(22)

42 11 2
                                    

Hari ini terasa sangat berbeda,jika dihari sebelumnya Candra mendapat senyum dari Eca tapi tidak untuk sekarang.Bangku yang kerap menjadi pusat perhatiannya kini kosong

Diambilnya sebuah surat yang berada disaku celana seragam abu abunya.
"Ges?"

"Hai.kenapa?"

Diberikannya surat yang dia pegang kepada gesti
"Siapa?" Tanya Gesti ketika surat itu sudah berpindah tangan

"Eca"

"Ijin ya..dasar ya ijin nggak ajak ajak"

"Sakit" jawab Candra

"Hah?sakit apa?kok aku nggak dapat kabar?"

Candra terlalu malas berbicara dengan Gesti,dia memilih meninggalkan bangku Gesti yang tepatnya berada didekat bangku Eca yang kosong

Lagi pula Gesti juga tidak menanyakan ulang tentang keadaan Eca,sekarang Candra bertanya definisi Sahabat yang sebenarnya apa?

Berbicara tentang sahabat.Candra tersenyum masam,dia tidak pernah mendapatkan sahabat,setiap orang yang didekatinya pasti mengatakan bahwa dia aneh,tidak normal,bahkan Gila.

Hanya Eca yang menganggapnya sebagai mahluk Tuhan yang Istimewa.Candra rindu Eca setelah kemarin dia dilarang untuk menemui Eca rasa rindu dan bersalahnya semakin menjadi jadi.

Bukan Ayah Eca yang melarangnya untuk bertemu Eca tapi dari pihak Rumah sakit yang hanya mengijinkan Satu orang untuk berada di ruang ICU

Hari ini hari senin yang berati akan diadakan upacara bendera,namun karena kondisi hati dan fisik yang lelah membuat Candra memilih berada di Taman belakang.Entah sudah berapa lama Candra berdiam diri,Upacara yang dilakukan dilapangan utama pun sudah selesai

Dihembuskannya nafas lelahnya lalu Candra melangkah menuju kelas,tapi ada satu objek yang menarik minatnya

Disana dibawah pohon beringin Candra melihat Gesti dan Angga duduk disebuah kursi dengan tertawa bersama.
Hatinya sakit membanyakan bagimana perasaan Eca ketika melihat ini

"Aku kok nggak ngliat Eca ya?kamu lihat dia?" Tanya Angga kepada Gesti

"Ohhh dia nggak masuk.ijin katanya" apa Candra tidak salah dengar?Ijin? Sebegitu palsunya persahabatan Eca

"Ohhh,nanti mau jenguk Ayah kamu?"

"Boleh.Ayah juga kangen sama kamu kelihatannya"

"Pulang sekolah langsung aja" ucap Angga yang dijawab gesti dengan anggukan

"Angga?" Panggilan dari Candra membuat tawa mereka terhenti entah mereka menertawakan apa,tapi yang jelas mereka pantas menertawakan kebodohan mereka

"Oh hai bro" jawaban Angga seakan akan menunjukan bahwa dia tidak melakukan kesalahan,begitupun juga dengan Gesti dia bahkan ikut tersenyum

"Bisa bicara?berdua" tanya Candra

"Kayaknya penting nih,hahaha oke ayok"

"Ehh ges.kamu balik gih ke kelas" pinga Angga kepada Gesti

"Oke"

Setelah Gesti benar benar meninggalkan Taman belakang barulah Candra mendekati Angga

Bugggg!!

Pukulan mendarat tepat dirahang Angga

"Sebenarnya aku nggak mau pakek kekerasan,tapi aku rasa hati kamu udah keras"

Bugggg!!!

Seakan akan tidak mengijinkan Angga untuk membuka mulut,Candra mengulangi pukulannya

"Jauhin Eca!" Pinta Candra dengan nada tegas

PHILOPHOBIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang