Telah Direvisi.Tidur aja masih cantik lo all!
Angkasa mendekat,ia berjongkok disebelah sofa tempat Alana tertidur,menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah alana.
Terlihat sangat damai saat tidur.
Angkasa berniat membangunkannya tetapi Alana terlihat sangat pulas, namun Alana harus minum obat, dengan sedikit terpaksa angkasa membangunkan Alana.
"Al! Bangun!" Ucap angkasa.
"Arghh! Kutu bulldog!" Batin alana.
"APA?!" Tanya alana datar namun tegas.
"Minum obat" jawab angkasa menyodorkan tangannya yang memegang beberapa bungkus obat Alana.
"Nggak!"
"Minum all" jawab angkasa dengan Nada melembut.
"Nggak! Lo bisa nggak sih?! Nggak ganggu gue!" sentak Alana.
"Enggak, sebelum lo minum obatnya." ucap angkasa.
"Oke fine! Gue minum! Dan setelah ini Lo harus pergi!" ucap Alana sarkas.
Angkasa merasa menang,ia tersenyum tipis melihat Alana marah yang malah membuat angkasa gemas.
"Ngapain disini?" Tanya angkasa setelah Alana selesai dengan obatnya.
"Lah serah gue lah! Emang ini gedung punya Bapak lo?" Jawab alana sedikit emosi.
"Disini dingin all! Nanti lo sakit" ucap angkasa.
"Biarin lah! Gue yang sakit" jawab alana enteng.
"Gue nggak mau lo kenapa-kenapa all"
Deg...deg..deg..degg....
"Siapa lo?" Tanya alana.
"Angkasa"
Alana memutar bola matanya malas.
Tiba-tiba angkasa menggenggam tangan alana,dan menarik sang empu membawanya pergi dari sana.
"Ehh kutu buldog! Gue mau lo kemanain!?" Tanya alana kaget.
"KUA"
Alana mematung mendengar ucapan angkasa,Angkasa yang menyadari itu terkekeh,kemudian berjalan menuju alana.
"Kenapa? Jantungnya mau lari neng?" Bisik jahil angkasa ditelinga alana.
"Sok tahu!" Ucap alana memukul lengan angkasa, kemudian ia berjalan meninggalkan angkasa.
Alana melangkahkan kakinya kearah parkiran,ia ingin pulang saja, toh hari ini tidak ada pelajaran dikelasnya.
Dari kejauhan alana melihat Bunda dan ayahnya beserta om-nya berada didepan ruang kepala sekolah, semakin dekat tampak mata dari Sania, bundanya membengkak.
Tatapan alana menjadi datar,alana rasanya ingin berbalik mencari Jalan Lain,tapi memang saat ingin ke parkiran mereka harus melewati ruang kepsek.
Alana terus berjalan Tanpa mau melihat mereka,sampai disamping mereka,alana berhenti merasa namanya dipanggil.
"All" panggil Om Frank.
Alana berbalik,menuju depan Om Frank,melihat datar ayah dan bundanya bahkan tak menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Girl [ PROSES REVISI ]
Teen FictionAlana Pryshillya Ganendra- Gadis remaja dengan sejuta kelebihan dan teka teki dirinya. Gadis normal seperti gadis layakanya? Really? Dengan hoby membunuh? "Jangan pernah memetik sehelai mawar kalau tidak mau tertusuk oleh durinya" Dia seorang Psyc...