Telah Direvisi.Hari ini mungkin akan sangat menyebalkan dan membosankan bagi Alana, ia kembali bersekolah dan pasti akan bertemu dengan... Ya kalian tahu lah.
Alana melangkahkan kakinya menuju kelas,melewati koridor yang nampak ramai.
Banyak sapaan untuk alana,tapi ia hanya memasang muka datar dan dingin saja.Alana masuk kedalam kelas,banyak yang menatapnya ,ia tak memikirkan itu,ia segera duduk mendapati feby yang memalingkan wajahnya.
"Kenapa?" Tanya alana.
"Nggakpapa al" jawab feby.
Alana memutar pandangan feby,ia melihat feby yang masih sesegukan,matanya memerah dan pipinya tercetak jelas bekas tamparan yang masih baru.
"Siapa!!?" Teriaknya memenuhi kelas.
"U-udah nggak papa al" lirih feby dengan senyuman.
"Siaapa?!" ucapnya lagi menatap tajam seluruh penghuni kelasnya.
"Gue nggak papa al" jawab feby mengembangkan senyumannya.
"Siapa?!"
"Kak el--" belum sempat feby menyelesaikan ucapannya,alana Sudah dulu berdiri dan pergi.
Feby mengejar alana,ia tahu alana Akan kemana.
XII IPA 3, alana memasuki ruangan ini,dengan raut datar dan yang menambahkan suasana elegant diwajahnya namun berkesan mencekam untuk orang yang melihatnya.
Brakh!!!
Alana memukul salah satu meja dengan keras,membuat kelas itu semula ramai menjadi Hening.
"Alana? Kamu kenapa?" Tanya ela yang kaget lantaran Alana menggebrak mejanya.
Kemudian dengan ekor mata ela menangkap sosok feby yang menunduk, dia menatap feby sengit.
"Apa maksudnya?" Tanya alana datar.
"Kakak nggak tahu apa maksud kamu al" ucap ela dengan raut muka yang sok polos.
Alana menarik lengan ela kasar dan dia menginstruksikan feby untuk ikut dengannya.
Alana sampai didepan ruangan kepala sekolah,ia membuka pintu lalu menghempaskan ela begitu saja.
"Astagfirullah alana!" Ucap frank membantu ela berdiri.
"Apa maksud kamu al?" Tanya frank
"Tanya keponakan Om yang satu ini,dia udah bikin kesabaran alana habis. lihat!" Ucap alana memperlihatkan keadaan Feby,
"Feby terluka dengan tangan kotornya!" sarkas Alana.
Frank menatap Ela yang hanya menangis dan menggelengkan kepalanya, kemudian ia menatap feby yang hanya bisa menunduk.
"Feby? Bisa kamu jelaskan!?" Ucap frank tegas.
Feby menatap ela yang menatapnya dengan tatapan mematikan,kemudian ia melihat alana dengan tatapan datar namun memiliki banyak artian.
"Maaf sebelumnya pak,saya Akan menceritakan sejujurnya,bukan bermaksud untuk mengadu domba, tetapi kepercayaan Alana sangatlah penting buat saya.
Feby melangkahkan kakinya menuju kelas,yang masih terlihat sepi.
Ia duduk membaca novel yang ia pinjam dari perpustakaan sekolah kemarin.Feby terkejut ketika novelnya direbut oleh seseorang,yaitu ela pertiwi yang disampingnya ada evi dan sinta.
"Pagi Kak" sapa feby dengan senyuman.
" gausah sok akrab deh lo! El mau kita apain ni anak?" Tanya sinta.
"Lo? Belum kapok selama ini kita buly?" Ucap ela.
"Maksud kakak apa ya? Aku salah apa?" Ucap feby.
Ela mencengkram rahang feby,
"Lo jauhi alana! Karena lo udah cuci otak dia buat nyiram gue kemaren kan hah!?""E-nggak k-kak" lirih feby.
"Lo jauhi alana! Atau gue bakal bikin hidup lo seperti dulu lagi!" Ucap ela penuh penekanan.
"Ta-tapi Alana te-temen aku kak" ucapnya takut-takut.
"Heh! Apa perduli kita? Sadar derajat Lo sama Alana itu beda!" jawab sinta dengan nada yang meninggi.
"Dasar anak koruptor! Nggak ayah nggak ibu nggak anak! Sama aja! Nggak bisa sadar diri!" lanjut evi.
Feby mengepalkan tangannya, 'Cukup!'
"Kakak boleh buly aku hina aku sepuasnya, tapi jangan sesekali kakak hina orang tua aku!" balas Feby menatap tajam ketiga orang didepannya.
Plakk!
Feby memegangi pipinya yang sangat perih karena tamparan keras dari Ela.
"Jangan berani-beraninya Lo bentak kita!" ucap ela kemudian berlalu meninggalkan Feby.
Flashback off!
Begitu pak, maaf kalo saya salah karena tidak sopan terhadap kakak tingkat." ucap feby dengan menunduk.
Plak!
Alana menampar ela dengan sangat kerasnya, membuat pipi Ela tercetak luka memar.
"Lo sentuh dia lo Akan mati!" Ucap alana.
"Jangan salahin dia atas perlakuan gue terhadap lo! Yang ngebuat gw berperilaku seperti itu diri lo sendiri! Dan nggak ada sangkut pautnya sama dia! Sekali lagi lo sentuh dia, gw bakal bunuh lo ela." Ucap alana menekan setiap kata.
"Kakak gaminta kamu buat seperti ini al" jawab ela ditengah tangisnya.
"Dan satu lagi, gw gamau denger panggilan itu keluar dari mulut lo!" Ucap alana dan pergi membawa feby keluar dari ruangan itu.
Tbc~
Ternyata ela diam-diam menghanyutkan ya guys.
Kalau lanjut jangan lupa Vote!
Salam,
Rhenata SH
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Girl [ PROSES REVISI ]
Teen FictionAlana Pryshillya Ganendra- Gadis remaja dengan sejuta kelebihan dan teka teki dirinya. Gadis normal seperti gadis layakanya? Really? Dengan hoby membunuh? "Jangan pernah memetik sehelai mawar kalau tidak mau tertusuk oleh durinya" Dia seorang Psyc...