Suasana Sore kali ini masih sama dengan sore sebelumnya.Jalan yang penuh dengan lalu lalang kendaraan dan juga para pejalan kaki.Tetesan air yang masih terlihat jelas pada jendela sebuah cafe menandakan hujan baru saja reda beberapa menit yang lalu
Disana disalah satu kursi disebuah cafe,Eca duduk dengan sebuah cangkir berisi coklat panas.Ditiupnya Coklat penuh dengan gumpalan asap berharap dapat membuatnya sedikit lebih dingin
"Jadi gimana?boleh ruang ekskul Volly diambil alih Ekskul Dance?" Tanya Eca kepada seseorang yang ada didepannya
Seseorang itu tampak menganggukan kepalanya tanda bahawa dia setuju
"Tapi untuk hari Sabtu hak ruang itu untuk Ekskul Volly" pintanya"Bukan hal yang sulit lagi pula Dance hari sabtu libur,dan cuma aktif kalau mau ada even kegiatan" balas Eca
Keadaan menjadi hening,mereka sama sama diam dan menikmati suasana yang begitu nyaman
"Oh iya aku cuma ngelurusin masalah tentang Setahun yang lalu.yakin sih Angga pasti sudah ngejelasin sama kamu.tapi aku juga mau ngejelasin sama kamu.boleh?"
"Silahkan"jawab Eca enteng,lagi pula dia sudah melupakan hal itu yaa walaupun sulit
"Pertama,aku nggak ngasih tau kamu soal Angga yang ternyata Sepupu aku itu memang segaja buat memperhalus tujuan aku" ucapnya santai
"Kedua.aku yang minta Angga buat pura pura ngejadiin aku pacar ke duanya.alasanya buat nglabuhin mantan pacar aku yang brengsek" ada raut marah dan muak dari tatapan mata Fina ketika menyebut Mantan pacarnya
"Ketiga.aku minta dukungan kamu karena aku fikir setelah itu kamu bakal mutusin Angga demi aku,tapi ternyata salah kamu tetep stay diangga"
"Ya intinya sih ini semua salah faham.aku minta maaf aku tau aku salah tapi ini semua terpaksa,terserah kamu mau nerima maaf dari aku atau engga"
Eca tersenyum tipis mendengar semua penjelasan Fina.Nggak ada yang perlu disesali,semua sudah selesai
"Aku kira aku sahabat kamu loh Fin,makanya aku selalu terbuka sama aku,tapi salah kamu bahkan cuma nggagep aku sebagai Tamu yang nggak berhak tau apa masalah kamu.oke nggak pa pa.aku pikir aku akan mendapat sahabat,bukanya mendapat sahabat malah mendapat bangkai"
Eca berdiri dan di ikuti Fina
"Lupain aja kali ya?yaudah" Eca mengatungkan tangan didepan Fina membuat Fina menaikan alis sebelah kanannya tanda dia tidak faham"Kenalin,Selecawal.panggil Eca" baru faham dengan maksut Eca.Fina mulai menjabat tangan Eca
"Efina.Panggil Fina" ucapnya dengan senyum tipis
⚋⚋⚋⚋⚋
"Candra!!!balikin boxer aku!!!!"
Teriak seorang gadis ketika memasuki sebuah rumah yang besar namun sepi membuat sang pemilik rumah menghetikan aktivitasnya
"Ada yang manggil?"tanyanya pada dirinya sendiri
Merasa masa bodo dengan suara yang terasa memanggilnya membuat dia melanjutkan aktivitas olahraga yang sempat terganggu
Brakkk!!
Suara pintu terbuka membuat candra kaget bahkan meloncat dari salah satu alay Gym-nya
"Eca!!!! Pelan pelan bisa nggak sih,ini rumah ayah kalau kamu lupa"
"Balikin Boxer aku!" Menghiraukan ucapan Angga.lagi lagi Eca meminta Boxer yang dia rasa Candral-lah yang mengambilnya
"Heh apaan sih.kemarin Gayung sekarang Boxer"
"Heh Candra kamu kan yang ngambil Boxer yang dijemur disamping rumah"
"Mana sini B A L I K I N!!!!"
Boxer kesayangan Eca berwarna Biru tua yang tadi pagi baru saja dia jemur mendadak hilang pada sore harinya dan terdakwa 1 adalah Candra
"Aku nggak ambil Eca.aku bahkan belum kerumah kamu" bela Candra.karena memang benar sejak tadi dia hanya dirumah untuk mengembalikan bentuk tubuhnya yang dirasa mulai berlemak
"Terus siapa yang ngambil"
"Kebawa angin kali" sahut acuh Candra karena terlalu muak dengan gadis disebelahnya
"Masa bodo!!pinjam Boxer kamu.aku mau main basket" Candra mendelik mendengar ucapan Eca.masa iya dia meminjamkan Boxer kepada seorang gadis?Boxer dengan bagian depannya yang tampak lebih errrrrr besar?
"Masa iya aku pakek rok?ahh Candra pinjam" Candra sudah muak dengan sikap gadis disebelahnya
"Keluar sana keluar" dorongan Candra membuat Eca terdorong keluar dari kamarnya
"Ihh nggak mau"
"Keluar ca.apa pilih aku ketekin" ditahannya tubuh Eca yang mau kembali masuk ke dalam Kamarnya
"Sana pulang,nyusahin"
Brakkk!!Tertutup.
"Ihhhh Candraaa pinjam Boxerrrrr!!!"Masa bodo dengan teriakan Eca.Candra lebih memilih mandi dengan air dingin.
Lagi pula ada ada saja dengan Eca,kemarin dia kehilangan gayung yang akan digunakan untuk mencuci montornya lagi lagi Candra yang terkena tuduhanCandra sempat berfikir jika Eca mempunyai kepribadian ganda,disekolah sikap Eca sangat beda dengan dirumah itulah yang membut Candra tidak terlalu dekat dengan Eca jika berada disekolah karena dia tidak menyukai sikap gadisnyan yang diam dan terkesan dingin.oh tunggu Gadisnya?
Sejak kapan Candra mengklaim Eca sebagai Gadisnya?yang jelas hanya Candra yang berfikir seperti itu.Eca?untuk mencintai sesorang lagi saja dia enggan mana mungkin dia berfikir tentang perasaan Candra
Ada rasa marah ketika melihat Eca begitu lemah lebih tepatnya setahun yang lalu.cinta yang awalnya membuat dia bahagia,cinta juga yang akhirnya membuat dia mati rasa.memang benar Awal yang indah belum tentu dengan Akhir yang indah
"Menjadi masa bodo itu nggak enak ca.mau peduli tapi rasa peduliku nggak pernah kamu anggap"
"Bayu,topeng"
"Angga,ngejilat ludah"
"Aku tadi bicara apa?" Tanya Candra pada cermin dihadapannya karena merasa bingung dengan ucapannya sendiri
"Sial" makinya
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILOPHOBIA (END)
Teen FictionSilahkan Pergi.Aku tidak pernah menahan atau memintamu tetap singgah.Aku tidak pandai membuat orang masuk kedalam hidupku begitupun juga menahan untuk tetap ada. (Cerita pertama aku. Maklum yah kalau masih berantakan. Ini semua proses)