(3)

160 25 5
                                    

Banyak manusia yang menggunakan anugrahnya dengan baik,tapi tidak sedikit juga orang yang menyalahgunakan anugrah indahnya.

Ku ambil contoh dari Angga,sangat disayangkan mulut yang indah diagunakan untuk menyela dan manarik ulur perasaan orang lain.

"Ca sini!!" Suara gesti,tapi dimana dia?
Ketemu,dipojok kantin tapi dengan siapa dia? mereka terlihat akrab.

"Siapa?"tanyaku setelah sampai didepan mejanya,lalu duduk dikursi yang masih kosong didepan gesti.

"Ohh ini,bayu dari kelas 11 IPA 2"

"Ohh" sahut singkatku

"Jadi murid SMA Jaya Bakti sudah 2 tahun dan kamu nggak kenak Bayu?kudet abis"

bukanya tidak kenal,sesekali aku melihatnya contoh waktu upacara bendera,selain itu ya bisa kalian tebak aku tidak suka bergaul dengan cowok.

Jika dilihat lihat Bayu tidaklah buruk,setidaknya itulah kesan pertama saat aku berbicara denganya.

Tampan memang,tutur bicaranya lembut,suka senyum tapi aku dengar dari gesti,Bayu jika sudah marah melebihi Riko si Galak dari kelas 11 IPS 1 wajar saja dia Ketua Osis.

Bicara soal Riko dia adalah mantan kekasih Gesti,putus sekitar 3 bulan yang lalu,apa alasannya aku tidak tau,aku rasa itu privasi dan aku tidak berhak untuk menanyakannya.

"Eh ca nanti latihan nggak?"

"Latihan,Minggu depan udah lomba"

Lomba yang kumaksut adalah lomba dance,aku pecinta dance sudah sejak SD aku menekuni bidang ini.

Kami tidak perlu menyewa pelatih karena pihak sekolah sudah menunjukku sebagai pelatih sekaligus pencipta koreogrfer.

"Lomba dance?" Sahut bayu,mungkin dia tertarik dengan topik pembicaraanku dengan gesti

"Iya"

"Butuh bantuan?"

"Untuk?"

"Emm aku bisa buat koreografernya,udah dapat penghargaan juga"

aku kira orang seperti bayu hanya mengandalkan Wajah,menjadi model atau selebgram contohnya.

"Iya ca,aku juga bosen sama gerakan kamu,susah banget!!"

Bermuka dua dasar,bilang saja mau mencari perhatian.

"Hemm.ikut aja nanti setelah pulang sekolah"sahutku setelah aku pikir-pikir aku juga butuh bantuan seseorang.

"Oke" ucap bayu tentunya dengan senyum manisnya,benarkan dia orang yang murah senyum.

Sebenarnya bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu tapi Pak Warno guru mata pelajaran kimia terlihat enggan untuk mengakiri pelajaranya.

Bangku sebelahku juga kosong,maksutku bangku gesti.Entah hanya alasan atau apa,yang jelas dia ada di UKS dengan alasan sakit perut.

Jika memang benar sakit semoga saja lekas sembuh,kalau bohong ya semoga lekas sakit perut.Ucapan adalah Doa itu yang aku tau dari quotes salah satu akun Instagtam yang aku ikuti

"Maaf pak,jam pelajaran sudah berakhir dari 10 menit yang lalu,kami juga ingin pulang" suara Dimo dari pojok kelas membuat seisi kelas melihatnya.

Aku tersenyum,benar-benar Ketua kelas yang dapat diandalkan .

Kulihat pak warno melihat jam tangan yang melingkar ditangan sebelah kanannya,mungkin dia lupa waktu atau tidak mendengar bel.entah
.
"Bapak akhiri.Selamat sore"

"Sore" jawab teman temanku

Langsung saja aku keluar kelas dan kulangkahkan kakiku menuju ruang seni.

Dari jendela ruang seni kulihat Bayu menunjukan koreografernya didepan anak anak.Gerakan yang indah.

"ca masukkk,,jangan cuma ngeliat dari jendela" sudah aku duga gesti hanya pura pura sakit,dari aura wajahnya sama sekali tidak menunjuka aura orang sakit

"Oh yang sakit sudah sembuh'' sindirku setelah meletakan tasku dikursi panjang yang sudah disediakan untuk menyimpan barang
.
"Hehehe"tawanya yang benar-benar menjengkelkan.

"Seperti biasa kalian pemanasan dulu,baru kita mulai latihannya.Dan untuk Bayu aku yakin kalian sudah tau maksut dan tujuan dia disini"

"Oke ca"

"Tau aja kamu ca"

"Wihh tumben peka"
Buaya betina Darat.dasar.

"Bay,kamu pimpin ya pemanasannya"ucapku ke Bayu

"Iya Ca
"Sip" sahut dinginku lalu pergi bergabung dengan barisan  untuk pemanasan

Waktu sudah menunjukan pukul 17.45,langit sudah berubah warna,Anak anak yang lain sudah terlihat lelah.

"Sudah sore,kalian boleh pulang.oh iya besok kita break untuk latihannya"

"Ngikut lah ca" sahut laras

" siap ca,aku juga capek,butuh istirahat juga ini"

" yaudah sana pulang" sahutku lalu keluar dari ruang seni.Tujuanku sekarang adalah tempat parkir.

"Eca" suara itu.

"Gilakk!!budek atau gimana sih?" Benar dugaanku,itu suara Angga.

"Apa?"

"Aku mau bicara sama kamu" 

"1 menit dari sekarang" sahut singkatku
"Ca,ini beneran penting kamu jangan gitu"

"55 detik"ucapku dengan santai

"Oke"

"Aku mau minta maaf.kamu tau sendiri kan waktu itu aku bener bener nggak bisa nolak ajakan dia,dari awal kamu juga tau aku suka sama kalian berdua,tapi aku salah..dia nggak lebih baik dari pada kamu.Eca plis balikan ya sama aku.janji deh aku nggak nakal lagi.kamu juga masih sayang kan sama aku?"

Kupalingkan pandanganku,mataku sudah terasa panas.

"Sayang?benar aku masih sayang" kulihat dia tersenyum

"Tapi itu dulu!sekarang?aku hancur kamu tau!?" Lanjutku.

Gagal sudah pertahananku,air mataku jatuh.

Kulihat tangan Angga menghapusnya,nyaman,nyaman sekali.ternyata aku masih sama.miris!

"Aku tau Ca,aku tau maaf" ditariknya aku kepelukannya.

Tuhan kenapa rasanya begitu nyaman?getaran itu muncul lagi,suara detak jantungnya membuatku benar benar lupa akan rasa sakit ini.

Kubalas pelukannya tak kalah erat.
Tuhan maaf untuk kali ini saja aku mengaku kalah.

Nyatanya aku masih mencintainya

PHILOPHOBIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang