[26]. pertunangan Irga

654 33 1
                                    

*Indonesia

Hari ini dirumah Irwan sudah dilakukan persiapan untuk acara pertunangan. Sekarang Irwan sedang duduk dikamarnya, ia berdiri dibalkon sambil menatap langit dan bertanya 'mengapa dia harus ada dalam posisi seperti ini?'.

Ia sedih karena Rara sekarang cuek dengannya Rara tidak semanja dulu lagi, Irwan sangat merindukan gadis itu, ia rindu kata-kata manja yang keluar dari bibir manis gadis pujaannya itu.

Biasanya gadis itu merengek meminta coklat, meminta es criem, meminta gendong semua ia turuti dengan senang hati, tapi sekarang semuanya berubah.

Ia sangat menyesal karena dulu ia terlambat melamar gadis itu akibat banyaknya pekerjaan yang selalu membuatnya tidak bisa kemana-mana dan harus selalu berkutat dengan laptop.

Tiba-tiba saja Soimah Mamahnya Irwan datang.

"Irwan"

"kamu kenapa disini, dibawah ada orangtuanya Ega nak, ayo turun" ucap Soimah

"gak mah Irwan disini aja" ucap Irwan

"kenapa?" tanya Soimah

"Mamah pasti tau kenapa? Irwan boleh minta bisa gak si dibatalin aja perjodohan ini" ucap Irwan

"gak bisa nak ini keinginan papah kamu, lagipula menurut Mamah Ega anaknya baik, dia berhijab lagi, baik untuk kamu" ucap Soimah

"tapi aku gak cinta sama dia mah" ucap Irwan

"selalu saja begitu cinta, cinta, cinta, Cinta itu bisa tumbuh setelah kalian bersama nak yang terpenting kalian menikah, karena jaman sekarang hanya sedikit wanita yang baik, kebanyakan wanita itu matre dia cuman mau harta saja" ucap Soimah

"gak semua wanita gitu mah, masih banyak wanita yang baik" Ucap Irwan

"yaudah, pokoknya mamah gak mau tau kamu tetap harus menikah dengan Ega" ucap Soimah langsung keluar dari kamar Irwan

"Aarrghh!!" Irwan mengacak rambutnya gusar.

Ia pun mencoba menelpon Rara, ia sangat merindukan suara gadis itu. Namun sayang Rara tidak mengangkat-angkat telponnya.

"Rara angkat dong sayang" Irwan bolak-balik menekan nomor Rara, namun Rara tidak juga mengangkatnya. Akhirnya ia pun hanya bisa mengirimkan pesan walaupun Rara tidak membalas setidaknya Rara membacanya.

Abang Irwan: "kalau kamu tidak mau angkat telpon abang gak papa, kamu semangat ya sayang semangat belajarnya"

"Huffttt" Irwan menarik nafas dan menghembuskannya kasar.

*Amerika

Rara sedang duduk melamun dikelas. Hp yang terus-terusan berdering ia biarkan begitu saja.

"Rara kamu dipanggil tuh keruangan pak Ridwan" ucap Selfi

"ngapain?" tanya Rara

"gak tau udah gih sana nanti kamu dimarahin lagi lho"

"iya-iya" Rara pun beranjak dari kursinya menuju ruangan Ridwan.

"Assalamualaikum, permisi pak" ucap Rara

"Waalaikumussalam, silahkan duduk" ucap Ridwan mempersilahkan Rara agar duduk.

"iya, ada apa pak manggil saya?"tanya Rara

"ini ada absen dan jadwal ya, kamu pasang di papan pengumuman yang ada didalem kelas" ucap Ridwan

"oh iya itu aja kan makasih ya pak" ucap Rara ingin beranjak

"mau kemana?" tanya Ridwan

"ke..kelas" ucap Rara

"kalau belom disuruh jangan bertindak dulu, saya masih mau bicara" ucap Ridwan

Takdir Cinta Kita [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang