#Keesokan_harinya
Pagi ini tubuh Rara mulai terasa nyaman, ia langsung bangun dan mandi, pada jam 06 pagi Rara memutuskan untuk jogging disekitar rumah.
Kini kehidupan Rara kembali berubah, ia sudah terlepas dari hubungannya dengan Ridwan, mereka sudah resmi berpisah.
Saat ia keluar rumah, ia melihat Irwan yang juga sedang berolahraga dihalaman rumahnya.
Rara hanya melempar senyum ke Irwan dan berlari kecil disekitar rumah. Irwan yang melihatnya pun mengikutinya.
"Rara.., kamu sudah sembuh?" tanya Irwan mensejajarkan larinya dengan Rara
"iya, Alhamdulillah" sahut Rara
"mau kemana nih?" tanya Irwan
"kemana hati senang" sahutnya
"kerumah aku mau gak?" ucap Irwan
"ngapain?" tanya Rara
"kita bangun rumah tangga bersama" ucap Irwan
"gombal.." Rara mempercepat larinya.
"terus maunya apa sekarang?"
"aku gak mau digombalin, aku maunya dibuktiin" ucap Rara
"yaudah aku buktiin kita ke KUA sekarang"
"ihhk kamu tuh yah.." Rara terus mempercepat larinya dan Irwan terus mengejarnya.
Rara terhenti disebuah taman, ia duduk dikursi panjang.
"huhh.. capek juga.." ucap Rara
"kamu tu baru juga sembuh udah lari-lari aja..." ucap Irwan
"ya kan biar sehat abang, gimana sii.." ucap Rara ngelap keringat yang bercucuran diwajahnya.
"yaudah nih minum dulu" Irwan memberikan air mineral kepada Rara.
"dapet dimana airnya nih?" tanya Rara meraih air mineral itu
"lah itu orang jual didepan.." ucap Irwan menunjuk sebuah toko dan duduk disamping Rara.
"ouhh disitu toh, makasih yahh"
"buat apa?" tanya Irwan
"airnya.."
"ouh iya, oh ya Rara gimana kamu sama Ridwan?" tanya Irwan
"kok nanya gitu?" Rara menatap Irwan heran
"ya nanya aja emang gak boleh, oh ya kemarin tu Ega datang kerumah dia minta aku menikah sama kamu" ucap Irwan
"beneran?! kemarin pak Ridwan juga kerumah, dia juga minta aku menikah sama abang" ucap Rara
"ohya.., jadi... kamu mau gak nikah sama abang??"
"emm gimana yahh..." pikir Rara
"gak usah mikir langsung jawab aja iya apa enggak gitu.." ucap Irwan
"ya harusnya kamu gak perlu tanyain itu lagi, langsung aja kerumah aku.." ucap Rara cemberut
"oh ya berarti kamu nerima dong?" tanya Irwan memastikan
"tuhkan... kan aku bilang gak usah ditanya lagi, kamu tau jawabannya sudah pasti enggak!" ucap Rara
"lah kok gitu sii.." Irwan menatap Rara
"iya pasti enggak bisa nolak lah" ucap Rara tersenyum
"ishh kamu tuh ya julit banget sii... gemeshh dehh" Irwan menangkup pipi Rara gemassh.
"aduhh aduhh..."
Rara pun memencet hidung Irwan, sampai-sampai Irwan gak bisa nafas dan ia mengeluarkan suara yang lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Kita [COMPLETED]
FanfictionApa jadinya saat orang yang sangat kita cintai menikah dengan orang terdekat kita, dan tinggal satu atap sama kita? Pasti sakit banget kan atau mungkin bukan sakit lagi bahkan ada yang pengen mati :') Seperti itu juga yang dirasakan oleh Rara dan Ir...