Ku tatap langit langit kamar berwarna biru,pikiranku melayang entah kemana bahkan rasa sesak itu masih ada,bukan karena paru paruku tapi sesak karena Angga yang memilih Gesti,bahkan dia tidak menemuiku lagi bukannha mengharapakan tapi kenapa rasa tidak terima masih ada dihatiku
"Apa aku benar benar kehilangan Angga?"
Entah mengapa aku merindukan pelukan hangatnya,senyum manisnya dan suaranya ketika memanggilku
Aku pasti sudah gila
Kututup wajahku dengan bantal,tangisku pecah ketika mengingat kenangan bersamanya,saat dipantai,makan bakso,ditaman,kencan yang absurd
"Hiks,hiks kenapa?" Ucapku pelan
Aku menangis sepanjang malam,saat itu juga aku memutuskan untuk tidak menangisinya lagi
Ketika pagi datang kupandangi wajahku dari kaca,benar benar kacau
"Huhh,miris banget""Pakek kacamata aja ya?emmm buat nutupin bengkak"
Akhirnya saat di Sekolah aku memakai kacamata untuk menutupi bengkak di area mataku
"Buka lembaran baru" ucapku pelan ketika sudah sampai didepan gerbang sekolah"Nanti kamu nyari tebengan ya,mobilnya ayah pakek,montor kamu juga dipakek Anggi"
"Iya gampang,udah sana Ayah berangkat nanti terlambat"
Disepanjang koridor banyak siswa yang melihatku,mungkin karena aku memakai kaca mata,ckkk ini bukan kacamata fashion lebih tepatnya kacamata mins
Disana didepan kelasku Angga tengah berbicara dengan Gesti,kelihatanya mereka berangkat bareng dilihat dari tas yang masih berada dipundak masing masing,aku jadi ingat tentang ucapan Angga yang akan mengantar dan menjeputku sekolah
"Misi,mau lewat,badanya kelebaran jadi ngebuat pintu penuh" ucapku datar
Gestipun menggeser tubuhnya dari depan pintu,lagian pamali anak gadis nggak boleh berdiri atau duduk didepan pintu ntar jodohnya putar balik kalau nggak gitu dapet jodoh tetangga
"Loh Bayu kok di sini?" Tanyaku ketika melihat Bayu berada dikelasku
"Biasalah Apel pagi" ucapnya santai
"Tadi gimana waktu lewat?"
"Hah?" Tanyaku ulang
"Tuh" Bayu menunjuk Angga dan Gesti yang masih berada di depan pintu dasar jodohnya putar balik sukurin
"Lewat ya jalan pakek kaki" kuletakan tas diatas meja membiarkan Bayu yang berdiri disamping mejaku
"Gini ya Ca,nggak usah banyak sedih inget Aku masih disini" kepalaku diusap pelan,senyuman Bayu masih sama manisnya ketika pertama aku melihatnya
"Thanks"
Semua berjalan dengan semestinya sampai beberapa hari kedepan,saat ini aku tengah duduk disalah satu kursi yang disediakan oleh panitia,iya hari ini adalah hari H acara Disnatalis
Sebenarnya ada yang benar benar aku tunggu yaitu penampilan Anggota Dance,untuk kali ini aku benar benar tidak ikut campur tangan,lagi pula Gesti juga tidak meminta bantuan
Banyak Anggota Dance yang menyampaikan keluhan,mulai dari koreo yang aneh,Gesti yang mementingkan diri sendiri dan masih banyak lagi
Berbicara soal Gesti tentunya tak jauh dari Angga,terakir kali aku berbicara dengan Angga adalah 2 hari setelah aku memilih lepas darinya
Ada rasa ingin marah ketika mendengar penjalasannya,mulai dari kenapa dia bisa pura pura berpacaran dengan Gesti sampai dia benar benar jatuh akan pesona Gesti,yaa tidak heran Gesti cantik,seksi,kaya,apalagi?aku mah hanya upil
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILOPHOBIA (END)
Teen FictionSilahkan Pergi.Aku tidak pernah menahan atau memintamu tetap singgah.Aku tidak pandai membuat orang masuk kedalam hidupku begitupun juga menahan untuk tetap ada. (Cerita pertama aku. Maklum yah kalau masih berantakan. Ini semua proses)