Telah Direvisi."Gue takut kalo lo kenapa-kenapa"
#Angkasa Langit
Mentari menampakkan sinar cerahnya dipagi hari ini, memasuki celah gorden sebuah kamar, bertepatan dengan itu Alarm Alana berbunyi.
Alana segera mematikannya, hari ini dia kelihatan lebih baik dari sebelumnya, alana bangun dan merapikan tempat tidurnya.
Kemudian ia melangkah menuju kamar mandi, saat itu juga dia menyadari, seseorang tertidur pulas di sofa yang ada dikamarnya,dia Angkasa.
Alana berjalan kearah angkasa,ada rasa lelah diraut wajahnya, tetapi ada rasa damai juga diantaranya.
Alana enggan membangunkan angkasa,ia berjalan menuju dapur,dan mulai mengolah bahan mentah yang ada.
Jangan kalian fikir seorang psychopath nggak bisa masak dan bersih-bersih! Mereka juga manusia.
Setelah selesai ia berjalan kembali kekamarnya,dan membangunkan angkasa.
"Sa!" Ucap alana mengguncang tubuh angkasa.
Saat ingin membangunkan angkasa kembali, tangannya ditarik oleh angkasa membuat ia jatuh diatas Dada bidang angkasa.
Deg..deg..deg...degg..
Jantung mereka berdua berpacu.
"Angkasaaaaa!" Teriak alana menghentikan semuanya.
"Hem" jawab angkasa tenang tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Lepas!" ucap alana.
Bukannya melepas angkasa justru mengeratkan genggamannya.
" 5 menit" ucapnya.
Alana menghela nafas gusar, ia sama sekali tidak nyaman berada diposisi ini, detak jantungnya sangat mengganggu.
"Jantung lo kaya mau marathon aja." Ucap angkasa membuka matanya menatap Alana, seolah tahu apa yang dipikirkan alana.
Alana memukul Dada bidang angkasa keras,membuat empunya kesakitan.
"Kenapa bener kan?" Ucap angkasa dengan kekehannya.
"Diem!" Ucap alana, "kalo aja kemaren lo ga bantu gw,udah gw bunuh detik ini juga lo! Sialan!" Lanjutnya,kemudian pergi meninggalkan angkasa.
Gw gaperduli, nyatanya ungkapan itu hanya elakan dari ego lo.
***
Angkasa Turun menuju meja makan,ada alana yang memainkan I-Phone nya.
Hari ini hari minggu,jadi mereka tak harus repot-repot bersiap untuk berangkat sekolah."Al"
Alana sama sekali tak menggubris angkasa, bahkan sekedar melihatnya saja tidak.
Setelah itu tidak ada percakapan,hanya suara angin berlalu dan dentingan sendok.
Setelah selesai,angkasa membantu alana membersihkan sisa makanan dan mencuci piring kotor.
Saat ini mereka berdua sedang menonton TV, tanpa ada percakapan dan hanya terdengar suara dari benda persegi didepan mereka ini.
"Al" panggil angkasa
"Berisik lo!"
"Mau Jalan ngga?" Tanya angkasa
"Nggak"
"Yaudah" jawab angkasa.
Krik krik krik..
Two hours later..."Sa" panggil alana
"Hem"
"Kenap lo bisa nolongin gw, lo mata-matain gw!?" Tanya alana
"Gausah kepedean..."
Flash Back On!
Angkasa berangkat sekolah lebih awal Dari biasanya,ia mengendarai motornya dengan santai.
Ditengah-tingah Jalan,sebuah Mobil Lamborgini melewatinya dengan kecepatan diatas rata-rata.
Karena tidak terima angkasa mengejar Mobil itu,sampailah dia disebuah danau yang sangat Indah.
Saat seseorang Turun Dari Mobil itu,angkasa terkejut ternyata ia adalah Orang yang pernah melukainya Tanpa ia tahu namanya.
Sepertinya sedang ada masalah, guman angkasa.
Angkasa mengikutinya diam-diam,bahkan ia mendengar penyesalan gadis itu samar-samar,tiba-tiba langit tampak mendung,dan gadis itu menaiki rumah pohon.
Karena rasa ingin tahu angkasa lebih besar dari rasa tak perdulinya,angkasa naik keatas,sampai diatas ia terkejut bukan main,gadis itu pingsan dan mengeluarkan darah Dari hidungnya.
Angkasa melihat nametag gadis itu,
Alana Pryshillya Ganendra.flashback Off!
"Setelah itu gue bawa lo kerumah sakit,gue takut kalo lo kenapa-kenapa." Ucap angkasa.
Deg!
"Gue takut kalo lo kenapa-kenapa"
Kata-kata itu sampai saat ini masih tergiang dipikiran alana.Angkasa sudah pergi dari sana, tapi efek dari perkataannya membuat sesuatu didalam diri Alana bergejolak.
Tbc~
Gimana tingkatan bapernya?😂
Masih kurang baper?😂Kalo mau lanjut, Vote dan Komen dulu dong🌸❤
Share + Follow ya😊Salam,
Rhenata SH
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Girl [ PROSES REVISI ]
Teen FictionAlana Pryshillya Ganendra- Gadis remaja dengan sejuta kelebihan dan teka teki dirinya. Gadis normal seperti gadis layakanya? Really? Dengan hoby membunuh? "Jangan pernah memetik sehelai mawar kalau tidak mau tertusuk oleh durinya" Dia seorang Psyc...