Telah Direvisi.Haha,ternyata Psychopath bisa sakit juga ya
#?
Alana memarkirkan mobilnya,ia Turun dan ia berlari menuju tepi danau.
Arghhhh!!!
Alana! Lo bego al Bego!
Lo udah nyakitin bunda!
Teriak alana histeris, ia frustasi, ia benar-benar merasakan sesak saat melihat bunda menangis.Alana jangan egois!
Lo Gila!Hahahahaha
Alana tertawa sumbang.
Iya! Gue Gila! Gue bicara sendiri!
Gue tertawa sendiri!
Gue menyakiti diri gue sendiri!Tubuh alana seolah lemas tak berisi,ia terduduk dengan air matanya yang mengalir deras tanpa diminta.
Alana benci penyesalan,alana benci larangan,alana benci Edo.
Kenapa? Kenapa kepergian merubah alana menjadi kejam!
Kenapa? Kenapa alana selalu tersakiti melihat bundanya menangis?
Kenapa? Ia ingin membunuh seseorang
Kenapa?!
Awan turut merasakan sesak dihati alana,awan tampak murung,mungkin sebentar lagi dia akan menangis.
Alana melangkahkan kakinya menuju rumah pohon,mungkin hari ini dia butuh istirahat dan ini adalah pertama kalinya Alana kembali menjamah rumah pohon itu yang mungkin terakhir kalinya ia naiki bersama bang afa.
Alana membiarkan awan menangis merasakan pedihnya dengan gemuruh petir melengkapi sakitnya.
Alana Lelah.
Saat itu juga alana merasakan pusing, lagi dan lagi darah Segar keluar dari hidungnya,pandangannya memburam sampai akhirnya kesadarannya hilang.
***
Alana mengerjapkan matanya,berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam penglihatannya.
Arghh!!!
Alana benci dengan bau ini,bau yang sangat mengganggu penciumannya, Obat.
Alana membenci obat,ia tak suka dengan baunya,ia tak suka dengan rasanya,bahkan ia benci dengan bentuknya.
Disampingnya ada seseorang yang tertidur pulas menelungkupkan kepalanya diantara lipatan tangan.
"Mi-num" ucap alana terbata.
"Eh udah sadar! APA!?" Tanya seseorang disamping alana mengerjabkan matanya.
"Mi-num"
Seseorang itu langsung saja mengambilkan minum untuk alana.
"La-laper" ucap alana kembali.
Laki-laki itu terkekeh pelan, "sebentar,gue panggilin dokter dulu" Ucapnya.
Dokter datang memeriksa keadaan alana dengan baik,"Nona Alana baik-baik saja,hanya butuh istirahat dan jangan terlambat makan,jangan terlalu banyak Pikiran." Ucap dokter Egra, dokter keluarga Alana.
"Terimakasih dok" ucap laki-laki itu.
Dokter egra berbalik menuju pintu,kemudian langkahnya terhenti karena alana memangnggilnya.
"Iya Nona?" Tanya dokter egra.
"Jangan kabari Bunda sama ayah ya dok,Alana mohon." ucap alana.
"Iya nona,saya permisi dulu" ucap dokter egra dan melangkahkan kakinya keluar ruangan.
"Laper" ucap alana.
Laki-laki itu terkekeh,kemudian ia menatap Alana...
"Haha,ternyata Psychopath bisa sakit juga ya" ucap laki-laki itu dengan nada mengejek.
Alana memukul perut laki-laki itu dengan sisa tenaganya, membuat sang empu kesakitan.
"Ahh sakit,tapi boong" ucap laki-laki itu kembali tertawa.
"Laper" ucap alana dengan nada lirih namun tegas.
"Iyaiya, Nona Alana" ucap laki-laki itu kemudian mengambilkan buah apel untuk alana dan mengupaskannya.
"Kenyang" ucap alana,padahal alana Baru makan satu potong.
"Yaudah lo minum obat dulu,terus lo tidur" ucap laki-laki itu.
"Nggak" tolak Alana.
"Pokoknya lo harus minum obat,kalo nggak gue panggilin keluarga lo" ancam laki-laki itu.
"Lo!" ucap Alana menunjuk wajah lelaki didepannya, jika saja ia tak lemas mungkin lelaki ini sudah merasakan keganasan mawar miliknya.
"Apa? Nggak mau? Yaudah gue telfon ela" ucap lelaki itu mengambil ponselnya Diatas nakas.
Alana marah? Tentu.
Ia merebut obat dari tangan lelaki itu, kemudian dengan sangat terpaksa ia meminumnya.
"Pahit"
"Yaiyalah pahit,namanya aja obat,kalo manis ma gula neng" ucap laki-laki itu.
"Tidur" ucap alana.
"Yaudah lo tidur aja,gue disini ko" ucap laki-lak itu.
Alana segera menutup matanya,karena kepalanya terasa pusing,mungkin efek dari obat yang ia minum.
Tbc~
Penasaran sama laki-lakinya?
Kok disamarkan namanya?
Kan biar penasaran😂Terus Vote dan Komen biar lanjut😁
Salam,
Rhenata SH
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Girl [ PROSES REVISI ]
Teen FictionAlana Pryshillya Ganendra- Gadis remaja dengan sejuta kelebihan dan teka teki dirinya. Gadis normal seperti gadis layakanya? Really? Dengan hoby membunuh? "Jangan pernah memetik sehelai mawar kalau tidak mau tertusuk oleh durinya" Dia seorang Psyc...