(7)

85 14 0
                                    

Byur!!
Mataku terbuka sempurna.Objek yang pertama kulihat adalah Anggi dengan Sebotol air,tunggu...kenapa air itu berwarna kecoklatan?

"Anggi!!!gila apa gimana?!"

"Menurut kakak?"

"Sopan dikit coba!dan itu air apa?!"

"Oh ini,ada sisa susu coklat Abel tadi,yaudah aku tambahin air" dengan santainya dia menutup kembali botol itu,tanpa memperdulikan aku.

Padahal baru kemarin malam Anggi bersikap baik kepadaku.
"Nggak usah natap aku kek gitu deh kak.Tatap itu jam" ucapnya lalu keluar dari kamarku.

lalu aku arahkan pandanganku ke dinding tembok yang tertempel jam dinding,jarum panjang menunjukan angka 9 sedangkan jarum pendek menunjukan angka 6

"Gitu aja pakek nyiram,dikira Tanaman kali"gerutuku dan langsung berdiri dan mengambil handuk yang berada dibelakang pintu dan menuju kamar mandi

Setelah 20 menit aku sudah siap dengan seragam tentunya dengan riasan wajah sederhana.

Kulangkahkan kakiku menuju ruang makan dan Kosong

"Ini ceritanya aku nggak dikasih sarapan gitu?kemana juga itu Anggi" lalu aku mendengar suara montor yang keluar dari gerbang rumah

" eh kadal apa.Aku ditinggal"

"Kunci mana kunci?!"

"Eh dimana sih"

"Ihh ketemu juga kan" langsung saja aku keluar dari rumah setelah menemukan kunci montor ku dibawah vas bunga

"Oke jam 06.15 ,sampe sekolah maksimal pukul 06.50 oke Berangkat" langsung saja aku berangkat menuju sekolah

"Udah aku kunci belum ya rumah tadi?"gumanku ketika berada dijalan yang cukup ramai karena hari sudah semakin siang

"Bodolah" ucapku dan langsung menggas montor lebih cepat

Setelah 25 menit bergelut dengan ganasnya keramaian dijalan raya,akhirnya montorku berhenti tepat diparkiran sekolah.

kuhembuskan nafas lega mengingat hampir saja menabrak kakek kakek yang mengenderai montor dengan sangat lambat

Dari kejauhan kulihat Angga menghampiriku yang sedang mencoba melepas kaitan Helm yang sulit,Padahal bisanya mudah

"Sini" ucapnya setelah sampai tepat didepanku dan langsung mengambil alih kegiatanku

Aku hanya diam tidak menolak atau apapun,aku hanya fokus pada luka Yang berada dipelipis Angga
"Kenapa?"tanyaku

"Bantu kamu"

"Bukan.Pelipis kamu"
"Oh ini kepentok meja"

"Nih sudah" lanjutnya dan meletakan Helm ku diatas montorku

"Aku duluan"ucapnya lalu pergi.
Aku abaikan kejadian tadi dan langsung menuju kelas.

Keadaan kelas sepi itu yang aku lihat ketika sampai kelas.hanya ada cika,dia juga teman dekatku tapi tidak sedekat dengan gesti
"Yang lain kemana?"

"Pada ganti baju ca.matpel olahraga"
"Gesti?"

"Duluan.nyusul aja katanya"

"Kamu?"

"Kayak biasa ca"jawabnya dengan tersenyum

Cika mengidap Asma,itu yang aku tau.
Pernah dulu waktu kelas 10 dia memaksa ikut olahraga dan hasilnya harus pingsan ditengah lapangan,sejak itu dia tidak diperbolehkan ikut kegiatan yang membuanya lelah

Cika cantik,Wajahnya putih bersih.beda denganku yang berwarna coklat.Dia juga pintar,tapi ada satu hal yang membuatku tidak suka dengannya,dia dekat dengan semua cowok,entah tujuannya hanya untuk berteman atau pendekatan.dan aku risih melihatnya

PHILOPHOBIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang