"Kalau aku sama fina,gimana perasaan kamu?"
"Maksutnya?"
"Ya kalau aku jadian sama fina.gimana?"
"Hak kamu.aku nggak pernahkan nyuruh kamu tetap stay disini" bohong!
"Yasudah lagian sudah 3 minggu ini aku jadian sama fina" aku sudah tau.aku tersenyum tipis,sebegitu mudahnya dia berbicara seperti itu
Penyesalan selalu ada diakhir,kalau diawal katanya pendaftaran,itu yang sering gesti ucapkan.
Dan aku membenarkan itu semua,andai saja Sore itu aku tidak membalas pelukan angga,mungkin hari ini aku tidak berada disituasi ini.
"Ca?beneran kamu sama angga balikan?" Tanya gesti
"Enggak bener"
"Lha terus kenapa si Angga ada didepan Kelas" jelas Gesti.
Disana Angga berdiri didepan pintu .Dia tersenyum kepadaku,Kupalingkan pandanganku,bukanya apa, hanya saja aku tidak mau tenggelam lagi
"Eh ca ca,,disamperin itu,aku pergi dulu" langsung saja gesti pergi,
Kulihat angga berjalan mendekatiku,ditariknya bangku gesti agar menghadapku.
"Nggak ke kantin?"
"Kamu lihat gimana?" Sahutku datar
"Kenapa masih cuek?kita kan sudah balikan"
"Aku nggak bilang iyha"
"Ya tapikan kita sud..."
"Angga cewek kamu pingsan woy" ucapan angga terpotong teriakan rio
"Fina?"tanya angga,dari raut wajahnya dapat kulihat dia khawatir
"Iyhalah siapa lagi.Buruan sana"
"Yaudah ayok" ucap angga dan langsung lari keluar kelas
Masih sama ternyata selalu menjadi nomer dua.Kuhembusakan Nafas lelahku,Kulangkahkan kakiku keluar kelas.
Dapat kulihat angga berlari menggendong Fina menuju UKS.Rawut wajahnya terlihat khawatir.Fina memang cantik,dia juga pintar.Dulu Fina sahabat dekatku meskipun beda kelas.Tapi sayang dibelakangku dia beda
"Ca kamu dekat nggak sama angga?"tanya fina saat kita sedang berada dikantin
"Dekat"sahutku
"Pacar?" Pertanyaann Fina hanya kubalas senyum sebagai tanda 'iyha'
"Aku suka sama dia ca"
"Dukung aku ya" lanjut fina yang hanya kubalas senyum kecut.
Tidak lama setelah hari itu,aku dengar dari Gesti bahwa fina dan angga pacaran,padahal Saat itu posisiku masih menjadi pacar Angga.
Setelah tau hal itu aku menjaga jarak dengan fina itupun yang meminta Angga,dengan alasan Fina Terlalu berbahaya untuk menjadi sahabatku.
Jika diingat-ingat kisah cintaku dengan Angga cukup indah meski akhirnya benar benar membuatku hancur.
"Liat apa Ca?" Tanya Bayu yang baru saja datang
"Liat yang bisa diliat" sahutku"Hahahaha.Humor kamu rendah" Dia tertawa.Kupandangi Tawanya,Mata yang indah ditambah Bulu mata yang lentik juga Satu lesung pipi disebelah kanan.
"Btw aku yang tinggi atau kamu yang pendek?" Lanjutnya
"Aku segini pendek?"
"Iyha kan cuma sedagu aku"
"Rese banget"
"Hahaha bercanda eca" ucap Bayu dengan suara yang sangat lembut,sampai sampai aku merinding mendengar suaranya
"Kantin yuk" ajak Bayu dan langsung menarik tanganku, padahal aku belum menyetujuinya
Kantin cukup sepi karena memang istirahat sudah dari 20 menit yang lalu,hanya ada beberapa siswa yang sedang mengerjakan tugas ditemani dengan Segelas Es Teh.
Bayu memilih duduk dipojok kantin.
"Makan apa?"tanyanya yang baru saja duduk"Enggak,minum aja Jus Jeruk Nipis"
"Hah?nggak asem?"
"Kalau kamu nggak bodoh seharusnya sudah tau jawabannya" jawabku
"Dasar,yaudah tunggu" ucapnya dan langsung pergi untuk memesan
Banyak yang memandangiku,
mungkin mereka heran melihatku datang ke kantin dengan seorang laki laki.Aku sendiri juga bingung,kenapa aku mau diajak Bayu,seolah olah naluriku meng 'iyakan' ajakan Bayu.
"Nih" ucap Bayu ketika baru datang dan meletakan minuman yang aku pesan tadi diatas meja
"Hmm makasih" sahutku
"Eh ca tanya dong.Kenapa kamu jarang deket sama cowok?"
"Males aja"
"Alasannya?""Ga ada yang menarik" kulihat Bayu terlihat bingung dengan jawabanku,tapi memang itu kenyataannya.
Tidak terasa minumanku sudah habis,kulihat minuman bayu masih sisa setengah.Pantas saja karena dari tadi hanya dia yang bercerita tentunya kutanggapi dengan seadanya.
Bayu terlalu normal untuk aku yang tidak normal.
"Siapa yang bayar?"tanyaku ke bayu,itung itung modus"Kok pakek nanya sih ca" sahutnya,aku tersenyum karena pasti Bayu yang akan membayarnya
"Ya jelas kamu lah,aku kan gak bawa uang" lanjutnya yang membuat senyumku luntur seketika.Apa apan ini? dia yang mengajak ke kantin tapi aku yang membayarnya?tau begini lebih baik aku pergi sendiri
"Kok rese?"
"Hehe sekali kali ca" ucapnya dengan senyuman
"Dasar" jawabku dan langsung pergi
Kulangkahkan kakiku keluar dari pintu kantin tentunya setelah aku membayar minumanku dan Bayu tadi.
Langkahku terhenti karena merasa ikatan tali sepatuku mengendur,dan benar saja tali sepatuku lepas.
aku ikatkan kembali tali sepatuku yang lepas,belum sempat aku berdiri lagi,sebuah uang 100 ribu jatuh tepat disamping sepatuku,ku angkat kepalaku untuk melihat siapa yang menjatuhkannya
"Masih kurang?"
"Jadi cewek kok murahan" ucap Angga yang menatapku dengan raut wajah jijik
"Apa?" Tanyaku
"Selera cowok kamu turun?maunya sama cowok modal jus jeruk nipis?itupun yang bayar kamu" ucap Angga lalu berjongkok didepanku, dipandanginya aku dengan tatapan merendahkan
"Nih aku tambah lagi" dikeluarkannya uang 100 ribu dari dompetnya.
Dia kira aku apa?serendah itukan aku?rasanya perasaan cinta maupun sayangku dulu benar benar hilang.
Byurr!!!
Rambut angga basah ,terlihat seperti tumpahan jus mangga,nodanya sampai mengenai seragamnya."Lohh maaf aku kira tadi tempat sampah.beneran" itu suara Bayu.
Kulihat dia terseyum sinis dengan mengangkat dua jarinya.ditariknya tanganku untuk berdiri lalu dikeluarkannya uang 400 ribu dari saku celananya untuk diberikan ke Angga
"Nih buat daur ulang sampah.biar berguna bagi nusa dan bangsa" ucap Bayu lalu menarik tanganku untuk pergi.
"Bangsat woy!maksut lo apa anjing" Umpatan Angga yang masih jelas untuk aku dengarkan,yang hanya dibalas Bayu dengan mengacungkan Jari tengahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILOPHOBIA (END)
Teen FictionSilahkan Pergi.Aku tidak pernah menahan atau memintamu tetap singgah.Aku tidak pandai membuat orang masuk kedalam hidupku begitupun juga menahan untuk tetap ada. (Cerita pertama aku. Maklum yah kalau masih berantakan. Ini semua proses)