PERCEPAT
Hari ini adalah hari pernikahan Ridwan dan Rara.
Jujur Rara tidak mau ini terjadi, ia berusaha menghancurkan pernikahannya sendiri, pada subuh-subuh dini hari ia bangun, rumahnya sudah terhias rapi namun Rara sengaja menghancurkannya. Ia menendang dan melempar semua bunga-bunga, kursi-kursi, dan meja-meja yang sudah tersusun rapi.
"Aku harap pernikahannya batal" setelah membuat semuanya berantakan Rara langsung kembali ke kamarnya.
Pada jam 05 pagi semua orang sudah sibuk, Inul dan Gilang terkejut melihat ruangan tersebut berantakan.
Gilang segera memanggil orang untuk merapikannya dengan segera, dan akhirnya semuanya kembali ketempat semula.
Kini tepat pada jam 08:00 acara pun dimulai, pernikahan mereka tertutup hanya orang terdekat yang diundangnya.
Irwan memutuskan untuk tidak datang ke pernikahan itu, ia takut tidak bisa mengendalikan dirinya disana, apalagi kalau harus melihat Ridwan mengecup kening Rara, membayangkannya saja Irwan sudah tidak kuat apalagi kalau harus melihatnya langsung. Ia membuat banyak alasan untuk tidak pergi namun Ega selalu membujuknya hingga akhirnya mereka pun berangkat bersama.
Rara masih berada dikamarnya ia duduk dimeja rias sambil menunggu Selfi menjemputnya.
"gw gak mau nikah..." gumamnya
"sekarang gw harus apa? Kabur? iya ya gw kabur aja, tapi masa pake gaun gini, yaudahlah daripada keburu Kak Ceppy dateng mending gw kabur sekarang.." Rara pun menuju jendela kamar. Ia sudah duduk disana, tapi tiba-tiba Selfi datang dan memergoki Rara yang mau melompat dari jendela kamar.
"Ngapain disitu.." tanya Selfi
"mau kabur.!!" ucap Rara, ia memegangi gaunnya yang mewah itu.
"eettt... jangan kabur, hari ini hari pernikahan kamu, kamu mau orangtua kamu malu? tolong jangan lakuin ini Rara, kakak tau sama perasaan kamu sekarang tapi jangan buat orang tua kamu kecewa!" ucap Selfi memegangi tangan Rara agar tidak kabur.
"eh tapi aku gak bisa nikah aku kan masih kecil, dibawah umur lho.." ucap Rara dengan wajah polosnya.
"siapa bilang kamu masih kecil hah! orang udah gede juga..!" ucap Selfi
"kata abang! dia bilang aku gak perlu mikirin soal nikah aku fukos karir aja dulu, ett bukan bukan maksudnya dia itu lah dia dulu yang bilang gitu sama aku..." Rara memutar bola matanya malas. 😶
"ya intinya kamu tetap harus lanjutin pernikahan ini, kamu kan anak semata wayang dari mamah papah, mereka sudah siapin semuanya dengan baik, tapi kamu hancurin kan tadi pagi, sekarang semuanya sudah kembali seperti semula, masa kamu gak hargain usaha mereka sii..." ucap Selfi
"ya tapi kan aku gak cinta sama Pak Ridwan kakak..." ucap Rara menampilkan wajah yang begitu menggemaskan.
"terus kamu maunya Irwan, Irwan sudah menikah dek, kamu harus bisa move on, toh pak Ridwan juga adeknya iparnya kan kalian bisa satu atap dan tinggal sama-sama nanti disana..." ucap Selfi
"iya juga si.. eh aku gak mau satu atap sama Irwan, panas nanti disana" celetuk Rara😗
"yaudah, ayo turun udah ditungguin sama tamu.." ucap Selfi
"bantuin..." manja
"dasar anak manja, ayo sini" Selfi membantu Rara, Rara susah berjalan karena gaunnya itu.
Kini Rara dan Ridwan sudah berada ditempat seharusnya, ingin sekali ia lari, namun ia tidak mau mengecewakan dan memalukan orang tuanya, akhirnya Rara diam ditempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Kita [COMPLETED]
FanfictionApa jadinya saat orang yang sangat kita cintai menikah dengan orang terdekat kita, dan tinggal satu atap sama kita? Pasti sakit banget kan atau mungkin bukan sakit lagi bahkan ada yang pengen mati :') Seperti itu juga yang dirasakan oleh Rara dan Ir...