Telah Direvisi."Qila! Hai buka matamu! Qila!"
Detra terus menepuk-nepuk pipi Qila,mencoba menyadarkan sang empu yang jatuh pingsan di lantai resto.
Karena Qila tidak sadar,detra berdiri kemudian mengusap tangannya menggunakan tissue yang ada dimeja.
Detik selanjutnya beberapa orang menggunakan pakaian hitam datang menghampirinya.
"Bawa dia" ucap detra yang langsung mendapat anggukan dari mereka.
Setelah Qila pergi dari sana,detra segera melangkahkan kakinya meninggalkan restoran itu, ia memasuki Mobilnya dan melajukannya membelah jalanan, sebelum itu ia sudah menyempatkan untuk mengirim pesan pada seseorang yang telah menunggunya.
'Done!'
Send.
Di kursi kebesarannya Alana tersenyum puas mendapat pesan dari detra.
Done!
Kemudian ia berdiri dari duduknya, berjalan meninggalkan ruangannya dan turun menuju lantai satu dimana mobilnya berada.
Alana masuk kedalam mobilnya dan mengendarainya meninggalkan gedung itu.
***
Ela, gadis itu turun dari mobilnya,didepannya ada sebuah gedung terbengkalai yang menjulang tinggi dengan penerangan yang minim, mungkin dari bawah sini ia hanya bisa lihat beberapa lantai yang memiliki penerangan cukup.
Wait? Ela datang?
Beberapa jam sebelum ini, setelah menimbang-nimbang dan berfikir keras dikamarnya, ia memutuskan untuk tetap datang sesuai undangan Alana, yang mengharuskannya datang pukul 10 malam.
Dan saat ini, ia berdiri didepan sebuah gedung dengan keadaan yang sangat sepi, membuatnya berfikir ulang, apakah ia salah Tempat?
Kemudian ia melirik jam yang ada ditangannya, pukul 9.59 yang artinya satu menit lagi pukul 10 tepat.
Karena merasa takut, Ela berjalan kembali ingin masuk kedalam mobilnya, namun seketika ia berhenti saat mendengar pagar dari gedung itu terbuka.
Ela membalikkan badannya, didepannya sudah ada beberapa orang dengan baju hitam yang berdiri di samping gerbang.
Ketakutannya bertambah saat salah satu dari mereka berjalan menuju arahnya dan Ela mengenali siapa laki-laki didepannya.
"De-detra" ucapnya takut-takut.
Detra hanya mengangguk pelan mendengar ucapan Ela.
"Mrs. Ela yes? Please Come In" ucap detra.
"Ap-apa yang ka-kamu lakukan disini?" tanya Ela terbata.
"Silahkan masuk" ucap detra tak menggubris pertanyaan Ela.
"Si-siapa ka-kamu sebenarnya?" tanya Ela yang tidak mendengar ucapan detra.
"Saya Detra, Tangan kanan Nona Alana" ucap detra sembari membungkukkan badannya.
Ela terkejut melihat pengakuan ini, benarkah apa yang detra katakan? Dia sangat tidak percaya!
Detra adalah murid baru di SMA SH, yang terkenal akan sikap ramah dan kecerdasan otaknya.
Tapi didepannya ini? Dia melihat sosok yang berbeda dari detra sebelumnya.
"Silahkan masuk, nona Alana sudah menunggu" ucap detra memecah lamunan Ela.
Ela menggeleng kuat, dia tidak percaya Dengan detra, apakah ia dijebak?
Dengan perlahan Ela melangkah mundur, namun baru beberapa langkah,tiba-tiba mulutnya ditutup dengan kain oleh seseorang dibelakangnya dan detik selanjutnya pandangannya menghitam.
Bawa dia masuk.
Tbc~
Kalian penasaran part selanjutnya?
Mau lanjut kan?
Vote dan Komen dulu:)
Jangan lupa kalian share cerita MPG biar makin banyak yang baca;)
Dan jangan lupa Follow ya:)Salam,
Rhenata SH
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Girl [ PROSES REVISI ]
Teen FictionAlana Pryshillya Ganendra- Gadis remaja dengan sejuta kelebihan dan teka teki dirinya. Gadis normal seperti gadis layakanya? Really? Dengan hoby membunuh? "Jangan pernah memetik sehelai mawar kalau tidak mau tertusuk oleh durinya" Dia seorang Psyc...