Hari ini Eca kembali bersekolah,setelah satu minggu hanya ditemani tembok bercat putih polos.satu minggu ini juga Eca tidak melihat Angga,menjengukpun tidak.Sakit?tentu tapi lebih sakit ketika sakit gigi
Dan kali ini Eca berdiri dibelakang barisan upacara,sebenarnya bisa saja dia berada di UKS tapi dia lebih tertarik melihat jalannya Upacara,disaat banyak siswa yang enggan untuk mengikitu upacara tapi beda dengan Eca dia malah menantikan hal ini
"Ngapain sih Ca jaga?kamu bisa loh pergi ke UKS" ucap anggota Osis yang berada disebelah Eca
"Jadwal jaga" balas Eca
Upacara sebentar lagi akan selesai terlihat ketika petugas pembaca Doa telah melaksanakan tugasnya
"Pembina upacara meninggal di tempat" suara protokol membuat suasana yang awalnya hening menjadi ramai,terdengar gelak tawa yang sudah tak dapat dibendung
"Ulang,Pembina upacara meninggalakan tempat" ucap protokol itu ketika menyadari kebodohannya,mungkin saja karena terlalu lamanya Amanat yang diberikan Pembina membuat protokol itu kehilangan konsen atau memang disengaja
Barisan Upacara bubar ketika mendengar komando dari pemimpin upacara.Saat itu juga Eca melihat Gesti sedang berjalan menuju kelasnya
"Ges?"panggil EcaMerasa terpanggil Gestipun mencari sumbet suara karena memang kondisi lapangan yang masih ramai ditambah lagi lalu lalang para siswa
"Eca?" Dilangkahkan kakinya menghampiri Eca yang sedang berada dibawah pohon
"Udah sehat?"
"Udah.oh iya nih mau nitip topi" ucap Eca dan melempas topi yang dari 45 menit lalu menempel dikepalnya dan diberikan kepada Gesti
"Mau kemana?" Tanya Gesti ketika menerima topi dari Eca
"Mau beresin perlengkapan upacara,sekalian ada rapat"
"Kenapa?mau titip salam buat sang ketua osis?" Lanjut Eca
Mendengar itu tentunya membuat gesti malu,hanya Eca yang tau mengenai kisah cinta Gesti dengan Riko,apalagi keduanya enggan menunjukan hubungannya kepada publik,ahh publik sudah seperti artis saja
"Ihh pulang dari RS ngebuat kamu jadi rese ya Ca" ucap Gesti dengan nada jengkel
"Nggak juga,yaudah sana balik"
"Iya Cacamarica" balas Gesti dan meninggalkan Eca yang masih sibuk mengambil plakat kelas
Setelah selesai mengembalikan semua perlengkapan Upacara Eca memilih duduk disalah satu bangku yang disediakan diruang osis
"Lemah banget,cuma ngeberesin plakat tapi kenapa rasanya nafas aja susah" guman Eca dengan tangan yang memukuli dadanya berharap bisa membuatnya lebih tenang
Ruang osis sudah ramai,bangku yang awalnya banyak yang kosong kini terisi penuh,pandangan Eca jatuh kepada seseorang yang baru saja membuka pintu ruang osis dan duduk dipojok ruangan
"Udah lengkap?" Tanya Riko
"Siap sudah kak" jawab anggota Osis yang mayoritas Kelas 10,untuk Eca dan osis Senior yang lain memilih diam
"Oke saya buka.Sebelumnya maaf mengganggu waktu belajar kalian semua,seperti yang kita bahas kemarin perihal kegiatan Disnatalis sekolah kita yang lebih tepatnya akan dilakukan 2 minggu lagi.kemarin saya meminta kalian untuk koridinasi dengan bapak ibu guru yang menjadi panitia acara ini.jadi sudah ada hasil?"
"Siap sudah" jawab seluruh anggota osis
"Oke,mulai dari seksi perlengkapan sampaikan hasil kordinasi kalian"pinta Riko
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILOPHOBIA (END)
Teen FictionSilahkan Pergi.Aku tidak pernah menahan atau memintamu tetap singgah.Aku tidak pandai membuat orang masuk kedalam hidupku begitupun juga menahan untuk tetap ada. (Cerita pertama aku. Maklum yah kalau masih berantakan. Ini semua proses)