Vote lah.hargai jari jari yang menari diatas huruf.♡
Suara hentakan kaki,membuat seorang laki laki yang sedang menikmati tanyangan Tv mengalihkan pandangannya
"Kenapa?" Tanyanya
"Boxer kakak hilang" laki laki itu terlihat mengkerutkan keningnya
"Boxer yang ini" tunjuknya pada sebuah Boxer yang sedang dipakainya
"Oh ternyata kamu yang ambil!!!!nih rasain sakit ha?"
"Eh eh eh aw aw aw,udah kak ,apaan sih"
Ucapnya dengan tangan yang mencoba melindungi perut yang menjadi sasaran empuk cubitan Kakanya"Udah.nih aku lepas" ucapnya lalu berdiri untuk melepas Boxer yang menempel pada tubuh bagian bawahnya
"Heh!udah bau,banyak kuman,pakek aja sana"
"Yaudah" ucapnya lalu duduk kembali
"Kemarin kenapa dianter Angga?udah balikan" tanya Anggi setelah keheningan menyelimuti mereka
"Panggil Kak coba,dia lebih tua dari kamu.Baikan bukan Balikan"
"Males.ati tai ntar Balikan""Balikan tai" sahut cuek Eca
"Terus,yang namanya Bayu itu gimana?terakhir aku ngeliat dia dikantin sekolah kakak waktu ada MIPA dulu"
"Nggak gimana gimana.Oh iya ketrima nggak?"
"Open your heart.Ketrima"
"Nggak minat"
"Dahlah kakak pergi dulu"
Kadang Anggi heran seberapa nggak minat kakanya itu untuk memulai hubungan baru.disaat banyak cewek yang berlomba lomba mendapatkan kekasih dia malah santai seolah olah seperti tidak butuh
Tingg
Tuan Putri♡
Anggi?jalan yuk???:)Senyum tercetak jelas dibibir Anggi ketika membaca pesan dari Putrinya
Saya
Otw;)🎊🎊🎊🎊🎊
Angin malam tidak membuat seorang muda mudi yang sedang duduk disalah satu bangku taman untuk pergi.pandangan mereka pada satu titik tidak pernah lepas yakni Langit Malam
Hari ini bintang tidak ada oh tidak bintang hanya beristirahat,menyisakan langit malam yang kosong benar benar kosong bahkan bulanpun enggan menunjukan cahayanya
Semilir angin membuat anak rambut seorang gadis beterbangan
"Ca?" Panggil seorang laki laki yang masih fokus pada lembarang kosong"Bintang nggak ada,apa itu karena bulan juga nggak ada?"
"Mereka ada,tapi enggak disini"jawab eca
"Ca,kalau aku minta kita balikan kamu mau?" Kini pandangan laki laki itu berpindah pada mata jernih Eca
Ditatapnya mata itu dengan penuh keyakinan berharap sang pemilik mata bisa mengerti keyakinan dan cinta yang dimiliki untuk gadis didepannya
"Nggak bisa" laki laki itu tampak menghembuskan nafas dengan kasar,dia tau kesalahannya memang sudah membuat gadis didepannya merasakan rasa sakit yang teramat sakit
"Angga,kamu nggak tau gimana rasanya,disini" tunjuk Eca pada letak Hatinya
"Udah nggak bisa merasakan jatuh cinta lagi,benar benar hampa dan mati rasa.hanya satu rasa yang dapat dia rasakan,sakit"
"Sedalam itu Ca aku yakitin kamu?" Tanya Angga.Dia meraih tangan gadis itu dan dibawa kedalam dekapannya
"Kamu ngrasain?bahkan jantung aku nggak bisa bohong kalau dihati aku masih ada nama kamu"
Eca merasakannya detak jantung yang tak beraturan dan juga genggaman tangan yang masih terasa nyaman sama seperti setahun yang lalu
"Aku harus gimana?" Tanya Eca
"Ca.tolong kasih kesempatan aku sekali lagi.kalau aku gagal aku janji bakal pergi dari hidup kamu.kita balikan ya?aku mohon aku yakin perasaan kamu pasti bisa hidup lagi" Angga benar benar berdoa semoga hati Eca bisa terbuka lagi
"Kalau aku bilang Iya.apa itu ngejamin kamu nggak bakal pergi?"
"Eca aku nggak pernah pergi.aku tetap disamping kamu"
Eca masih diam.dia terlalu bimbang dengan perasaannya,disatu sisi dia benar benar ingin membuka hati,tapi disisi lain dia takut,takut hatinya semakin mati rasa
"Iya,aku bakal coba" jawabnya setelah dia diam beberapa saat
"Really?"
"Yes"
Angga menarik Eca kedalam pelukannya menumpahkan segala rasa senang dan juga sedihnya,tak terasa air matanya pun menetes
"Aku bakal jaga kamu,siapapun yang nyakitin kamu aku pastikan pergi dari hidup kamu eca" bisiknya
'Termasuk aku' batinnya"Udah malam,pulang ya?" Tanya Angga saat pelukannya sudah terlepas
"Iya" jawab Eca setelah melihat jam yang melingkar ditangan sebelah kanannya
"Maaf juga,tiba tiba dateng kerumah kamu terus ngajak pergi gitu aja"
"Nggak pa pa,dirumah juga nggak ada kerjaan"
"Kerja apa?"
"Ya maksutnya nggak ada yang bisa dilakuin"
"Ohh aku kira jadi pembantu yang ngepel terus masak,cuci piring"
"Ehh aw aw aw,Ca jangan mulai deh suka banget nyubitin perut" ujar Angga dengan tangan yang masih mengelus elus perut yang menjadi sasaran cubitan Eca
"Kamu juga,udah mulai ngeselin" jawab Eca dengan bibir yang cemberut
Angga tertawa melihatnya.walaupun rasa sakit diperutnya belum reda tapi dia sudah bahagia setidaknya dia bisa melihat Eca yang pernah hilang lebih tepatnya satu tahun yang lalu
Diam diam Eca juga tersenyum kecil,dia jadi teringat kembali kisah mereka yang sempat putus ditengah jalan.Eca juga berharap semoga perasaanya yang sudah mati dapat hidup kembali
"Ca kamu inget nggak cewek yang kita temuin dipantai dulu?" Eca terlihat mengkerutkan kening karena tidak tau apa yang Angga tanyakan
"Ahh lupa nih,ituloh yang duduk diayunan.masak dia ngechat aku lagi padahal aku udah lama nggak chatan"
"Oh jadi masih kamu simpen nomernya?dapet dari mana?" Tanya Eca
"Minta ulang lah"jawab Angga santai
"Ohh yaudah sana,PDKT-an aja.inget ya kata 'hai' bisa berujung 'sayang'.nyesel juga udah nrima balikan sama kamu.hus hus hus sana pergi"
Eca marah ah bukan lebih tepatnya antara gemas dan tidak tau jalan pikiran Angga
"Baru baliakan aja kayak gini,oke hati yang kuat ya nanti aku kasih jeruk nipis lagi biar tahan banting" ucapnya pada diri sendiri
Angga tertawa melihat Eca berbicara sendiri ,sebenarnya dia bohong tentang perihal tadi.tapi menggoda Eca mebuat Angga senang,dia merindukan Sifat Eca yang satu ini
"Eca!!!mobil aku ada disebelah barat"
"Aduh malu" Eca yang merutuki dirinya sendiri yang malah membuat tawa Angga semakin tak terkendali
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILOPHOBIA (END)
Teen FictionSilahkan Pergi.Aku tidak pernah menahan atau memintamu tetap singgah.Aku tidak pandai membuat orang masuk kedalam hidupku begitupun juga menahan untuk tetap ada. (Cerita pertama aku. Maklum yah kalau masih berantakan. Ini semua proses)