Telah Direvisi.Alana menuju kantin,ia duduk memakan bakso mang engkus dan memainkan game dalam I-Phone nya.
Alana Sadar ada yang duduk didepannya mengamatinya dengan lekat,alana hanya diam tak merespon.
"Al" ucap angkasa.
Alana hanya meliriknya sekilas kemudian fokus dengan I-Phone nya lagi.
"Al maafin gue al,gue nggak suka lo diemin" ucap angkasa.
Alana masih diam dan bungkam tak ingin mendengar sama sekali.
"Oke gue paham al" ucap angkasa lalu pergi dari hadapan alana.
Alana melihat kepergian angkasa dengan raut wajah datar,toh dia juga tak perduli.
Ting!
Kutu Buldog
Gue tunggu dirooftop gedung belakang sekolah nanti.Read.
Alana hanya membaca pesan dari angkasa,tak berniat untuk membalasnya,toh hanya buang-buang waktu.
Alana kembali kekelas,ia mengambil tasnya dan berjalan keluar kelas Tanpa menggubris panggilan feby untuknya.
Alana berjalan kearah gedung belakang sekolah,ia naik menuju rooftop.
Alana duduk disofa yang tersedia,menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya, sampai akhirnya derap langkah kaki terdengar.
"Gue tau lo dateng al" ucap angkasa yang langsung duduk disamping alana.
"Al" panggilnya.
Alana hanya diam, tidak ada niat sama sekali dalam dirinya untuk menjawab sapaan angkasa.
"Maaf ya al gue nggak bermaksud waktu itu" ucap angkasa,"gw kelepasan dan gw bener-bener minta maaf al!"
"Apa keuntungan yang gw dapet?"
"Kita bisa berteman lagi" jawab angkasa.
"Sejak kapan gw berteman sama lo?"
"Sejak saat itu, gw udah anggep lo temen gw sendiri meskipun lo engga. Gw gaperduli, yang terpenting untuk saat ini, gw bisa dapet kata maaf dari lo al!"
"Oke! Gw maafin"
"Thank all" jawab angkasa dengan senyuman.
***
Alana sampai diapartement nya,ia berbaring dikasur king sizenya.
Ting!
Kutu Buldog
Al,bukain pintu!Gue udah diri Dari tadi elah!
Al
Alanaaaaa
Alana
Read!
Alana membuang nafas kasar,kenapa pake kesini segala sih?! Gerutu alana dalam hati.
Alana berjalan menuju pintu apartemenya,membukanya kemudian menemukan sosok angkasa berdiri didepannya.
Angkasa masuk kedalam meletakkan bungkusan kecil yang ia bawa,martabak manis.
"Kenapa?"
"Mau main lah,Bosen gue dirumah terus" ucap angkasa.
"Gw nggak ngijinin lo masuk" ucap alana.
"Dan gw gaperduli itu" jawab angkasa dengan senyum lebar diwajahnya.
Alana memutar bola matanya, kemudian ia kembali duduk disofa, dan fokus terhadap TV didepannya.
Keadaan bungkam,sampai akhirnya handphone alana berbunyi.
🎶you're beautiful but pyscho..
Ringtone I-Phone milik alana menampilkan nama Detra (tangan kananya). Saat ingin mengangkat telfon,angkasa lebih dulu mengambil I-Phone alana.
"Balikin" ucap alana datar dingin penuh penekanan.
"Detra siapa?"
"Bukan urusan lo" ucap alana kemudian merebut I-Phone nya Dari angkasa dan pergi menuju balkon apartemenya.
"Gimana?" Tanya alana dengan seseorang disebrang sana.
"Kita udah dapet informasi lebih lengkap tentang Aqila Wanda Abraham Bo's"
"Oke gue kesana sekarang"
Alana memutuskan sambungan telefonya, ia tersenyum menampilkan seringaiannya.
Let's play with me
Ucapnya bersama seringaiannya yang semakin berkembang.
Alana tak Sadar,ternyata sedari tadi angkasa memperhatikannya.
"Gue pergi" ucap alana menyambar Hoodie hitam dan kunci mobilnya.
"Kemana al?" Tanya angkasa.
"Bukan urusan lo" jawab alana, "kunci nya masih sama" lanjutnya menutup pintu apartemen.
Alana pergi ke basement,berjalan menuju Mobil BMW hitam,kemudian masuk dan menjalankannya dengan kecepatan diatas rata-rata.
Dipertengahan Jalan,Mobil Verary hitam mengikuti alana,dan alana menyadari itu.
Ngapain juga sih?! Kurang kerjaan amat!
Gerutu alana.Alana menambah kecepatan mobilnya,sampai dipersimpangan Mobil alana Sudah tak terlihat lagi dipandangan angkasa.
Arghhh! Bodoh!
Angkasa mengacak rambutnya frustasi,dan ia melajukan mobilnya mengikuti jalanan didepannya.
Alana tersenyum menyeringai,saat mengetahui angkasa Sudah tidak mengikutinya lagi,ia menambah kecepatannya,berjalan kearah keluar kota.
Alana kemana?
TBC
Jangan lupa buat vote!
Salam,
Rhenata SH
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Girl [ PROSES REVISI ]
Teen FictionAlana Pryshillya Ganendra- Gadis remaja dengan sejuta kelebihan dan teka teki dirinya. Gadis normal seperti gadis layakanya? Really? Dengan hoby membunuh? "Jangan pernah memetik sehelai mawar kalau tidak mau tertusuk oleh durinya" Dia seorang Psyc...