Tanganku ditarik bayu menuju perpustakaan.Jaraknya terlalu jauh dari kantin apalagi Bayu menarikku dengan cara tidak manusiawi,terasa panas dipergelanggan tanganku,benar ucapan Gesti marahnya Bayu melebihi marahnyaa Riko.
"Siapa sih ca Angga Angga tadi?" Tanya Bayu ketika dia sudah berhenti dan menyuruhku duduk disalah satu kursi didepannya
"Katanya nggak bawa uang terus yang 400 ribu itu dari mana?" Pertanyaanku guna mengalihkan topik pembicaraan
"Hehe itu pinjam dari pak minut " jawabnya dengan cengiran.
Bicara soal pak minut beliau adalah suami dari salah satu penjual dikantin,aku sendiri tidak tau yang mana orangnya,hanya saja sering mendengar dari gesti kalau pak minut itu orang yang baik dan jiwanya masih remaja.
"Siapa ca Angga?jangan kira kamu bisa ya mengalihkan pembicaraan " ternyata dia masih ingat
"Anak kelas sebelah ,Ipa 1" sahutku
"Mantan kamu nggak sih?aku denger dari Gesti iya"
Kalau sudah tau kenapa naya ?batinku
"Dia terlalu beruntung untuk aku anggap jadi mantan.jadi anggap saja dia bukan siapa siapa aku" sahutku dan langsung berdiri lalu kulangkahkan kakiku untuk keluar dari perpustakaan
Tujuanku saat ini adalah Ruang kelasku,kulihat jam tangan yang melingkar ditangan sebelah kiriku ,13.50 istirahat sudah berakir dari 5 menit yang lalu,semoga saja guru yang akan mengajar dikelasku belum datang.
Aku percepat langakahku mengingat jarak antar kelas dan perpustkaan cukup jauh
"Gurunya mana?" Tanyaku setelah sampai dikelas dan menghampiri gesti yang berada dibangkunya
"Nggak datang.Tapi tugas buanyak.gilak nggak sih ca tugas dari halaman 134 samapai 150.Fisika ca fisika " aneh melihat gesti merengek seperti bayi .iya aku tau ini berat dan gesti nggak akan kuat biar eca aja.
"Browsing aja kali ges.tinggal tulis siapa penerbit bukunya" sahut santaiku
"Eh iya juga ya,pinjam HP kamu dong ca.Aku nggak ada kuota.adanya cuma kuota chat doang" wajah oke,mobil punya,rumah ada,apartemen tinggal ngitung,tapi kuota nggak punya?dasar
"Itu dikolong meja ambil aja" sahutku
"Ges aku mau tidur sebentar nanti banguninnya kalau sudah bel" pintaku kepada gesti yang dibalas gesti dengan anggukan
Ku pejamkan mataku,hari ini benar benar lelah,bukan hanya fisik tapi hatiku benar benar lelah,ditarik ulur seperti ini benar benar membuatku muak akan cinta,benar benar muak.
"Kenapa nggak suka Pantai sih?"
"Takut"
"Takut kenapa?"
"Takut ada Tsunami"
"Hah?beneran hahahahaha"
"Kok ketawa?"
"Ya lucu aja gitu"
"Terus kamu suka apa?" Lanjutnya
"Kok masih nanya?"
"Ya terus?"
"Suka kamulah hehe" ucapku tentunya dengan senyuman.kulihat dia memegang dadanya
"Bentar bentar.kok rasanya di dada geli ya?" Tanyanya dengan senyum jahil ,aku tau dia sedang menggodaku
"Angga!!!aku malu" wajahku kututupi dengan kedua tanganku agar angga tidak dapat melihat pipiku yang memerah.
"Ca bangun.Udah Bel" suara gesti membangunkanku dari tidur siangku
"Heram deh,tugas banyak tapi malah tidur" lanjutnya
"Herman nama Ayahku ya Ges"
"Nggak dikumpulin juga,ngapai susah susah" lanjutku.Aku masukan semua buku dan peralatan menulisku yang berserakan diatas meja kedalam Tas biru tuaku.
"HP mana?"
"Nih.makasih ya eca" ucap gesti dengan bibir yang seakan akan ingin menciumku,aku yang melihatnya hanya bergidik ngeri
"Pulang duluan" ucapku tanpa menunggu jawaban dari gesti.
Kulangkahkan kakiku menuju parkiran kelas 11.Aku ingin segera sampai rumah untuk melanjutkan tidur siangku walaupun untuk sekarang sudah berganti nama menjadi tidur sore itu tidak masalah yang aku butuhkan hanya beristirahat
"Ca!!!!" Kulihat dari arah barat Bayu berlari menghampiriku
"Pokoknya kamu harus ganti uang 400 ribu tadi" ucapnya setelah berhenti tepat didepanku.aku yang mendengarnya hanya menaikan sebelah alisku.apa maksutnya?400?
"Uang yang aku kasih ke Angga tadi itulo, ditagih pak minut katanya buat beli bahan belanja lusa.atau gini aja aku 200 kamu juga 200 .ya ca ca?"
"Kok rese?"
"Tolonglah ca" pitanya dengan kedua tangan didepan dadaAku mengambil uang dari dompet lalu aku berikan ke Bayu
"Nih kapan kapan kalau nggak punya uang jangan sok sokan mau jadi Pangeran berkuda putih""Aku kan pangeran berkuda putih kamu"
Ucap Bayu dengan senyum manisnya.aku terdiam,fokusku tertuju pada senyum Bayu"Ayuk pulang"
"Lah naik apa?montor kamu mana"
"Aku kan pangeran berkuda putih kamu, jadi pulangnya naik kudalah"
"Jangan ngawur angga"
"Loh aku beneran.itu dibelakang kamu"
Aku menoleh kebelakang dan benar saja ada sebuah dokar dengan seekor kuda"Maaf adanya kuda warna coklat hehehe.nyari yang putih susah ca"ucapnya dengan nada menyesal,aku benar benar tidak menyangka Angga akan senekat ini
"Angga kok kamu sweet sih"
"Peluk dulu sini" langsung saja aku memeluknya dengan erat.Angga benar benar pangeran berkuda putihku yang aku cari ups coklat maksutku hahaha
"Ca jangan nglamun deh" ucapan Bayu membuatku tersadar dari lamunanku.Aku gelengkan kepalaku,ini benar benar tidak boleh terulang lagi
"Nah kan malah geleng geleng sendiri"
Kutatap mata bayu.aku baru sadar ternyata Bayu memiliki mata yang indah.bulu matanya lentik, panjang,lebat dan hitam"Mata kamu indah"ucapku lalu pergi untuk mengambil montor untuk pulang
"Dari matamu, matamu,Kumulai jatuh cinta,Kumelihat, melihat,Ada bayangnya
Dari mata.Kau buatku jatuh
Jatuh terus, jatuh ke hati."Lah ngapain malah nyanyi?
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILOPHOBIA (END)
Teen FictionSilahkan Pergi.Aku tidak pernah menahan atau memintamu tetap singgah.Aku tidak pandai membuat orang masuk kedalam hidupku begitupun juga menahan untuk tetap ada. (Cerita pertama aku. Maklum yah kalau masih berantakan. Ini semua proses)