(12)

60 14 0
                                    

Kelas benar benar gaduh,gumpalan kertas berserakan dimana mana,meja yang awalnya tertata rapi kini berantakan,jam kosong benar benar membuat kelas yang awalnya kacau menjadi semakin kacau

Dipojok kelas,anak laki laki sibuk membuka tikar untuk dijadikan alas tidur,entah dari mana tikar tersebut.
Disana Gesti tertidur dengan sangat tidak elit,bagaimana tidak?Kursi guru yang mempunyai sandaran empuk dia gunakan sebagai bantal dengan cara membalik kursi tersebut

Lalu dibawah papan tulis para cewek tiduran dengan saling bantal membantal,emmm contoh Cika tidur dipaha Laras,lalu Laras tidur dipaha Disa,Disa tidur dipaha Rista seperti itu sampai melingkar

Pintu kelas ditutup rapat,alasannya biar dikira ada gurunya,tapi aku rasa itu percuma jika Musik yang diputar Dimo sangatlah keras,aku hanya berharap kelas sebelah tidak terganggu jika iya,bisa kalian tebak pasti kelasku kena semprot

Aku hanya duduk dimejaku,terlalu malas untuk ikut rebahan dibawah papan tulis,kakiku belum sepenuhnya sembuh,apalagi aku merasa demam.Yang kulakukan hanya geser menggeser layar,berharap menemukan postingan yang cukup menarik untuk kujadikan Snap

Kelas yang awalnya ramai karena tawa seketika sunyi.aku melihat kearah pintu yang awalnya tertutup kini terbuka,disana Riko berdiri dengan bersandar pada pintu,lalu pandanganku beralih pada Gesti yang masih tidur dengan air luar yang menetes ditangannya,gagal tampil cantik didepan mantan ceritanya

"Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Murid Ipa 3.Tapi asal kalian tau,musik yang kalian putar menggangu kelas sebelah,jadi bisa dimengerti tujuan saya kemari?" Tanya Riko masih dengan datar

"Thanks karena mau ngingetin,oh iya soal musik gampang bisa dikecili volumenya,jadi bisa Sang ketua Osis pergi dari kelas kami?" Dimo membuka suara

Kulihat Riko terseyum simpul
"Tentu,tapi aku kesini juga mau manggil sekertaris,disuruh ke Ruang Guru,thanks" ucapnya lalu pergi begitu saja

"Sombong amat" gerutu Dimo,setauku Dimo tidak pernah suka dengan Riko alasanya karena dia pernah kalah ketika menjadi kandidat ketua osis

"Ca,buruan gih dipanggil"aku menoleh ketika dipanggil Dimo

"Aku kan wakil,Gesti aja ya"

"Kamu aja,Gesti sedang menggapai mimpi,sampe banjir tuh" ohh aku lupa Gesti sedang tidur dan membuat Mendung ditanganya

"Boleh diwakilin nggak?kayaknya aku demam"tanyaku,semua diam selang 5 detik,lalu pada detik ke 6 semua kembali seperti semula kacau.

Kuhembuskan nafas kasarku,baru saja aku berdiri tapi dari belakang ada yang mendorongku untuk duduk lagi

"Biar aku aja deh Ca,ketua kelas harus tanggung jawab" ucap Dimo dengan bangga ,aku yang melihatnya hanya menggangukan kepala

"Yang lain,boleh ribut tapi jangan ada suara"

"Ribut ya ada suaralah.gimana sih?"

"Ya maksutnya jangan berlebihan" ucap dimo dan langsung keluar kelas

Apa pesan Dimo dilakukan oleh teman temanku tapi sayang dalam 5 menit kelas kembali kacau lagi.Astaga Dragon,bawa aku pergi dari kelas kacau ini

Kepejamkan mataku guna untuk mengurangi rasa pening dikepalaku,rasanya saat membuka mata disekitar mataku terasa panas,nafasku pun terasa panas.15 menit berlalu dan Dimo belum kembali,kuharap Dimo kembali tanpa membawa tugas dari guru

Pintu terbuka,disana Dimo berjalan dengan santainya

"Ada apa?"tanyaku

"Guru pada rapat.kita disuruh stay disekolah,boleh keluar kelas tapi dilarang mendekari ruang guru"
Lalu kelas kembali ramai lagi,aku merasa tidak kuat jika tetap berada dilautan manusia ini

Ingin sekali membangunkan Gesti dan mengajaknya ke UKS tapi aku urungkan ketika melihat begitu pulasnya dia tertidur

"Cika,boleh minta tolong anterin ke UKS?aku nggak kuat kalau sendiri"

"Kamu demam?yaudah ayok masih kuatkan?"tanya cika yang kubalas anggukan kecil

Kenapa rasanya jarak Kelas dan UKS sangat jauh?memang jauh karena UKS berada dilantai dasar dan kelasku berada dilantai atas.kini aku dan eca sudah berada dilantai bawah lebih tepatnya disebelah lapangan utama

Belum juga sampai didepan pintu UKS sebuah bola futsal terlempar menujuku,aku yang melihatnya hanya pasrah jika kepala atau anggota tubuhku ada yang lecet.semua terasa lambat ketika bola itu semakin mendekat.kepejamkan mataku untuk menyambut datangnya bola.sakit?tidak

Aku tidak merasakan apapun,kubuka mataku dan ternyata Cika melindungiku dari bola dan sayangnya Bola itu mengenai punggung Cika yang membuatnya terdorong kearahku dan berakhir aku terhuyung kebelakang dan kepala bagian belakangku membentur pot bunga disebelah Pintu UKS.rasanya cukup nikmat sampai sampai pandangaku kabur

"Ca!"

"Cik!"

Aku hafal suara merka walaupun dengan pandangan yang buram
'Suara bayu"
Dan Mati lampu.semua Gelap.

10 menit
15 menit
30 menit

Aku sudah sadar,dan aku yakin aku berada di UKS,karena tidak mungkin kasur dirumahku se empuk ini

"Kenapa sadar juga?"

"Karena udah nggak merem"sahut acuhku

"Sini aku bantu duduk"

"Nggak, enakan tidur" Tolakku

"Kok disini?"tanyaku

"Iya,aku yang bawa kamu ke sini dan yang nendang bola tadi" jawabnya dengan cengiran

"Mana Cika ngga?" Tanyaku pada Angga

"Dia nggak pa pa,tadi sama Bayu" oh jadi tadi yang memanggil namaku Angga?dan Bayu memanggil Cika?

"Boleh minta tolong?"

"Apa?"

"Aku pengen pulang aja"

"Emang udah waktunya pulang kali Ca,pulang lebih awal,guru juga pada rapat"jelasnya

"Yaudah ayok"

"Masih lemes"sahutku

Tanpa disangka Angga mengendongku dan membawaku kedalam mobilnya

"Montorku gimana?" Tanyaku ketika sudah duduk manis didalam mobil Angga

"Biar aku suruh Rio anterin kerumah kamu"jawabnya dan mulai menyalakan mobilya

"Fina?"tanyaku dan tidak dihiraukan oleh Angga

Perjalanan diselimuti keheningan,aku terlalu malas membuka mulut dan Angga yang masih diam mungkin karena pertanyaanku tadi,tapi aku rasa aku tidak salah.

Wajar bukan jika aku menanyakan Kekasihnya disaat dia mengajaku pulang bersama.oh ayolah jika aku tidak pusing aku juga pasti akan menolaknya

Mobil Angga berhenti tepat didepan Rumahku
"Mau dianterin sampai depan pintu?" Tawarnya

"Nggak.thanks"sahutku,lalu keluar dari mobi Angga,dan masuk kedalam rumah tanpa menoleh kebelakang

Kubuka sepatuku dan aku letakan di Rak sepatu,sekarang yang aku mau hanya tidur dikasur nyamanku meski tidak se empuk kasur di UKS

"Kak kok sudah pulang?" Disana Abel berada dipintu kamarnya sedang melihatku

"Pulang cepet,bunda mana?ayah kerja?Anggi belum pulang?kamu pulang jam berapa?siapa yang jemput" tanyaku

"Bunda dibelakangn,ayah kerja,kak Anggi baru pulang,pulang sama Bunda lah" ku anggukan kepalaku tanda mengerti

"Yaudah,sana mainan lagi,kakak mau tidur" langsung saja ku tutup pintu kamarku dan merebahkan tubuhku tanpa mengganti seragam terlebih dahulu

"Bayu kok deket sama cika" tanyaku pada diriku sendiri sebelum kupejamkan mataku,rasa pusing dikepalaku semakin menjadi jadi,kepala bagian belakangku juga  rasanya masih sakit



PHILOPHOBIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang