34

450 53 0
                                    

{Chuoku, 11.54 am}

🔫🔫🔫

[AUTHOR POV]

Gedung tinggi Chuoku.

Tiga orang masuk dengan rasa gugup dan kagum.

Meski tidak diperlihatkan secara jelas.

Hanya bisa diam mengikuti para wanita berpakaian bak militer.

Sampai mereka bertiga di suatu ruangan di sana duduk seseorang yang diketahui pimpinannya.

Dikawal seorang wanita dengan tongkat.

Dan seorang gadis yang kau kenal.

"Nemu-chan...", gumammu.

"Tidak sopan! Berlutut!"

Kau dan dua rekanmu dipaksa berlutut.

"Hei! Apa-apaan!?"

"Ichijuku-san", satu panggilan dari perempuan yang duduk di kursi kebesaraanya membuat yang lain berhenti.

"Keluar kalian", dan memerintahkan anak buahnya yang mengawal kalian tadi.

Wanita yang duduk itu menyuruh kalian berdiri.

Manikmu tidak berhenti menatap Nemu yang tampak berbeda dari yang kau ingat.

Apa Samatoki tahu hal ini? Kenapa Nemu-chan ada di sini?, pikiranmu penuh dengan pertanyaan itu.

"Saa...hajimemashouka"

🔫🔫🔫

{Shinjuku di waktu yang sama}

[SAMATOKI POV]

Aku ambil gitar dan memetik senarnya.

Melantunkan lagu yang aku tunjukan padamu.

"I hate you but i can't hate you", tidak biasanya aku galau. "When you say 'let's break up' you broken my heart"

"Samatoki-kun, tempatku kerja bukan untuk tempat orang galau"

Aku tidak peduli yang dikatakan Jakurai.

Aku kesepian.

Nemu tidak ada kabar dan entah ke mana.

[Y/n] saja...jarang ketemu sekarang.

Jyuto sedang ada urusan.

Rio sendiri juga.

Haha, dia ditolak [y/n]!

Iyalah! Kan dia mencintaiku!

"Hah~", kalau iya.

Kata orang hati perempuan cepat beralih ke yang lain.

Apalagi kalau sedang putus cinta, pasti banyak pria yang datang.

Kebanyakan fuckboy macam Jyuto.

"Apa kau ada masalah dengan [y/n]-kun?"

"Aku dan dia...", aku tidak mengalihkan perhatianku ke gitar. "Sudah putus...dia sudah bukan urusanku lagi"

MissingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang