkanmu", gumamnya seraya menarik tuas di depan tabung besar tersebut.
Manusia dalam tabung itu disetrum.
Gelembung udara keluar dari mulutnya.
Berteriak tanpa suara.
"Barang cacat memang merepotkan", gumamnya lagi mengembalikan tuas seperti semula.
Manusia di dalamnya tidak sadarkan diri lagi dan dalam keadaan kritis.
"Beri adrenalin lagi, dia harus 'sadar' saat aku kembali lagi"
"Ha'i!"
🔫🔫🔫
{Lautan bawah sadar}
[READER POV]
Ah, lagi-lagi aku di sini.
Aku sempat tersadar sebentar tadi.
Apa proyek itu dihentikan?
Lalu kenapa aku masih terjebak di sini?
Tidak, aku dipaksa untuk di sini.
Apalagi yang wanita itu rencana kan?
Samatoki...kenapa belum datang?
Aku takut.
Aku sendirian.
Aku kesepian di sini.
Di sini tidak ada apapun.
Meski di sini sudah terang kembali, di depan sana gelap.
Dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing
FanfictionAku bertemu denganmu seperti sebuah keajaiban Hidupku berubah karenamu Kenapa kau malah menghilang dari hadapanku? (Samatoki x Reader)